My Unforgettable Journey: Toa Payoh dan Paris dalam Kenangan
Inilah #MyUnforgetableJourney yang detilnya rada-rada lupa. Padahal baru empat tahun yang lalu. Huhu..Usia bertambah, memori menipis. Padahal waktu itu saya sudah punya blog, hanya saja belum dimanfaatkan untuk menulis dengan maksimal. Andai langsung dituliskan pasti tidak bakal lupa. Tapi kalau sudah ditulis saat itu. Tidak akan bisa ikut GA nya mak Muna Sungkar dong. Jadi..ambil hikmahnya saja. Ditulis sekarang, sambil terapi mengingat serpihan memori yang terlupakan.
Yang tak bisa dilupakan tentu saja ini kali pertama saya ke luar negeri dan banyak terbengong karena saya tidak banyak persiapan mencari tahu tempat yang akan dituju. Ini pelajaran untuk perjalanan selanjutnya, cari tahulah tempat tujuanmu supaya nggak bengong!
Bulan Juli tahun 2010 suami mengajak saya mengunjungi kakaknya yang tinggal di Singapura. Saat itu anak kami baru satu. Zaidan masih berusia 3 tahunan saat kami dan salah seorang adik suami berangkat kesana.
(Di Bandara Soekarno-hatta, menunggu Pesawat)
(Di Changi Airport, menunggu keluarga kakak menjemput)
(Zaidan masih 3 tahun lebih, di Changi Airport)
Kakak suami, saat itu masih tinggal di Toa Payoh. Toa Payoh adalah nama sebuah daerah di Singapura. Di daerah ini terdapat sebuah terminal bus (bus interchange) yang besar, stasiun MRT, gedung HDB Hub (kantor pusat HDB) yang terdiri dari perkantoran dan pertokoan, sebuah taman umum, pusat perbelanjaan, serta kawasan perumahan yang kebanyakannya flat-flat bangunan pemerintah.
(Di depan perumahan, ada bangku dan taman kecil seperti ini)
Kata "Toa Payoh" merupakan dialek Hokkien yang secara harafiah berarti "rawa-rawa besar", karena daerah ini sebenarnya memang merupakan rawa-rawa besar yang kemudian disulap menjadi kawasan perumahan. Keluarga mertua kakak ipar juga tinggal di daerah Toa Payoh. Mereka berasal dari Indonesia namun sudah lama merantau di Singapura.
(Keluarga Mertua kakak ipar)
Beberapa hari di sana kami mengunjungi beberapa tempat, diantaranya:
Pulau Sentosa
Sentosa (dahulu Pulau Belakang Mati) adalah nama sebuah pulau di Singapura yang terkenal sebagai tempat berlibur. Pulau ini merupakan salah satu lokasi terletaknya simbol negara Singapura, Merlion. Tak jauh dari patung Merlion ada Marina Bay Sands, sebuah hotel spektakuler yang menghadap Teluk Marina dengan segala fasilitas hiburannya.
(Saya dan Zaidan, berlatar patung Merlion)
(Kakak ipar, keponakan saya Nasya dan saya di depan Marina Bay Sands)
Dengan menaiki beach tram, kami lalu mengunjungi Palawan beach. Dalam perjalanan menuju pantai, kami sempat berfoto di depan Images of Singapore, sebuah tempat yang menyuguhkan pengalaman multi media tentang sejarah dan kebudayaan Singapura.
(Keluarga kecil saya di depan Images of Singapore)
(Zaidan dan ayahnya bermain air di Palawan Beach)
Orchard Road
Orchard Road artinya jalan buah, merupakan pusat retail dan belanja di Singapura. Disini cuma jalan-jalan saja. Mau beli barang mahal jelas nggak mampu dan buta merk. Cukup tahu saja Orchard Road seperti apa.
(Zaidan berpose di depan Dior, Orchard Road)
(Istirahat di dekat air mancur di basement Takashimaya Mall)
East Coast Beach
Ini adalah salah satu pantai yang terkenal di Singapura. Di pantai reklamasi ini pengunjung bisa berjalan-jalan di pinggir pantai, bersepeda, bermain di taman, atau sekedar makan di cafe-cafe yang tersedia dengan pemandangan pantai yang terhampar indah.
