Ngopi dan Ngeteh di Bali Pulina
Tulisan sebelumnya:
“Bapak suka ngopi?” pak sopir bertanya sama suami sambil
mengemudiakan mobil. Suami mengiyakan. “Kita ke Bali Pulina ya, di sana kita
bisa minum kopi dan mengetahui proses pembuatannya.” Begitu kira-kira kata pak
sopir yang berbicara dengan logat Bali.
Dalam perjalanan menuju agro wisata Bali Pulina, kami
melewati sawah yang berundak-undak yang disebut juga terasiring. Memang di
kampung halaman, saya juga sudah terbiasa melihat sawah. Hanya saja, kalau
sawah yang berundak-undah memang jarang.
Terasering adalah penanaman dengan membuat teras-teras yang
dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran
permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah.
Pada lahan miring di daerah perbukitan dibuat undak-undak atau terasering. Usaha ini dimaksudkan agar limpasan dari daerah puncak tidak mengalir deras melewati lereng lahan. Seandainya aliran air sangat deras melewati lahan miring maka lapisan tanahnya tererosi dan air tidak memiliki kesempatan meresap ke dalam tanah.
Mobil Avanza yang kami tumpangi berhenti sejenak di daerah
Tegalalang (kalo tak salah) yang menyajikan pemandangan terasering. Toko cinderamata
dan tempat makan berjejer di pinggir jalan dan di belakangnya ada pemangangan
menakjubkan dari sawah berundak. Kami berfoto sejenak dan melanjutkan
perjalanan.
Tiba di Bali Pulina, kami langsung disambut oleh petugas. Seorang
petugas memberi penjelasan tentang kopi luwak di depan kandang musang. Musang hanya
makan buah kopi yang manis, yang sudah matang. Namun bijji kopi yang ditelan
tidak bisa hancur sehingga keluar lagi melalui saluran pembuangan dengan
terlebih dahulu mengalami fermentasi di dalam tubuh musang.
Sebenarnya buah kopi hanya salah satu makanan musang. Musang
juga makan buah lain, juga daging seperti ayam. Musang di Bali Pulina tinggal di
kandang karena selain untuk memproduksi kopi luwak juga untuk dibudidayakan dan
dilestarikan, begitu kata petugasnya.
Di Bali Pulina, Kopi yang keluar dari tubuh musang dijemur
sampai kering, dibuang kulit arinya, dipanggang sampai matang, lalu ditumbuk
sampai halus menggunakan alu. Baru deh bisa dinikmati kopi luwaknya dengan cara
diseduh air mendidih. Secangkir kopi luwak di Bali Pulina dihargai sebesar 50
ribu rupiah. Tapi kami nggak beli sih, mihil.
Petugas lalu ‘menggiring’ kami ke sebuah restoran kecil
dengan meja kursi dari kayu. Di sana kami disajikan berbagai macam rasa kopi
dan teh. Ada lemon tea, ginger tea, ginger coffee, chocolate coffee, Bali
coffee, vanilla coffee, dan sebagainya. Semuanya dalam cangkir yang sangat
mungil. Ada juga snack berupa kentang manis goreng. Pas saya coba, kok rasanya
antara ubi dan kentang ya. Za dan Ra tak terlalu suka karena keras. Mungkin
karena potongannya tipis sehingga setelaah digoreng jadi keras. Tapi Za dan Ra
suka lemon tea nya dan diteguk sampai habis. Kalo saya? Kopiiii tetap paling
nikmat setelah buah, hehe.
Tak jauh dari restoran itu ada toilet yang berdiri di
tengah-tengah kebun yang menanam berbagai macam tumbuhan itu. Ya, di Bali
Pulina selain ttanaman kopi, ada juga tanaman rempah lainnya. Semuanya diberi
papan nama sehingga pengunjung bisa tahu nama tanaman tersebut. Za dan Ra bisa
belajar mengenal berbagai jenis tanaman di sini.
