Joko dan sang Naga


Suka ditodong mendongeng sama si abang zaidan. Seperti kemarin, hari libur kita santai di rumah. Sambil memainkan mainannya, dia minta diceritakan cerita naga. Yasudah, mengalir saja sambil mikir..saya harus cerita apa ya?

Akhirnya jadi begini ceritanya.

Ada seorang anak kecil, namanya Joko. joko saat itu sedang bermain di sawah sementara bapak dan ibunya ada di dekatnya sedang menanam padi di sawah.

Tiba-tiba joko melihat seekor kelinci melompat-lompat. Lucu sekali. Warnanya putih seperti salju. Joko mengejar si kelinci yang lari ke dalam hutan. Joko terus berlari sampai jauh masuk ke dalam hutan. Dia tidak sadar sampai kelinci itu menghilang dalam pandangan.

Ketika Joko berusaha pulang, dia melihat seekor naga yang suaaaaangat besar. Ada sayap kecil di pundaknya. mulutnya besar dengan gigi-gigi yang tajam. Joko ketakutan. Naga itu melihat Joko dengan pandangan sedih dan meringis. Joko baru sadar bahwa kaki si naga itu terjebak perangkap binatang. Darah mengalir di kakinya.

Joko merasa kasihan pada si naga, sekaligus takut. Takut tiba-tiba si naga itu memakannya atau menyemburkan api padanya. Tapi rasa sosial Joko memanggil-manggil untuk menolong naga lepas dari perangkap binatang. Joko menimbang-nimbang dalam harinya, Tolong tidak tolong tidak tolong tidak..." (saya bertanya pada zaidan, tolong tidak? zaidan bilang...tolong!)

Akhirnya Joko melepaskan perangkap binatang dari kaki naga dan mengobati kaki dengan dedaunan. Setelah lukanya membaik, si naga berbicara, "Terimakasih anak kecil sudah menolongku. sekarang apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

Joko menceritakan kalau dirinya tersesat dan kelaparan. Maka naga menangkapkan seekor ikan untuk dirinya. naga menyemburkan api pada ranting-ranting kering, maka jadilah api unggun. Ikan dibakar di atas api unggun. Nyam nyam, Jojo melapa ikan bakar pemberian sang naga.

setelah kenyang,naga mengantar Joko pulang. Joko menaiki punggung naga dan terbanglah naga ke langit. Wow...Joko merasa takjub. Dia bisa merasakan angin kencang dan langit putih. Dia melihat sawah-sawah seperti karpet hijau dan rumah-rumah menjadi kecil. asyik. Di kejauhan, Joko juga melihat rumah-rumah tinggi menjulang sampai ke langit dan jalanan warna abu-abu. joko juga melihat benda terbang seperti burung yang suaranya ribut sekali. "Itu gedung perkantoran dan itu pesawat!" kata sang naga.

Naga terbang merendah di sebuah rumah kecil dekat pesawahan. Joko turun dengan cepat dan mengucapkan terima kasih pada sang naga. Bapak dan Ibu memeluk Joko sambil emnangis. Mereka juga tidak lupa mengucapkan terimakasih pada naga. "Mampirlah dulu naga, kami punya singkong rebus dan teh hangat..." kata bapak dan ibu. "Tidak, terimakasih. Tubuhku tidak akan muat masuk k rumah kalian. lagipula, keluargaku sudah menunggu. Aku pamit ya...terimakasih juga, selamat tinggal."

Naga terbang pulang ke rumahnya. Joko juga senang bisa pulang ke rumah dan berkumpul lagi dengan bapak dan ibu.

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)