Semangat Kartini di Dada Wylvera

Apakah bila terlanjur salah akan tetap dianggap salah?
Tak ada waktu lagi benahi diri
Tak ada tempat lagi untuk kembali


Ini adalah syair lagu Ebiet G. Ade berjudul 'Kalian Dengarlah Keluhanku' yang membuka sebuah tulisan berjudul 'Kertas-kertas Berisi Penyesalan dan Harapan' di blog wylvera.com. Lagu itu mengingatkan penulisnya pada keberadaan anak-anak di Lembaga pemasyarakatan (lapas) anak pria, Tangerang, yang pernah dikunjunginya. Sambil melihat coretan anak-anak itu, syair lagu Ebiet G.Ade kembali terngiang di telinganya.


Dulu, saat masih anak-anak dia sangat alergi dengan yang namanya penjara. Dia menarik sepeda sekencang-kencangnya saat melewati sebuah lapas si kota kelahirannya. Baginya, penjara adalah tempat orang jahat yang sudah melakukan kesalahan besar dan tidak bisa diampuni.

Namun itu dulu, sekarang dia malah rindu untuk bisa datang lagi ke lapas. Oleh karena itu, dia membagikan ilmu menulisnya pada anak-anak di lapas anak pria Tangerang agar ada alasan baginya untuk kembali. Melihat tatapan anak-anak yang bersemangat belajar menulis, membuatnya terharu. Tak terlihat sedikit pun bahwa mereka pernah terlibat kejahatan sehingga harus mendekam di penjara anak.


Dalam tulisan itu dikatakan bahwa, penulis tak henti menyuntikkan semangat pada anak-anak di Lapas. Dia mengatakan pada anak-anak, setiap orang bisa menulis. Bakat tidak terlalu berpengaruh karena hanya 1 %, selebihnya adalah tekad untuk berlatih dan berlatih. Seorang anak dengan semangat berkata, "Betul, bunda!"

Sekali lagi dia terharu saat membaca tulisan seorang anak bernama Fahmi. Hanya Ingin Pulang, itu yang tertera di sana. Menggambarkan penyesalan sang anak atas perbuatan yang sudah dilakukannya.

Penulis artikel ini sekaligus pemilik blog wylvera.com adalah Wylvera Windayana, seorang penulis, blogger, trainer penulisan dan parenting, serta guru ekstrakurikuler di SD Tariq bin Ziyad, Bekasi. Dari tulisannya yang ini, saya bisa melihat bahwa ada semangat Kartini di dada seorang Wylvera.


Sedikit flashback, Kartini adalah seorang yang resah saat dia tak bisa memahami Al Qur'an. Dia mengkritik guru ngaji yang melarangnya mengkaji arti Al Qur'an lewat surat-suratnya pada sahabatnya. Ketika pada akhirnya dia bisa memahami arti Al Qur'an, dia merasa terpukau. Kehausannya akan ilmu membakar semangatnya untuk terus mencaritahu.

Kartini adalah orang yang bersemangat. Dia ingin perempuan juga turut mengenyam pendidikan. Bukan untuk setara dengan laki-laki, karena jelas laki-laki dan perempuan berbeda dan memiliki hak dan tanggungjawabnya masing-masing. Emansipasi yang ia maksud adalah agar wanita juga bisa turut memajukan bangsa dengan membekali diri dengan ilmu, mendidik anak-anak dengan ilmu yang dimilikinya.

Dari tulisan mbak Wylvera ini, saya dapat menilai bahwa semangat Kartini yang beliau tunjukkan antara lain:
- Beliau tidak pelit ilmu dengan berbagi ilmu menulis pada orang lain.
- Beliau mudah terharu melihat semangat belajar orang lain meski dalam keterbatasan.
- Beliau adalah orang yang bisa mengalahkan ketakutan di masa lalu pada tempat bernama Lapas dengan cara masuk ke dalamnya dan berbagi ilmu dengan orang-orang di dalamnya.
- Beliau adalah orang yang bisa berinteraksi dengan baik untuk memenangkan hati anak-anak di Lapas sehingga anak-anak tersebut dapat mengikuti pelatihan menulis dengan baik dari awal sampai akhir.


Saya tidak mengenal dekat dengan mbak Wylvera. Saya hanya mengenalnya lewat tulisannya di blog yang dia posting di grup Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan status-status beliau di facebook. Tapi meski hanya kenal lewat media sosial, sejauh ini beliau selalu balik berkomentar dengan baik jika saya mengomentari statusnya di facebook yang kebanyakan tentang kegiatan menulis dan pelatihan yang beliau kunjungi.

Tulisan mbak Wylvera yang saya bahas adalah tulisan beliau tahun lalu, tepatnya 16 Maret 2013. Sampai saat ini beliau sudah menerbitkan puluhan buku, mengisi puluhan seminar atau pelatihan. Terakhir, beliau menjadi pemateri untuk pelatihan menulis di SDIT Aulady, Serpong bersama penulis Haya Aliya Zaki dan Benny Rhamdani.

Selain kegiatannya di luar rumah, Wylvera Windayana juga istri dan ibu. Seperti halnya Kartini, sesibuk apapun dalam berbagi ilmu di luar rumah, namun di rumah tetaplah aeorang iatri dan ibu. Beliau adalah salah seorang Kartini masa kini, pewaris semangat Kartini.

Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Ada Kartini di Dadamu dari Blogcamp.

Sumber artikel:
http://www.wylvera.com/2013/03/kertas-kertas-berisi-penyesalan-dan.html


Comments

  1. kartini masa kini,inspiratif sekali mbk.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mak Hanna..ya menginspirasi supaya kita juga jangan pelit ilmu:)

      Delete
  2. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Giveaway Ada Kartini di Dadamu di BlogCamp.
    Segera didaftar
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  3. kalau pelit ilmu selama masih di dunia rasanya kok ya eman ya mbak,,soalnya ilmu kan juga bisa jadi amal jariah ya kalau diaplikasikan terus menerus ke generasi berikutnya,,,sukses GA nya mbak,,.sukses buat mbak dan mbak Wylvera,,,

    ReplyDelete
  4. Sungguh, aku tersanjung baca ini. Tapi, terlepas dari rasa ketersanjungan itu, aku berterima kasih sekali, Mak Kania, semoga postingan ini bisa kembali menggugah semangat berbagi kita ya. Sukses buat GA nya. Aamiin. *hug*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..makasih mak udah mampir. Ini mah penyemangat diri juga biar terus berlatih nulis

      Delete
  5. Mak Wiwik (panggilan akrabnya mak Wylvera), memang sosok yang sangat biak. Aku bisa jamin itu. Meskipunbeliau orang batak, tapi beliau itu penuh kelembutan dan layak disebut Kartini masa kini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya Kenal cuma lewat tulisannya mak Mira dan suka baca status ya di FB. Saya juga merasakan beliau orang yg baik.energi positif bisa kita rasa kan positif juga ya mak

      Delete
  6. Mak Wiwiek top banget..
    emang layak jadi kartini inspiratif dan ada di dadaku jugaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua mak KEB kartini masa kini..eh bolwh nulis semuanya ga ya? Hehe

      Delete
  7. mak Wiwik memang kartini masa kiniiii..termasuk mba Kania Ningsih :)...sukses GAnya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah..masih jauuuuh Kalo saya mak Indah..makasih ya Sudah mampir:)

      Delete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)