Coretan Zaidan

"Aku memang manusia biasa. Yang tak sempurna dan banyak salah. Namun di hatiku hanya ada cinta untukmu luar biasa..."

Mm..lagu siapa yah. Maklum ngga gaul dan dengarnya juga sekilas *tepok jidat. Tapi kata-katanya sangat pas untuk disampaikan pada sulungku, Zaidan. Satu malam saya mengajaknya untuk belajar, persiapan untuk wekolah esok hari, dan seperti biasa dia asyik main. Karena tidak suka diajak-ajak Zaidan cemberut. Setelah selesai belajar dia memberikan selembar kertas bertuliskan 'Surat Untuk Umi', masih dengan cemberut. Saya buka, isinya gambar tentang hari kiamat (gambar 1 & 2). Dalam hati bertanya-tanya, apa maksud anak jni? Really don't know what a child think. Tapi biarlah, mungkin dia sedang mengingatkan hari akhir supaya saya bisa bersikap lebih baik padanya sebagai bekal menuju hari akhir:). Tak lupa saya berikan pujian atas gambar yang dibuatnya.

Pada malam yang sama, dia buat gambar lagi di sebuah kertas. Disana ada tulisan 'Surat Untuk Ayah', isinya gambar dinosaurus T-rex dan Velociraptor (gambar 3&4). Really don't know what a child think. Mungkin dia hanya ingin bercerita pada ayahnya tentang buku-buku dan game dinosaurus yang ayahnya beri.

Gambar 5 adalah Oggy, tokoh kartun dalam Oggy and the Cocroaches, kesukaan Zaidan. Kami sebenarnya tidak suka dia menonton ini karena penuh adegan kekerasan antara Oggy si kucing dan para kecoa. Tapi karena Zaidan terlanjur suka yang bisa dilakukan adalah mengurangi jam menonton kartun ini.

Gambar 6 adalah tokoh superhero..apa ya? Yang jelas, waktu itu saya dapat hadiah buku tentang cara menggambar superhero dari Penebar Swadaya Grup karena menjawab kuis di facebook. Langsung deh Zaidan corat-coret di kertas begitu bukunya saya berikan.

Gambar 7 adalah Plans versus Zombies. Efek main game nih jadi coretannya juga makhluk-makhluk aneh begini. Saya sendiri tidak tahu game apa ini.

Terakhir, gambar umi, ayah, Zaidan dan adik raissa. tapi kok di bawahnya ada kuburan ya. ketika saya tanya kenapa ada gambar kuburannya, dia hanya menjawab 'tidak apa-apa'. saya berfikir dan berfikir ini mungkin ada hubungannya dengan perkataan dia sebelumnya, bahwa zaidan ingin mati saja dan masuk surga kalau umi dan ayah marah terus. hiks. umi dan ayah hanya manusia biasa sayang. maafkan, kami sayang sekali kok sama kakak.

Baiklah, sekian dulu edisi coretan Zaidan kali ini. Nantikan edisi selanjutnya. Bye..