Notebook Tipis, Emak Eksis
Malam hari, saat anak-anak sudah berada di pulau kapuk, saat suami masih berkutat di depan komputer, inilah saat saya menikmati 'me time' saya dengan smartphone keren pemberian suami. Ya, sudah kurang lebih dua bulan ini saya memiliki aktivitas lain selain mengurus keluarga dan rumah, yaitu menulis di blog.
Kenapa menulis? Karena menulis adalah hobi saya, aktivitas yang sangat mungkin saya lakukan tanpa meninggalkan anak di rumah. Menulis adalah keahlian yang bisa setiap orang pelajari dan saya tidak asing dengannya, karena sebelum menikah pun saya suka menulis di diary, bahkan sempat membuat tiga buku antologi cerpen dan dua novel. Menulis juga merupakan terapi untuk mengatasi kesedihan seperti halnya yang dilakukan pak BJ Habibie saat kehilangan Bu Ainun, beliau menuliskan kisah cintanya menjadi sebuah buku.
Kenapa di blog? Ini yang paling memungkinkan saat ini untuk saya berlatih menulis. Dengan fasilitas wifi di rumah dan bergabung di komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB) dengan event-event menulis yang diadakannya, saya semakin termotivasi untuk menulis. Ternyata jika digunakan dengan baik, nge-blog juga bisa menghasilkan sesuatu: rupiah, buku, pertemanan, dan sebagainya.
Malam itu seperti biasa saya sedang membuat tulisan untuk blog memakai aplikasi blogspot yang sudah diinstall di smartphone saya. Detik dan menit berlalu. Ah, sudah mau tengah malam lagi, pikir saya. Padahal tulisan saya belum selesai dan saya harus segera istirahat jika tidak ingin terlambat bangun esok hari, untuk mempersiapkan anak dan suami pergi sekolah dan kerja.
Ternyata, ketika tulisan saya sudah banyak, kurang lebih enam paragraf, kok kursornya jadi lambat bergerak. Belum lagi jika salah memencet hurufnya, harus didelete dan ketik ulang, jadi makan waktu lagi. Akhirnya, seringkali walau belum selesai saya hentikan pekerjaan untuk istirahat atau memaksakan menuntaskannya dengan resiko kesiangan walau sudah ada alarm.
Memang saya cukup bersyukur dengan fasilitas yang saya miliki sekarang. Orang lain belum tentu memilikinya. Tapi saya juga tak berhenti bermimpi untuk mendapatkan pengganti Acer Aspire One lama saya yang sudah dua tahun lebih ini koma. Setiap saya melihat brosur belanja yang ada gambar notebook-nya atau lewat etalase yang memajang notebook, setiap itu pula mimpi saya muncul. Andai saya punya notebook Acer yang fasilitasnya keren tentu ceritanya akan berbeda.
Ya, kenapa Acer? Notebook suami saya -yang sekarang layarnya hilang karena keyboardnya digebrak anak saya- Acer, notebook saya -yang sudah lama rusak juga, mungkin bisa diperbaiki dengan instal ulang, tapi sepertinya harus menggunakan DVD eksternal sementara saya tidak memilikinya- juga Acer. Sepertinya kami sekeluarga sudah cocok dengan Acer. Lihat saja keluaran terbarunya, Acer Aspire E1-432, keren sekali, membuat saya jatuh cinta.
Yang membuat saya jatuh cinta pada Acer Aspire E1-432 adalah dimensinya yang 30% lebih tipis dari notebook konvensional. Biasanya notebook yang dilengkapi DVD-RW dimensinya cukup tebal, sedangkan Acer E1-432 tebalnya hanya 25.3 mm. Cocok untuk saya yang (katanya) mungil. Pernah suatu waktu saat saya masih menjadi guru di sebuah sekolah swasta di Bintaro, saya membawa notebook suami untuk mengerjakan tugas. Saat itu menjelang pembagian raport dan banyak tugas yang harus segera selesai sementara fasilitas komputer belum sebanyak sekarang. Bukannya membantu, pundak saya malah terasa sakit karena beban yang cukup berat. Belum lagi harus berjalan sambil membawa notebook yang cukup berat ketika keluar masuk komplek rumah dan menuju sekolah.
Tampilan Acer Aspire E1-432 sangat elegan dengan desain pattern bintang-bintang (starry swirls) pada casing dan keyboard. Keyboard dengan model chiclet, luas dan nyaman digunakan untuk waktu lama. Smartphone yang saya gunakan sekarang tidak leluasa untuk mengetik dengan cepat. Berbeda jika menggunakan notebook, mengetik bisa dilakukan dengan cepat dengan sepuluh jari. Ya, kebetulan waktu kuliah saya mendapat mata kuliah pengetikan. Jadi mengetik sepuluh jari tidak asing bagi saya.
