Cerita Angin dan Monyet
Suatu hari sepulang sekolah kakak Zaidan dengan antusias bertanya. "Umi, angin topan itu apa? Angin tornado? Angin puting beliung? Angin sepoi-sepoi?"
Dengan keheranan saya berusaha menjawab pertanyaan si kakak. Lalu saya tanya kenapa kakak Zaidan bertanya tentang angin-angin itu. Pasti ada sesuatu di sekolah atau di perjalanan pulang hingga dia tertarik bertanya tentang angin.
"Tadi di sekolah pak Hibban cerita tentang angin dan monyet, umi" Jawabnya. Alhamdulillaaah, kadang kakak Zaidan kalau saya tanya belajar apa di sekolah, jawabnya tidak tahu atau lupa. Berarti cerita pak Hibban, guru Al Qurannya, sangat menarik sehingga dia langsung cerita tanpa diminta. Lalu saya minta dia menceritakan cerita itu. Kira-kira..inilah cerita dia tentang angin dan monyet.
"Ada seekor monyet yang bergelantungan di pohon. Lalu datang angin topan. Monyet itu berkata dengan sombongnya bahwa ia akan bertahan dari angin topan dengan memegang pohon kuat-kuat. Setelah angin topan pergi, lalu berturut-turut datang angin tornado dan angin puting beliung. Monyet juga berkata ia akan terus bertahan di pohon. Setelah angin tornado dan puting beliung pergi, datanglah angin sepoi-sepoi. Seperti sebelumnya, monyet berkata dengan sombong bahwa ia dapat bertahan terus di atas pohon. Namun, angin sepoi-sepoi yang sejuk membuat monyet mengantuk dan akhirnya melepaskan pegangan tangannya dari pohon. Jatuhlah si monyet ke tanah...
"Ouh..menarik ya ceritanya. Jadi hikmah dari cerita itu apa?" "Hikmah itu apa, umi?"
"Yang Zaidan bisa ambil dari cerita, supaya kita yang mendengarnya...."
"Jangan sombong!"
Saya tersenyum sambil berdoa dalam hati. Mudah-mudahan kamu termasuk ke dalam orang-orang yang tidak sombong dengan segala nikmat dari-Nya.
Dengan keheranan saya berusaha menjawab pertanyaan si kakak. Lalu saya tanya kenapa kakak Zaidan bertanya tentang angin-angin itu. Pasti ada sesuatu di sekolah atau di perjalanan pulang hingga dia tertarik bertanya tentang angin.
"Tadi di sekolah pak Hibban cerita tentang angin dan monyet, umi" Jawabnya. Alhamdulillaaah, kadang kakak Zaidan kalau saya tanya belajar apa di sekolah, jawabnya tidak tahu atau lupa. Berarti cerita pak Hibban, guru Al Qurannya, sangat menarik sehingga dia langsung cerita tanpa diminta. Lalu saya minta dia menceritakan cerita itu. Kira-kira..inilah cerita dia tentang angin dan monyet.
"Ada seekor monyet yang bergelantungan di pohon. Lalu datang angin topan. Monyet itu berkata dengan sombongnya bahwa ia akan bertahan dari angin topan dengan memegang pohon kuat-kuat. Setelah angin topan pergi, lalu berturut-turut datang angin tornado dan angin puting beliung. Monyet juga berkata ia akan terus bertahan di pohon. Setelah angin tornado dan puting beliung pergi, datanglah angin sepoi-sepoi. Seperti sebelumnya, monyet berkata dengan sombong bahwa ia dapat bertahan terus di atas pohon. Namun, angin sepoi-sepoi yang sejuk membuat monyet mengantuk dan akhirnya melepaskan pegangan tangannya dari pohon. Jatuhlah si monyet ke tanah...
"Ouh..menarik ya ceritanya. Jadi hikmah dari cerita itu apa?" "Hikmah itu apa, umi?"
"Yang Zaidan bisa ambil dari cerita, supaya kita yang mendengarnya...."
"Jangan sombong!"
Saya tersenyum sambil berdoa dalam hati. Mudah-mudahan kamu termasuk ke dalam orang-orang yang tidak sombong dengan segala nikmat dari-Nya.
Zaidan pinter, bisa mengabil kesimpulan dr sebuah cerita :)
ReplyDeleteCeritanya sangat menarik, membuat anak memiliki pertanyyan utk ditanyakan, seperti angin topan,tornado itu apa?
Iya..soalnya dikasitau sama gurunya mba...:)
DeleteGurunya pandai kasih cerita ya...jd anak2 cepat paham...dongeng/cerita memang paling mudah diserap oleh anak-anak ya mbak...
ReplyDeleteIya mba...Kalo udah dikasih cerita pasti mau diceritain lagi yg lain
ReplyDelete