Wonderful Indonesia: Menikmati Surga Dunia di Raja Ampat
Pertamakali mendengar nama Raja Ampat, saya sempat berfikir nama apa itu. Seperti sesuatu dari antah berantah. Hihi, ngakunya seneng jalan-jalan. Tapi Raja Ampat saja tidak tahu. Jadi malu. Seringnya mendengar keindahan Raja Ampat di media online menggelitik hati saya untuk menggali informasi. Dan ternyata, sesuatu dari antah berantah itu bernama surga dunia karena keindahan dan kekayaan alamnya.
Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Empat pulau utama yang ditemukan di sini adalah Waigeo, Misool (yang merupakan rumah bagi lukisan batu kuno), Salawati, dan Batanta. Nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat.
(sumber: gorajaampat.com)
Surga bagi penyelam
Perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk tempat menyelam di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, dalam sebuah situs mengungkapkan bahwa Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu. Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Subhanallah.
Saat ini kebanyakan yang datang ke Raja Ampat adalah para penyelam yang ingin melihat pemandangan terbaik dunia bawah laut. Banyak wisatawan yang terpesona dan ingin kembali lagi ke Raja Ampat. Spesies unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Kita bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor ikan Pari Manta yang jinak. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Kita bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Kita juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar kita. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung. Menakjubkan, bukan?
Raja Ampat juga tempat yang sangat menantang untuk menyelam. Selat Dampier, misalnya, yang memiliki arus yang sangat kuat. Oleh karena itu, penyelam seharusnya memperhatikan dengan seksama hal-hal seperti asuransi, kelengkapan peralatan, komputer menyelam, batas kemampuan menyelam, berbagi tanggung jawab dengan semua penyelam dalam grup, dan sebagainya.
(Sumber: gorajaampat.com)
Surga juga bagi non penyelam
Bagi yang tidak suka atau tidak bisa menyelam ( karena alasan kesehatan, keuangan, dan sebagainya) bisa mencoba petualangan lain di Raja Ampat. Misalnya saja snorkeling dan berenang. Dengan hanya mengambang di permukaan laut, kita masih bisa melihat indahnya dunia bawah laut. Bahkan jika kita tidak bisa berenang sama sekali kita masih bisa melihat hewan laut yang menakjubkan seperti ikan, gurita, cumi-cumi, ular, dan bintang laut. Selama beberapa jam setiap hari terumbu karang dan pasir flat muncul dari laut dan dapat dieksplorasi dengan mudah.
Selain itu, non penyelam dapat menikmati penjelajahan hutan dan satwa liar. Raja Ampat menyediakan trek jika kita ingin menjelajah hutan. Sepanjang perjalanan, kita bisa mendengar berbagai suara satwa termasuk burung. Terhitung 250 spesies burung ada di sini. Tak heran, Raja Ampat juga dikenal sebagai kerajaan burung. Burung-burung langka di lindungi di sini, misalnya saja Julang Irian, cendrawasih, Kingfisher, Kasuari, dan sebagainya. Jika beruntung, kita Akan melihat sendiri burung langka tersebut sedang main di pasir putih atau berkicau di atas pohon di sekitar kita.
Kita juga bisa melakukan wisata budaya dan desa, mengenal lebih dekat budaya masyarakat Raja Ampat dari dekat dengan mengunjungi tempat Mereka tinggal. Penduduk asli Raja Ampat kurang lebih terdiri dari 10 suku. Mereka mendapat penghasilan dari melaut, membuat ikan yang diasinkan, menyediakan jasa transportasi, dan sebagainya. Penduduk Raja Ampat sangat ramah pada pendatang, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh seperti permen dan yang lainnya. Salah satu desa yang terkenal dikunjungi adalah Arborek. Ada kerajinan Tangan yang terkenal dibuat di sini, yaitu topi Arborek. Topi lebar dari anyaman ini pertamakali dibuat oleh Ibu Arborek Mambasar. Ada juga Desa Sawinggrai yang terkenal karena kerajinan patungnya dan pemandangan burung liar bernama Red Bird of Paradise. Burung ini biasa terlihat jam 7-8 pagi dan 4-5 sore. Pemandangan burung liar juga bisa disaksikan di Desa Yenwaupnor. Di Desa Sauwundarek, kita disuguhkan pemandangan indah dengan pantai berpasir putih dan bebek laut yang berkeliaran di pantai. Desa Yenbuba juga tak kalah dengan pemandangan pantainya yang Indah.
