Sayap-sayap Jaja

Zaidan kadang suka malas kalau diajak jalan pulang sekolah, ke TPA atau ke depan komplek. This is a story I made for him. Here is the story....

Ada seorang anak kecil, namanya Jaja. Setiap pagi ibunya selalu membangunkannya untuk pergi ke sekolah. setiap itu pula dia selalu malas-malasan untuk bangun. "Hoahm...masih ngantuk ibu..." Begitu selalu jawabannya.

Dengan susah payah akhirnya ibunya dapat membangunkannya, memandikannya, menyuapinya, dan menggendongnya menuju sekolah. Menggendong? Ya, setiap hari Jaja digendong ibunya ke sekolah karena Jaja malas jalan kaki. Padahal jarak dari rumah ke sekolah tidak jauh.

sampai di sekolah, Bu Guru dan teman-teman sudah menunggu di dalam kelas. Jaja selalu datang terlambat karena dia susah bangun pagi. "Hei...ada dede bayi digendong ibunya..haha..." Begitu selalu teman-temannya mengejeknya. Kalau sudah begitu, Jaja akan segera turun dari punggung ibunya sambil cemberut dan duduk di bangku kelas dengan terpaksa.

Saat waktu bermain, Jaja tidak mau ikut bermain dengan teman-temannya. Dia terlalu malas untuk menaiki ayunan atau ungkat jungkit. Dia terlalu malas bergerak sehingga banyak timbunan lemak di tubuhnya. Jaja hanya duduk-duduk saja dekat taman.

Jaja melihat seekor kupu-kupu lewat dan hinggap di bunga berwarna merah. Jaja berpikir, "Alangkah enaknya menjadi seekor kupu-kupu yang punya sayap. dia bisa terbang kesana kemari dengan mudah dan cepat." jaja juga ingin memiliki sayap seperti kupu-kupu agar dia bisa terbang kalau mau pergi ke sekolah, ke taman, atau ke pasar. Punya sayap dan bisa terbang adalah impian Jaja sejak lama. Pernah suatu hari dia mencoba loncat dari sebuah pohon dengan lilitan kain di punggungnya seolah-olah dia Superman. tetapi, kain itu tidak bisa membuatnya terbang. Dia malah jatuh ke tanah dengan kaki berdarah.

Tiba-tiba, kupu-kupu itu seolah-olah melihat ke arah Jaja dan berkata. "Hai..anak kecil. Kenapa kamu tidak ikut bermain dengan teman-temanmu?"
"hei, kamu bisa bicara! Aku sedang memperhatikan sayapmu yang indah. Aku ingin punya sayap seperti kamu."
"Ya..hanya kamu yang bisa mendengar aku. Kenapa kamu ingin punya sayap? manusia kan tidak memiliki sayap..."
"Biar bisa terbang kemanapun aku suka. Biar aku tidak usah jalan kaki, cape."
"aku bisa emmbantumu memiliki sayap kalau kamu mau"
"Benarkah? Bagaimana caranya?"
Kupu-kupu menekat dan membisikkan sesuatu di telinga Jaja. "Baiklah, kalau begitu..."

Pulang sekolah, Jaja langsung pergi ke kamar dan berbaring di tempat tidur. Dia tidak mempedulikan panggilan ibunya untuk makan siang.

Sore harinya Jaja terbangun saat merasakan tubuhnya sulit bergerak. Dia kaget melihat seluruh tubuhnya terbungkus benang-benang halus, seperti kepompong. lalu dia teringat sesuatu, kupu-kupu juga menjadi kepompong dulu sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik.

Tidak lama kemudian, benang-benang itu terlepas dan muncullah sepasang sayap yang indah di punggung Jaja. Jaja melihat ke cermin. Dia takjub melihat indahnya sayap di punggungnya. Dia mencoba terbang di sekitar kamar. Beberapa kali kepalanya terantuk langit-langir kamar.

Jaja senang. sekarang dia punya sayap yang bisa membawanya terbang kemana saja dia suka. Sore ini dia ingin main di taman. Dengan mudahnya dia terbang ke taman dan bermain-main di sana. Beberapa anak yang sedang main di sana melihatnya dengan takjub. Ada juga yang menangis ketakutan melihatnya. Di sekolah, Jaja juga jadi pusat perhatian. Banyak yang melihatnya dengan aneh. Beberpa teman sekolahnya sering terganggu karena sayap Jaja sering tiba-tiba terkepak-kepak menghalangi aktivitas. Sayap jaja juga membuat gatal-gatal bila disentuh.

Lama-lama, teman-teman Jaja menjauhi Jaja. jaja sekarang tidak punya teman. dia sendirian. seperti siang ini. Dia duduk di taman tempat waktu itu dia bertemu kupu-kupu. "Ternyata punya sayap tidak asyik. Punggungku pegal karena harus mengepakkan sayap ini, juga gatal-gatal. Teman-teman tidak mau main sama aku lagi karena aku malah menyusahkan mereka. Huhu..aku tidak mau lagi punya sayap.."

Jaja berharap kupu-kupu datang lagi. Lama sekali dia menunggu sampai akhirnya kupu-kupu muncul. "Kenapa kamu menangis anak kecil? Bukankah keinginanmu sudah terkabul?"
"Iya aku ingin mengembalikan sayap ini padamu. Sayap ini membuat puggungku pegal dan gatal. Aku tidak punya teman lagi karena aku jadi orang aneh...
"Bukankah kamu sudah tahu kalau manusia emmang diciptakan allah tidak bersayap."
"Iya kupu-kupu. Sekarang tolong bantu aku lagi untuk emnghilangkan sayap ini"
"Kali ini aku tidak bisa emmbantumu. Tapi kamu harus berusaha sendiri. Kamu harus berjalan kaki kemanapun kamu pergi. lama-lama sayap itu hilang sengan sendirinya.
"Baiklah, terimakasih kupu-kupu. Aku akan mencoba apa yang kamu katakan."

Akhirnya sekarang jaja berjalan kaki pergi kemananpun, ke sekolah, ke taman, ke pasar. benar kata kupu-kupu. Lama-lama sayapnya mengecil dan hilang. Otot kakinya jadi lebih kuat. Badannya lebih segar dan ramping. Dan yang utama, Jaja jadi semakin tampan dan sehat.

NB: sssst, awalnya nama anak kecil itu zaidan -atas permintaan zaidan sendiri- tapi karna endingnya zaidan ga puya teman, maka ketika minta diceritakan kembali dia ingin nama anak kecil itu diganti. :D













Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)