Menularkan Hobi Menulis Pada Anak
Dari sejak zaman menulis curriculum vitae untuk lamaran kerja, saya selalu menulis tiga hal di kolom hobi: menulis, membaca, jalan-jalan. Sampai sekarang kalau ditanya apa hobinya, ya tiga hal ini. Padahal bisa saja saya punya hobi selain yang tiga di atas.
Menularkan hobi jalan-jalan pada anak saya, Zaidan dan Raissa, tidak sulit. Namanya juga anak-anak, mereka pasti sukanya main dan jalan-jalan kesana kemari. Diajak ke kebun binatang, ayo. Diajak berenang, antusias. Diajak beli sayur juga oke. Jalan-jalan bermanfaat bagi anak supaya ia mengenal lingkungannya, bertemu banyak orang, menambah pengetahuan dengan banyak hal baru yang dipelajari, menyehatkan badan karena banyak bergerak, dan sebagainya.
Menularkan hobi membaca pada Zaidan dan Raissa juga mudah saja. Zaidan dari batita sudah diperkenalkan buku. Sekarang, dia paling suka buku bertema dinosaurus. Raissa buku apa saja dipelototi, asal ada gambar penuh warna. Membaca dapat melatih imajinasi anak dan mendekatkan hubungan dengan anak jika membaca bersama. Untuk Zaidan, membaca juga melatih kemandirian saat ia membaca bukunya sendiri.
Nah, saat ini saya sedang mencoba menularkan hobi menulis saya pada Zaidan. Zaidan kelihatannya cukup kesulitan menuliskan pengalamannya di selembar kertas. Lama sekali dia termenung di depan buku tulisnya. Lirik kanan, lirik kiri, bergumam sendiri, sedikit-sedikit bertanya: boleh nggak kalau begini dan begitu. Lumayan, kegiatan ini menyibukkan dirinya. Hasilnya, setengah jam lebih berusaha keras, jadilah cerita sebanyak tiga baris. Alhamdulillah. Saya hargai usahanya.
Menurut saya, menuliskan pengalaman banyak manfaatnya, antara lain:
- Belajar menulis sesuai EYD.
- Jadi tahu isi hati anak.
- Salah satu kegiatan alternatif yang positif di rumah. Apalagi saat liburan seperti sekarang, belajarnya ya di rumah. Kalau di sekolah sudah jelas ada pelajaran bahasa Indonesia. Karena biasanya libur sekolah kami tak ke luar kota, jadi waktunya banyak dihabiskan di rumah. Zaidan biasanya senang main gadget kalau libur. Untuk bisa main gadget, saya buat syarat-syarat. Salah satunya menulis pengalaman.
- Melatik motorik halus. waktu Zaidan mau masuk SD, tes menulisnya kurang. Apa ya saya lupa namanya tes apa. Menurut bu guru, motorik halus Zaidan kurang dan harus berlatih di rumah, salah satu caranya dengan memainkan playdoh atau berlatih menulis.
- Dan sebagainya.
Yuk, tularkan hobi yang positif sama anak kita.
Tulisan diikutsertakan pada 3rd Giveaway: Tanakita - Hobi dan Keluarga
Menularkan hobi jalan-jalan pada anak saya, Zaidan dan Raissa, tidak sulit. Namanya juga anak-anak, mereka pasti sukanya main dan jalan-jalan kesana kemari. Diajak ke kebun binatang, ayo. Diajak berenang, antusias. Diajak beli sayur juga oke. Jalan-jalan bermanfaat bagi anak supaya ia mengenal lingkungannya, bertemu banyak orang, menambah pengetahuan dengan banyak hal baru yang dipelajari, menyehatkan badan karena banyak bergerak, dan sebagainya.
Menularkan hobi membaca pada Zaidan dan Raissa juga mudah saja. Zaidan dari batita sudah diperkenalkan buku. Sekarang, dia paling suka buku bertema dinosaurus. Raissa buku apa saja dipelototi, asal ada gambar penuh warna. Membaca dapat melatih imajinasi anak dan mendekatkan hubungan dengan anak jika membaca bersama. Untuk Zaidan, membaca juga melatih kemandirian saat ia membaca bukunya sendiri.
Nah, saat ini saya sedang mencoba menularkan hobi menulis saya pada Zaidan. Zaidan kelihatannya cukup kesulitan menuliskan pengalamannya di selembar kertas. Lama sekali dia termenung di depan buku tulisnya. Lirik kanan, lirik kiri, bergumam sendiri, sedikit-sedikit bertanya: boleh nggak kalau begini dan begitu. Lumayan, kegiatan ini menyibukkan dirinya. Hasilnya, setengah jam lebih berusaha keras, jadilah cerita sebanyak tiga baris. Alhamdulillah. Saya hargai usahanya.
Menurut saya, menuliskan pengalaman banyak manfaatnya, antara lain:
- Belajar menulis sesuai EYD.
- Jadi tahu isi hati anak.
- Salah satu kegiatan alternatif yang positif di rumah. Apalagi saat liburan seperti sekarang, belajarnya ya di rumah. Kalau di sekolah sudah jelas ada pelajaran bahasa Indonesia. Karena biasanya libur sekolah kami tak ke luar kota, jadi waktunya banyak dihabiskan di rumah. Zaidan biasanya senang main gadget kalau libur. Untuk bisa main gadget, saya buat syarat-syarat. Salah satunya menulis pengalaman.
- Melatik motorik halus. waktu Zaidan mau masuk SD, tes menulisnya kurang. Apa ya saya lupa namanya tes apa. Menurut bu guru, motorik halus Zaidan kurang dan harus berlatih di rumah, salah satu caranya dengan memainkan playdoh atau berlatih menulis.
- Dan sebagainya.
Yuk, tularkan hobi yang positif sama anak kita.
Tulisan diikutsertakan pada 3rd Giveaway: Tanakita - Hobi dan Keluarga
terimakasih sudah berpartisipasi dan memenuhi persyaratan. Tercatat :)
ReplyDeleteMakasih mak..
DeleteUwaaa...seneng ya mak kl pelan2 hobi ibu tertular ke anak :)
ReplyDeleteiya mak..asal jgn hobi emaknya yg aneh2 ya
DeleteWaah hobi kita sama, Mak Kania :)
ReplyDeleteGut lak buat GA-nya ya
Toss..makasih mak..
DeleteHai Mak Kania, lama saya gak bw :p
ReplyDeleteSama lho mak, aku juga di cv suka nulis ke 3 hal itu di hobi :)
Wah, Zaidan gak lama lagi bisa jd blogger kalau udah pintar nulis, gadget juga udah ngerti kan ya..
iya mak gadget jago bgt tapi main game ..:D emaknya mlh kudet kalo game..
Delete