Sebelum pulang, petugas menawarkan kami mampir ke toko
cenderamata sebagai akhir dari petualangan kami di Bali Pulina. Barang yang
dijual di sini adalah kopi, teh, minyak wangi, sabun, lulur, dan bebrapa
makanan olahan khas Bali. Harganya relatif lebih mahal dibanding pasar khusus
yang menjual oleh-oleh khas Bali seperti Pasar Sukawati dan Pasar Krishna, menurut
saya.
Di luar, pak supir dan Avanza birunya sudah menunggu kami
menuju tempat wisata berikutnya. Terimakasih buat suami yang sudah membuat
perjalanan ini menyenangkan dengan menyewakan kami kendaraan. Pak sopir dan
Avanza-nya memudahkan perjalanan ini.
Kenapa pak sopir pakai Avanza ya? Mungkin karena memang
mobil ini keren. Keluaran terbarunya, Grand New Avanza, pasti lebih keren. Selain
Grand New Avanza, Toyota juga mengeluarkan Mobil dengan exterior dan interior stylish dan trendy lifestyle yaitu Grand New
Veloz. Mobil untuk keluarga stylish
ini tampil sporty dan berkarakter, cocok banget diajak berpetualang. Jadi ingin
coba menaiki Grand New Veloz nih.
Avanza yang mengantar kami keliling Bali |
Grand New Veloz. Sumber: toyota.astra.co.id |
Sumber referensi:
Duuuhhh jd pengen ngopi lagi..padahal hari ni udah 2 1cangkir loh :(
ReplyDeleteAsyik ya kalau dapat oleh2 lulur Bali ^_^
ReplyDeletepaling suka itu nyiumin wangi kopi...tapi aku sendiri ga doyan kopi sbnrnya :D.. Jd buatku, mw kopi semahal apapun rasanya sama aja ;p hihihi
ReplyDeleteasyiknya halan-halan kebaliii
ReplyDeletekeren dah
ReplyDeletehihihi asik banget yaaa
ReplyDeleteliat postingan terbaruku sekolah di summarecon bekasi
wah seru tuh keliling balinya pakai Avanza
ReplyDeleteWah Nia lebih seru nih jalan2nya ke bali..
ReplyDeleteJadi ingin juga Jalan-jalan ke Bali nih
ReplyDeleteebayang harumnya kopi kalau pergi ke tempat seperti itu, ya :)
ReplyDeleteWah kayaknya natural banget ya tempatnya,, kapan bisa mampir kesono :D
ReplyDeleteaku belum pernahlihat secara dekat terasering nih mbak
ReplyDeleteWah seru melihat luwak >.< aku belum pernah melihat luwak. Suka bau kopi tpi gak suka kopi si
ReplyDeleteBeberapa kali ke Bali kok aku luput tempat ini ya, dasar kudet hahaha. Menarik tempatnya terutama bagi penikmat kopi ya. Kapan2 mau deh ke sana.
ReplyDeletekapan aku bisa ke Bali ya mbak, pengen ke persawahan terasering itu, benar-benar asri, pingin belajar sama petani di sana
ReplyDeleteKopi luwak mahal bingit ya mbak.... eh...yg merah menyala keren bgt..hehhe
ReplyDeleteKopi luwak mahal bingit ya mbak.... eh...yg merah menyala keren bgt..hehhe
ReplyDeleteAh jadi pengen ke bali, tapi kapan ya saya bisa kesana -___-
ReplyDeletekapan saya bisa jalan" ke bali dan mencicipi kopi bali hehehe
ReplyDeletejadi pengen kebali lagi... :)
ReplyDeletekesana bayar berapa mba ? saya malah belum pernah kesana dan jadi pengen kesana karena baca artikel ini :) makasi sebelumnya
ReplyDeletepakai avanza buat travelling memang asik :)
ReplyDeleteHangout bareng keluarga, cocok untuk memper erat tali persaudaraan
ReplyDeleteKereeenn
ReplyDelete