(Sumber: gorajaampat.com)
Jika ingin berpetualang seperti pelaut, kita bisa mencoba mengelilingi pulau-pulau kecil di Raja Ampat dengan kapal layar. Kita akan dimanjakan dengan semilir angin dan pemandangan Indah selama berlayar. Terkadang, kapal juga Akan berhenti sebentar di tempat tertentu yang memiliki spot menakjubkan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah mendaki gunung, menjelajahi gua, mengunjungi peternakan mutiara, menikmati kuliner dan musik tradisional Raja Ampat, dan sebagainya.
Sukar mengakibatkan keindahan Raja Ampat hanya dengan kata-kata, kecuali kita mengunjunginya langsung. Jika saya berkesempatan mengunjungi surga dunia bernama Raja Ampat ini, saya tidak ingin menikmatinya sendiri. Saya tentu ingin mengajak keluarga kecil saya agar Mereka juga bisa lebih banyak mengenal ciptaan Tuhan yang luar biasa di Raja Ampat. Sebelum berkunjung ke sana, ada baiknya kita perhatikan Hal-Hal seperti akomodasi dan transportasi yang akan digunakan, bagaimana cuaca di tempat yang akan dikunjungi, bagaimana mendapat makanan halal di sana (untuk muslim) dan sebagainya. Bagi penyelam, biasanya Bulan Oktober sampai November adalah waktu terbaik untuk menyelam. Saat itu, lautan tidak terlalu bergejolak.
Keindahan Raja Ampat bukan saja terletak di lautan, Bahkan daratan dan udaranya juga bisa dinikmati keindahannya. Maha Besar Allah SWT yang telah menghadirkan surga di Raja Ampat. Semoga kita manusia bisa bersyukur atas ciptaan-Nya yang Indah ini. Caranya, tentu saja dengan menjaga, melestarikan dan menjauhkan dari Tangan jahil manusia.
Tulisan diikutsertakan dalam Sail Raja Ampat 2014
Sumber: wikipedia.org, www.indonesia.travel, gorajaampat.com
Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Empat pulau utama yang ditemukan di sini adalah Waigeo, Misool (yang merupakan rumah bagi lukisan batu kuno), Salawati, dan Batanta. Nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat.
(sumber: gorajaampat.com)
Surga bagi penyelam
Perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk tempat menyelam di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, dalam sebuah situs mengungkapkan bahwa Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu. Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Subhanallah.
Saat ini kebanyakan yang datang ke Raja Ampat adalah para penyelam yang ingin melihat pemandangan terbaik dunia bawah laut. Banyak wisatawan yang terpesona dan ingin kembali lagi ke Raja Ampat. Spesies unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Kita bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor ikan Pari Manta yang jinak. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Kita bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Kita juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar kita. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung. Menakjubkan, bukan?
Raja Ampat juga tempat yang sangat menantang untuk menyelam. Selat Dampier, misalnya, yang memiliki arus yang sangat kuat. Oleh karena itu, penyelam seharusnya memperhatikan dengan seksama hal-hal seperti asuransi, kelengkapan peralatan, komputer menyelam, batas kemampuan menyelam, berbagi tanggung jawab dengan semua penyelam dalam grup, dan sebagainya.
(Sumber: gorajaampat.com)
Surga juga bagi non penyelam
Bagi yang tidak suka atau tidak bisa menyelam ( karena alasan kesehatan, keuangan, dan sebagainya) bisa mencoba petualangan lain di Raja Ampat. Misalnya saja snorkeling dan berenang. Dengan hanya mengambang di permukaan laut, kita masih bisa melihat indahnya dunia bawah laut. Bahkan jika kita tidak bisa berenang sama sekali kita masih bisa melihat hewan laut yang menakjubkan seperti ikan, gurita, cumi-cumi, ular, dan bintang laut. Selama beberapa jam setiap hari terumbu karang dan pasir flat muncul dari laut dan dapat dieksplorasi dengan mudah.
Selain itu, non penyelam dapat menikmati penjelajahan hutan dan satwa liar. Raja Ampat menyediakan trek jika kita ingin menjelajah hutan. Sepanjang perjalanan, kita bisa mendengar berbagai suara satwa termasuk burung. Terhitung 250 spesies burung ada di sini. Tak heran, Raja Ampat juga dikenal sebagai kerajaan burung. Burung-burung langka di lindungi di sini, misalnya saja Julang Irian, cendrawasih, Kingfisher, Kasuari, dan sebagainya. Jika beruntung, kita Akan melihat sendiri burung langka tersebut sedang main di pasir putih atau berkicau di atas pohon di sekitar kita.
