Tingkah Polah Balita Saat Shalat
Sebulan terakhir ini saya sering shalat maghrib berjamaah di mesjid (biasanya di rumah). Hal ini saya lakukan sembari mengantar anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun) les menghafal Qur'an.
Setiap kali masuk ruangan mesjid, anak-anak lain langsung mengerumuni anak kedua saya (Raissa, 3 tahun). Mereka peserta les juga dan anak-anak yang tinggal di sekitar mesjid. "Raissa...Raissa..." Panggil mereka. Ada yang mencubit-cubit pipi Raissa. Ada juga yang sekedar mengajak bersalaman. Raissa memang paling kecil di antara anak-anak itu. Jadi, dia memang paling asyik untuk dicubiti pipinya. Hihi...
Ada satu anak, usianya kira-kira di atas Raissa setahun. Sebut saja namanya Nura. Setiap bertemu Raissa dia langsung mengajak bersalaman. Setiap shalat dia berdiri di samping Raissa. Saat shalat, Nura berkali-kali membetulkan tangan Raissa yang salah posisinya (seharusnya tangan kanan di atas tangan kiri). Berkali-kali juga Raissa kembali ke posisi semula. "Sssssst...." kata Raissa sambil menyimpan telunjuknya di bibir. Nura pun melakukan hal yang sama. Lalu Nura berkali-kali menjawil pipi Raissa. Raissa kembali menyimpan telunjuk di bibir sambil merangsek ke arah saya, berusaha menghindari 'serangan' Nura.
Di lain waktu, anak lain yang shalat di samping Raissa berusaha membetulkan barisan Raissa yang terlalu maju. Dia menarik tangan Raissa berkali-kali. "Disiniii..disini..." katanya. Karena Raissa belum mengerti, dia tetap di posisinya. Raissa menyimpan telunjuk di bibir meminta anak itu diam.
Aduuuuh..tingkah polah anak-anak ini membuat saya ingin tersenyum dan mengingatkan mereka jangan ribut. Tuh kan, jadi tak konsentrasi shalatnya. Itu lah resikonya punya shalat berjamaah di mesjid dengan membawa anak kecil. Memang, perempuan tak wajib shalat di mesjid. Di rumah, sambil menjaga anak-anak mungkin bisa lebih aman, khusyuk dan tak mengganggu kekhusyuan orang lain. Namun, jika harus shalat di mesjid membawa anak, mudah-mudahan jamaah lain akan mengerti. Jadi pembelajaran juga buat anak agar tertib dan menghormati orang lain.
Tingkah anak-anak yang membuat tak konsentrasi, kita bisa mengingatkan mereka supaya tak mengulanginya. Atau, memisahkan mereka supaya tidak ada kesempatan bercanda saat shalat. Yah, namanya juga anak-anak -apalagi yang masih balita-, pasti tak bisa sekali saja diingatkan. Terus ingatkan dan tak lupa beri teladan.
Melihat anak-anak ini, jadi ingat pengalaman masa kecil saya. Mudah-mudahan mereka jadi anak-anak soleh solehah yang senantiasa mencintai shalat berjamaah di mesjid.
Mak Kania rajin ya, shalat di masjid :) Saya shalat di masjid kalau Shalat Ied aja, tarawih pun di rumah..
ReplyDeletekarena anak sy les quran.mak ..selepas maghrib. Jd skalian.aja.solat:)
DeletePernah juga sih mak, keponakan ikutan sholat. Tingkahnya bikin gak konsen sholat :D
ReplyDeletenamanya anak-anak ya mak..
Delete