(Zaidan dan ayahnya di East Coast Beach)
(Zaidan, saya, Nasya)
Rombongan kami, saya, suami, anak, adik suami, kakak suami dan anaknya, menyewa dua buah tandem bicycle. Yee..rasanya luar biasa. Terakhir kali saya naik sepeda adalah kelas enam SD. Itupun goyang-goyang kayak bebek. Makanya, saya tidak mahir naik motor karena katanya sebelum bisa naik motor harus lancar sepeda dulu. Bisa naik sepeda selancar itu rasanya...seneeeeng. Ya iyalah..soalnya saya duduk di belakang, tinggal ikut gerakan yang depan hehe. Dan tentu saja, pemandangan pantai dengan air birunya, langit biru bersih, pepohonan berbaris rapi, semilir angin sejuk, sungguh menawan hati.
(Naik Tandem bicycle diiringi semilir angin, asiiiik..)
(Makan, setelah capek berkeliling pantai)
(Saat pulang kembali ke Indonesia, memanfaatkan layanan Internet gratis di Changi Airport sambil menunggu Pesawat)
***
Setahun kemudian Tepatnya bulan Juli 2011 saya dan keluarga kecil saya berkesempatan pergi lagi ke Singapura. Kali ini bersama mamah mertua dalam rangka menjenguk kakak ipar yang baru sembuh dari sakit. sayangnya saya harus meninggalkan anak-anak saya yang lain di sebuah sekolah swasta. untungnya, akhirnya dapat ijin juga dari bu kepala sekolah karena jadwal keberangkatan yang sudah diatur suami tidak bisa diubah.
Saat itu kakak ipar sudah pindah ke Paris. Bukan Paris di Eropa ya, tapi Paris singkatan dari Pasir Ris. Pasir Ris adalah sebuah tempat di Singapura yang merupakan wilayah perumahan umum yang dibangun oleh Lembaga Pembangunan dan Perumahan (HDB) di Pasir Ris New Town.
(Jalan raya dari atas flat)
(Flat perumahan di Pasir Ris)
(Jalan kecil di depan flat)
(Di lorong flat saat malam)
Kakak ipar saya, Ummi Alea, mahir masak dan buat kue. Waktu kita berkunjung, beliau sedang menerima orderan membuat kue. Lihat kue sus bertumpuk di bawah ini. Cantik kan?
(Kue sus yang ditumpuk, ku khas Singapura untuk acara pernikahan)
Disana saya mengunjungi beberapa pusat belanja seperti IKEA dan DowntownEast, walau cuma lihat-lihat. Di salah satu tempat belanja, kami menemukan berbagai furniture yang cantik berikut contoh desain ruangannya. Duuh...mauuu banget rumahku secantik itu.
Jadi ingat Zaidan pernah cerita, "Mi, aku mau rumahnya tukeran sama Raja" Raja itu keponakan saya, rumahnya di Bintaro cuma beda blok dengan kami. Rumahnya memang nyaman, lebih luas, sinar matahari cukup, dan furniture nya lebih cantik. Ih ada-ada saja Zaidan, kayak tukeran mainan saja. Saya cuma bilang, "Harus bilang dulu dong sama Ayah Raja. Kan rumah harganya mahal..."
Setelah capek berkeliling, kami memenuhi hak perut yang keroncongan. Di dekat Downtown East, banyak tempat makan berjejer. Rasanya tidak jauh berbeda lah dengan lidah orang Indonesia. Ada sate, nasi, es campur dan yang lainnya. Hanya saja namanya yang berbeda.
(Nasi dan kawan-kawannya..)
(Sour soup cocktail, rasanya asam manis, menyegarkan..)
(Ice Katchang, bisa untuk tiga orang karena porsinya banyak)
Oh ya, kami juga mengunjungi Pasir Ris Library. Perpustakaannya cukup luas, bersih dan hening. Zaidan sangat antusias menemukan banyak buku anak bagus.
(Di pintu masuk Pasir Ris Library)
(Di dalam Pasir Ris Library)
Esok harinya kami menyempatkan bermain di Pasir Ris Park & beach. Pantai lagi. Hiya..soalnya kalau main di pantai kan gratis. Lagipula pemandangannya bagus. Banyak permainan anak yang bisa dipakai tanpa bayar. Banyak juga anak sekolah usia TK yang sedang bermain di sana bersama gurunya.