Ternyata meskipun tipis, Acer Aspire E1-432 dilengkapi dengan DVD-RW dan ada 3 buah fort USB yang dapat dipakai yaitu USB 3.0, yang transfer datanya 10x lipat dari USB 2.0, card reader dan MMC yang biasa digunakan pada kamera. Monitor LED 14"-nya dengan resolusi 1366 x 768 px sangat memadai untuk kebutuhan office basic, browsing, multimedia, bahkan game. Mm..game! Anak saya yang penyuka game pasti naksir notebook ini juga. Karena ternyata jika digunakan untuk games dan khawatir cepat panas, Acer memberikan solusi pendinginan yang memadai sehingga suhu kerja dapat terjaga dengan baik selama di permukaan rata (bukan kain, karpet, dan lain-lain).
Kelengkapan lainnya yaitu VGA Port pada bagian display out untuk presentasi menggunakan proyektor (Nah, kalau fitur yang ini suami saya pasti suka dan butuh untuk menunjang pekerjaannya), HDMI Port untuk menampilkan gambar pada LCD/LED dengan ukuran dan resolusi yang lebih besar, webcam, Port LAN (Rj-45) yang dapat digunakan tanpa konverter, wireless, dan tentu saja keunggulan utama Acer Aspire E1-432 ini adalah penggunaan prosesor intel 4th Gen terbaru dengan kode nama Haswell. Melalui berbagai pengujian, baterai dengan kapasitas 2500 mAh dapat tahan selama 6 jam (359 menit) untuk memutar konten multimedia dan 3-4 jam untuk penggunaan game. Jelas sekali, daya tahan baterai notebook ini cukup tinggi.
Dengan dua pilihan warna, piano black dan silky silver, harga Acer Aspire E1-432 sangat bersahabat yaitu Rp 4.749.000. Informasi di website Acer menyebutkan bahwa untuk pembelian sampai dengan 31 Oktober ini akan mendapatkan full garansi selama 3 tahun (termasuk service dan spareparts)!
Wah, saya jadi teringat percakapan dengan suami suatu malam. "Gimana kamu bosan tidak di rumah saja? Mau nulis lagi atau kerja?"
"Iya sih kadang-kadang. Ingin nulis tapi masih belum terpikir nulis apa, harus banyak baca dulu. Kalau kerja, suka ingat anak di rumah"
"Kalau mau nulis lagi nanti aku belikan notebook"
"Iya, nanti pikir-pikir dulu."
Rasanya saya perlu menagih janji suami nih kalau ingin maksimal menulis, apalagi Acer sedang mengadakan penawaran full garansi 3 tahun sampai 31 Oktober ini. Saya hanya perlu berusaha meyakinkan suami dan tentu berdoa agar rejeki suami lancar. Tentunya jika memiliki notebook tipis seperti Acer Aspire E1-432 saya berharap makin eksis menulis karena notebook bisa dibawa kemana saja, di ruang makan dan di kamar -tidak perlu khawatir terbelit kabel seperti di ruang kerja suami yang memakai PC dengan berbagai aksesorisnya-, dibawa mudik mengunjungi orangtua dan ke hotel tempat suami ada acara.
Tulisan ini diikutsertakan dalam event "30Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis" yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.
bikin tambah mupeng nih,salam kenal mak ^^
ReplyDeleteSaya juga mak..Salam kenal
Deleteayo mak.. tagih janji dan keluarkan rayuan maut pada suami :p
ReplyDeleteHehe ga pintrr merayu nih mak
Deletepraktis itu bikin mupeng ya mbak.. ayo luncurkan rayuan mautnya hehehe
ReplyDeleteIya mupeng nih..
DeleteSaya bantuin nagih ke suami ya mbak... hehehe..
ReplyDeleteHehe
DeleteGood Luck yah mak :)
ReplyDeletehttp://chemistrahmah.com
Sama2 mak
DeleteDuh mau dong mak Si tipis Acer nya hehe. good luck ya mak ^_^
ReplyDeleteSama sama mak. Iya ini juga mupeng nunggu rejwki dari langit:)
ReplyDeleteayo mak tagih si ayah...#ngomporin..:)
ReplyDeleteIya nih mak nunggu rejekinya dulu :D
DeleteMakasih udah mampir mak. InsyaAllah selagi bisa ikut terus berpartisipasi pada event KEB:)
ReplyDeleteMakasih juga ya mak
ReplyDelete