Kita juga bisa melakukan wisata budaya dan desa, mengenal lebih dekat budaya masyarakat Raja Ampat dari dekat dengan mengunjungi tempat Mereka tinggal. Penduduk asli Raja Ampat kurang lebih terdiri dari 10 suku. Mereka mendapat penghasilan dari melaut, membuat ikan yang diasinkan, menyediakan jasa transportasi, dan sebagainya. Penduduk Raja Ampat sangat ramah pada pendatang, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh seperti permen dan yang lainnya. Salah satu desa yang terkenal dikunjungi adalah Arborek. Ada kerajinan Tangan yang terkenal dibuat di sini, yaitu topi Arborek. Topi lebar dari anyaman ini pertamakali dibuat oleh Ibu Arborek Mambasar. Ada juga Desa Sawinggrai yang terkenal karena kerajinan patungnya dan pemandangan burung liar bernama Red Bird of Paradise. Burung ini biasa terlihat jam 7-8 pagi dan 4-5 sore. Pemandangan burung liar juga bisa disaksikan di Desa Yenwaupnor. Di Desa Sauwundarek, kita disuguhkan pemandangan indah dengan pantai berpasir putih dan bebek laut yang berkeliaran di pantai. Desa Yenbuba juga tak kalah dengan pemandangan pantainya yang Indah.
(Sumber: gorajaampat.com)
Jika ingin berpetualang seperti pelaut, kita bisa mencoba mengelilingi pulau-pulau kecil di Raja Ampat dengan kapal layar. Kita akan dimanjakan dengan semilir angin dan pemandangan Indah selama berlayar. Terkadang, kapal juga Akan berhenti sebentar di tempat tertentu yang memiliki spot menakjubkan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah mendaki gunung, menjelajahi gua, mengunjungi peternakan mutiara, menikmati kuliner dan musik tradisional Raja Ampat, dan sebagainya.
Sukar mengakibatkan keindahan Raja Ampat hanya dengan kata-kata, kecuali kita mengunjunginya langsung. Jika saya berkesempatan mengunjungi surga dunia bernama Raja Ampat ini, saya tidak ingin menikmatinya sendiri. Saya tentu ingin mengajak keluarga kecil saya agar Mereka juga bisa lebih banyak mengenal ciptaan Tuhan yang luar biasa di Raja Ampat. Sebelum berkunjung ke sana, ada baiknya kita perhatikan Hal-Hal seperti akomodasi dan transportasi yang akan digunakan, bagaimana cuaca di tempat yang akan dikunjungi, bagaimana mendapat makanan halal di sana (untuk muslim) dan sebagainya. Bagi penyelam, biasanya Bulan Oktober sampai November adalah waktu terbaik untuk menyelam. Saat itu, lautan tidak terlalu bergejolak.
Keindahan Raja Ampat bukan saja terletak di lautan, Bahkan daratan dan udaranya juga bisa dinikmati keindahannya. Maha Besar Allah SWT yang telah menghadirkan surga di Raja Ampat. Semoga kita manusia bisa bersyukur atas ciptaan-Nya yang Indah ini. Caranya, tentu saja dengan menjaga, melestarikan dan menjauhkan dari Tangan jahil manusia.
Tulisan diikutsertakan dalam Sail Raja Ampat 2014
Sumber: wikipedia.org, www.indonesia.travel, gorajaampat.com
Banyak yang bilang Raja Ampat itu Paradise ya Mak. Pokoknya harus ke sana sebelum menikah, Hihi
ReplyDeleteGood luck lombanya Mak ;)
Klo saya mimpi dulu mak..:D
DeleteIya sama. Mumpung Mimpi masih gratis
DeleteBetul pa..:D
Deletewhuaaa... itu mimpii akuh juga ..
ReplyDeletepengen ke sanah :)
Tapi memang percaya ko aku sama mimpi, karena berawal dari mimpi sekarang bisa jalan2 kemana-mana karena ngeblog juga ;)
mudah2an bisa taun depan sekalian ngikotin salah satu acara nasional :v
amiiin
sukses ya ..moga mimpinya terwujud
Aamiin mak smoga mimpi kita semua terwujud..
DeleteRaja Ampat... jemput saya donk :D pengen berkunjung disana bareng mak Kania..hehe sukses mak ya :))
ReplyDeleteAyo mak..aamiiin...pengen bgt bareng kesana :D
Deletekapan ya saya bisa kesana? Pengen banget :)
ReplyDeleteYuk mak..mimpi dulu...:p
DeleteGudlak Mba Kania, semoga menang lombanya yaaa...aku belum boleh ikut lomba yang hadiahnya jalan2 gini. Anaka2 masih kecil, kata suami. Pede banget menang yak, hahahhaa..XD
ReplyDeleteini lomba taun 2014 mbaaaa
Delete