(Nasya dan Zaidan)
(Zaidan main sendiri)
(Mainan ini kalau diketuk menghasilkan nada tertentu)
(Nasya dan Zaidan)
(Di perjalanan pulang dari Pasir Ris Park)
Akhirnya..kami pun harus pulang kembali ke tanah air. Sejauh ini kesan yang saya tangkap selama berlibur di negeri singa adalah..betapa nyamannya fasilitas transportasi umum di sana. Semua penduduk Singapura memiliki kartu untuk naik bis yang tinggal didekatkan ke mesin yang tersedia di dalam bus. Jadi sopir tak perlu kernet untuk menagih uang penumpang. Ada juga MRT yang nyaman dan bisa menampung banyak penumpang. Kalau fasilitas umumnya saja nyaman, ber-AC dan terjangkau, semua orang tak akan ragu untuk menggunakannya. Ya kan?
(Menanti bis)
(Suasana di dalam bis)
(Saatnya pulang ke tanah air)
(Zaidan melihat Burunng besi yang siap terbang membawanya pulang)
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler's Tale
Yang tak bisa dilupakan tentu saja ini kali pertama saya ke luar negeri dan banyak terbengong karena saya tidak banyak persiapan mencari tahu tempat yang akan dituju. Ini pelajaran untuk perjalanan selanjutnya, cari tahulah tempat tujuanmu supaya nggak bengong!
Bulan Juli tahun 2010 suami mengajak saya mengunjungi kakaknya yang tinggal di Singapura. Saat itu anak kami baru satu. Zaidan masih berusia 3 tahunan saat kami dan salah seorang adik suami berangkat kesana.
(Di Bandara Soekarno-hatta, menunggu Pesawat)
(Di Changi Airport, menunggu keluarga kakak menjemput)
(Zaidan masih 3 tahun lebih, di Changi Airport)
Kakak suami, saat itu masih tinggal di Toa Payoh. Toa Payoh adalah nama sebuah daerah di Singapura. Di daerah ini terdapat sebuah terminal bus (bus interchange) yang besar, stasiun MRT, gedung HDB Hub (kantor pusat HDB) yang terdiri dari perkantoran dan pertokoan, sebuah taman umum, pusat perbelanjaan, serta kawasan perumahan yang kebanyakannya flat-flat bangunan pemerintah.
(Di depan perumahan, ada bangku dan taman kecil seperti ini)
Kata "Toa Payoh" merupakan dialek Hokkien yang secara harafiah berarti "rawa-rawa besar", karena daerah ini sebenarnya memang merupakan rawa-rawa besar yang kemudian disulap menjadi kawasan perumahan. Keluarga mertua kakak ipar juga tinggal di daerah Toa Payoh. Mereka berasal dari Indonesia namun sudah lama merantau di Singapura.
(Keluarga Mertua kakak ipar)
Beberapa hari di sana kami mengunjungi beberapa tempat, diantaranya:
Pulau Sentosa
Sentosa (dahulu Pulau Belakang Mati) adalah nama sebuah pulau di Singapura yang terkenal sebagai tempat berlibur. Pulau ini merupakan salah satu lokasi terletaknya simbol negara Singapura, Merlion. Tak jauh dari patung Merlion ada Marina Bay Sands, sebuah hotel spektakuler yang menghadap Teluk Marina dengan segala fasilitas hiburannya.
(Saya dan Zaidan, berlatar patung Merlion)
(Kakak ipar, keponakan saya Nasya dan saya di depan Marina Bay Sands)
Dengan menaiki beach tram, kami lalu mengunjungi Palawan beach. Dalam perjalanan menuju pantai, kami sempat berfoto di depan Images of Singapore, sebuah tempat yang menyuguhkan pengalaman multi media tentang sejarah dan kebudayaan Singapura.
(Keluarga kecil saya di depan Images of Singapore)
(Zaidan dan ayahnya bermain air di Palawan Beach)
Orchard Road
Orchard Road artinya jalan buah, merupakan pusat retail dan belanja di Singapura. Disini cuma jalan-jalan saja. Mau beli barang mahal jelas nggak mampu dan buta merk. Cukup tahu saja Orchard Road seperti apa.
