Anakku Jalannya Jinjit
Anak sulung saya, Zaidan, pada usia balita seringkali berjalan jinjit. Sekarang adiknya, Raissa, dua setengah tahun, juga bejalan jinjit. Pada awalnya saya pikir itu hanya kebiasaan ayah yang menurun pada anak (suami saya sering jalan jinjit juga). Tak terpikir olehku untuk mencaritahu ke dokter atau google. Karena setelah masa balita lepas, Zaidan bisa berjalan normal tanpa jinjit.
Sekarang Karena adik Raissa sering berjalan jinjit, saya penasaran juga untuk mencari informasi. Ternyata, menurut penelitian hampir 5% balita berjalan jinjit di beberapa waktu, lebih dari separuhnya akan berhenti jinjit pada usia sekitar 5 tahun. Jadi orangtua tak perlu khawatir jika anak kadangkala berjalan jinjit Karena Jalan jinjit tak selalu menunjukkan masalah, demikian kata Jonathan Strober, MD, seorang ahli saraf pediatrik di Rumah Sakit Anak UCSF Benioff di San Francisco. Kecuali pada anak yang didiagnosa mengalami gangguan cerebral palsy, muscular dystrophy atau penderta Autism, cenderung berjalan jinjit.
(Ilustrasi dari tabloidnova.com)
Namun, jika berkepanjangan Jalan jinjit bisa menyebakan kekakuan, pengencangan dan nyeri pada tendon Achilles, yang dapat diredakan dengan latihan peregangan. Kita, orangtua dapat membantu anak untuk meregangkan kaki-kaki mereka membantu menjaga tendon Achilles tetap lentur dan meregang. Waktu Zaidan balita, saya suka memijit kaki dan badannya (sering nya setelah mandi sambil diolesi minyak telon). Memang bukan seperti pijit ala tukang pijit bayi, kebanyakan Malah diusap-usap saja. Soalnya pernah dibawa ke tukang pijit bayi malah kasihan melihatnya Karena dia menangis histeris. Dan, bukankah pijatan ibu pada anaknya akan menambah kedekatan ibu-anak? Oya, saya juga tak Lupa setiap saat mengingatkan Zaidan untuk berjalan tidak jinjit.
Pada Raissa, saya juga melakukan Hal yang sama. Saya pijit dia setelah mandi atau sebelum tidur dan mengingatkannya terus untuk berjalan tidak jinjit.
Sumber:
http://growupclinic.com/2012/08/01/penyebab-dan-penanganan-jalan-jinjit-pada-anak/
Iya, Nia, harus diingatkan terus ya supaya jalannya gak jinjit. Anak tetanggaku ada yg begini sampe besar.
ReplyDeleteIya mudah2an ga keterusan..
Deletesalam kenal mbk...
ReplyDeletewah,ilmu baru,,,makasi ya mbk dah sharing,buat bekal saya nanti kl punya momongan :D
Sama2:)
DeleteBaru tahu ada yg bgt ya mak...krn anakku jlnnya biasa sj...trims ilmunya...
ReplyDeleteSama2 mak:)
Deleteooh begituuu...... wah ilmu baruuu nih .... nice post mak
ReplyDeleteMakasih mak udah mampir:)
ReplyDeleteBungsu saya suka jinjit sampai usia 4 tahun. Sekarang 4 tahun lebih 4 bulan sudah mulai berkurang banyak, mbak. Oooh jadi kalo DS dan autis lebih cenderungjinjit ya ... makasih infonya mbak :)
ReplyDeleteMenurut artikel yang saya baca begitu..tapi dulu saya sempat ngajar beberapa anak berkebutuhan khusus USIA SD jalannya normal...
Deleteanakku juga jalan jinjit, tapi cuma sebentar...
ReplyDeleteMbak anak saya sdh mau dua tahun mash jalan jinjit sampai betisnya kenceng... Untuk tau ini hanya kebiasaan, celebral palsy, hiperaktif, atau gangguan lain bagaimana caranya? Kalau mau bawa ke dokter.. Dokter spesialis apa? Mksh sblmnya..
ReplyDeleteMbak anak saya usia 20 bulan, sampai sekarang Jalannya masih jinjit, sekarang bagaimana anak mba? apa sudah bisa berjalan normal?
DeleteSebaiknya ditanyakan ke yg lebih ahli dalam hal ini dokter. Karena sy cuma berbagi pengalaman. Kalo anak pertama sudah besar 9 th sdh ga jinjit lagi. Kalo anak ke2 usia 5 th msh jinjit aja. Tp hal lainnya tdk terganggu, sayanya aja yg suka khawatir tkt dia cape
Delete