(Zaidan berpose di depan Dior, Orchard Road)
(Istirahat di dekat air mancur di basement Takashimaya Mall)
East Coast Beach
Ini adalah salah satu pantai yang terkenal di Singapura. Di pantai reklamasi ini pengunjung bisa berjalan-jalan di pinggir pantai, bersepeda, bermain di taman, atau sekedar makan di cafe-cafe yang tersedia dengan pemandangan pantai yang terhampar indah.
(Zaidan dan ayahnya di East Coast Beach)
(Zaidan, saya, Nasya)
Rombongan kami, saya, suami, anak, adik suami, kakak suami dan anaknya, menyewa dua buah tandem bicycle. Yee..rasanya luar biasa. Terakhir kali saya naik sepeda adalah kelas enam SD. Itupun goyang-goyang kayak bebek. Makanya, saya tidak mahir naik motor karena katanya sebelum bisa naik motor harus lancar sepeda dulu. Bisa naik sepeda selancar itu rasanya...seneeeeng. Ya iyalah..soalnya saya duduk di belakang, tinggal ikut gerakan yang depan hehe. Dan tentu saja, pemandangan pantai dengan air birunya, langit biru bersih, pepohonan berbaris rapi, semilir angin sejuk, sungguh menawan hati.
(Naik Tandem bicycle diiringi semilir angin, asiiiik..)
(Makan, setelah capek berkeliling pantai)
(Saat pulang kembali ke Indonesia, memanfaatkan layanan Internet gratis di Changi Airport sambil menunggu Pesawat)
***
Setahun kemudian Tepatnya bulan Juli 2011 saya dan keluarga kecil saya berkesempatan pergi lagi ke Singapura. Kali ini bersama mamah mertua dalam rangka menjenguk kakak ipar yang baru sembuh dari sakit. sayangnya saya harus meninggalkan anak-anak saya yang lain di sebuah sekolah swasta. untungnya, akhirnya dapat ijin juga dari bu kepala sekolah karena jadwal keberangkatan yang sudah diatur suami tidak bisa diubah.
Saat itu kakak ipar sudah pindah ke Paris. Bukan Paris di Eropa ya, tapi Paris singkatan dari Pasir Ris. Pasir Ris adalah sebuah tempat di Singapura yang merupakan wilayah perumahan umum yang dibangun oleh Lembaga Pembangunan dan Perumahan (HDB) di Pasir Ris New Town.
(Jalan raya dari atas flat)
(Flat perumahan di Pasir Ris)
(Jalan kecil di depan flat)
(Di lorong flat saat malam)
Kakak ipar saya, Ummi Alea, mahir masak dan buat kue. Waktu kita berkunjung, beliau sedang menerima orderan membuat kue. Lihat kue sus bertumpuk di bawah ini. Cantik kan?
(Kue sus yang ditumpuk, ku khas Singapura untuk acara pernikahan)
Disana saya mengunjungi beberapa pusat belanja seperti IKEA dan DowntownEast, walau cuma lihat-lihat. Di salah satu tempat belanja, kami menemukan berbagai furniture yang cantik berikut contoh desain ruangannya. Duuh...mauuu banget rumahku secantik itu.
Jadi ingat Zaidan pernah cerita, "Mi, aku mau rumahnya tukeran sama Raja" Raja itu keponakan saya, rumahnya di Bintaro cuma beda blok dengan kami. Rumahnya memang nyaman, lebih luas, sinar matahari cukup, dan furniture nya lebih cantik. Ih ada-ada saja Zaidan, kayak tukeran mainan saja. Saya cuma bilang, "Harus bilang dulu dong sama Ayah Raja. Kan rumah harganya mahal..."
Setelah capek berkeliling, kami memenuhi hak perut yang keroncongan. Di dekat Downtown East, banyak tempat makan berjejer. Rasanya tidak jauh berbeda lah dengan lidah orang Indonesia. Ada sate, nasi, es campur dan yang lainnya. Hanya saja namanya yang berbeda.
(Nasi dan kawan-kawannya..)
(Sour soup cocktail, rasanya asam manis, menyegarkan..)
(Ice Katchang, bisa untuk tiga orang karena porsinya banyak)
Oh ya, kami juga mengunjungi Pasir Ris Library. Perpustakaannya cukup luas, bersih dan hening. Zaidan sangat antusias menemukan banyak buku anak bagus.
(Di pintu masuk Pasir Ris Library)
(Di dalam Pasir Ris Library)
Esok harinya kami menyempatkan bermain di Pasir Ris Park & beach. Pantai lagi. Hiya..soalnya kalau main di pantai kan gratis. Lagipula pemandangannya bagus. Banyak permainan anak yang bisa dipakai tanpa bayar. Banyak juga anak sekolah usia TK yang sedang bermain di sana bersama gurunya.
(Nasya dan Zaidan)
(Zaidan main sendiri)
(Mainan ini kalau diketuk menghasilkan nada tertentu)
(Nasya dan Zaidan)
(Di perjalanan pulang dari Pasir Ris Park)
Akhirnya..kami pun harus pulang kembali ke tanah air. Sejauh ini kesan yang saya tangkap selama berlibur di negeri singa adalah..betapa nyamannya fasilitas transportasi umum di sana. Semua penduduk Singapura memiliki kartu untuk naik bis yang tinggal didekatkan ke mesin yang tersedia di dalam bus. Jadi sopir tak perlu kernet untuk menagih uang penumpang. Ada juga MRT yang nyaman dan bisa menampung banyak penumpang. Kalau fasilitas umumnya saja nyaman, ber-AC dan terjangkau, semua orang tak akan ragu untuk menggunakannya. Ya kan?
(Menanti bis)
(Suasana di dalam bis)
(Saatnya pulang ke tanah air)
(Zaidan melihat Burunng besi yang siap terbang membawanya pulang)
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler's Tale
seru sekali liburannya mak... semoga suatu saat saya juga berkesempatan ke sana.. :)
ReplyDeleteAmiiiin..semoga mak...suka banyak promo tiket murah kesana
DeleteHiyyyyaaa ice kachangnya pprsi gede bangetttt hihihi
ReplyDeleteIya tuh satu mangkok rame2
DeleteBerkunjung mak
ReplyDeleteWih liburannya bikin ngiri hiks, seru banget ya....padahal beberapa teman juga sering ngajak ke Singapura tapi blm ada waktu yang tepat
Sepertinya memang benar2 the most unforgettable journey ya mak..
Sukses untuk GA-nya
Salam
Semoga mak Sri bisa berkesempatan kesana ya...someday..makasih mak dah berkunjung
Deletehi Mak Kania..salam kenal ya...
ReplyDeleteSeru banget Zaidan di Singapura
Suskes GAnya yaak
Salam Kenal juga mak...terimakasih:)
Deletewah asyik ya di Changi ada internet gratisnya :)
ReplyDeleteIya mak..ada..lumayan gratis:)
Deletesalam kenal mak.. seru ya, acara liburannya. semoga someday bisa main ke singapur juga.. ^_^
ReplyDeletesalam kenal juga...iya mak..semoga nanti bisa kesana ya..
Deleteahhhhh kirain paris beneran -_-
ReplyDeleteHihi...pasir ris..
DeleteKenangan itu sesuatu banget ya :)
ReplyDeleteMari berkunjung juga ke Berwisata di Bawah Bayang Syariat http://bairuindra.blogspot.com/2014/03/berwisata-di-bawah-bayang-syariat.html?showComment=1395825407620 Tks ya :)
Baiklah saya ke tkp:)
Deletewah,,,seru banget liburannya,,pengen banget ke Singapur,,seumur hidup belum pernah kesana,,,hihihihi,,mupeng mbak,,,
ReplyDeleteAyo mak nabung.kesana suka ada tiket promo yg kumayan murah
Deleteasyiknya yang liburan ke Singapore, tadi sempet ngira ke Paris sekalian hehehe
ReplyDeletemakasih ya mak, sudah terdaftar sebagai peserta :)
Hihi..kecele ya mak..maaf..pasir ris
Deletesama ya dg di Indonesia. kl di sana Pasir Ris, kl di sini Parangtritis. hehe...
ReplyDeleteIhiks, saya belum pernah ke Singapura :(
ReplyDeleteAih itu Paris Library dan Ice Katchang-nya bikin out of focus hihihi...sungguh menggoda. Jadi pengin ikutan ke sana :)
Terima kasih sudah meramaikan GA ini. Good luck ;)