Asuransi Untuk Keluarga Saya
Baru sekitar dua minggu yang lalu, suami saya menjalani operasi ESWL untuk penyakit batu ginjalnya. Siapapun yang terkena musibah pasti cemas dan tidak tenang, memikirkan masalah kesehatan pasien atau biaya operasi. Menurut tetangga yang pernah membantu temannya ketika operasi ESWL, biaya operasi kecil ini bisa mencapai 4 juta bahkan puluhan juta tergantung tempat dimana ia akan dioperasi. Namun, setidaknya satu masalah bisa teratasi. Semua biaya operasi dan rawat inap ditanggung asuransi!
Waktu anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun) berusia sekitar 2 tahun-an, ia juga sempat dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran kemih. Orangtua mana yang suka melihat anaknya tergolek lemah dengan jarum infus di tangannya, tak mau sedikit pun terpisah dari ibunya. Belum lagi biaya perawatan yang besar karena Zaidan dirawat selama kurang lebih seminggu. Lagi-lagi, satu masalah lain bisa diatasi. Semua biaya perawatan ditanggung asuransi!
Di saat-saat seperti itu, saya merasakan sekali manfaat asuransi. Asuransi telah membangkitkan harapan saya dan keluarga untuk kesehatan yang lebih baik dengan membantu biaya pengobatan kami ketika sakit. Bahkan, rumah yang saya dan suami beli tahun 2009 pun sudah dilengkapi asuransi! Ternyata, hidup saya dikelilingi oleh asuransi.
Memang dalam agama saya, ada yang berpendapat bahwa asuransi itu haram. Bahwa, semua yang ada di dunia ini adalah kehendak Allah. Memang betul, tetapi sebagai hamba allah SWT kita juga wajib melakukan ikhtiar. Pendapat yang memperbolehkan asuransi dengan pertimbangan berikut yang saya kutip dari sebuah artikel di fimadani.com:
1. Pada dasarnya Al Quran sama sekali tidak menyebut-nyebut hukum asuransi. Sehingga hukumnya tidak bisa diharamkan begitu saja. Karena semua perkara muamalat punya hukum dasar yang membolehkan, kecuali bila ada hal-hal yang dianggap bertentangan.
2. Karena pada kenyataannya sistem asuransi dianggap dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat di investasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan.
3. Asuransi telah nyata menyantuni korban kecelakaan atau kematian dalam banyak kasus, termasuk juga pada kerusakan atau kehilangan harta benda, sehingga secara darurat asuransi memang dibutuhkan.
(Sumber gambar: www.allianz.co.id)
Bagi saya yang memiliki anak-anak yang masih kecil (7 dan 3 tahun) dan rentan sakit, serta memiliki suami yang sering bepergian dalam rangka dinas dari kantor, tentu memerlukan asuransi. Banyak sekali pilihan asuransi saat ini. Kita bisa memilih asuransi dari pemerintah atau swasta, baik syariah maupun konvensional. Salah satu pemain di industri asurani adalah Allianz Grup, sebuah perusahaan asuransi dan jasa layanan finansial yang berpusat di Munich, Jerman. Di Indonesia, Allianz sudah hadir sejak tahun 1981. Produk Allianz antara lain asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi umum (untuk rumah, kendaraan, perjalanan, dan sebagainya), dan asuransi kumpulan (contohnya asuransi pensiun). Allianz juga bekerjasama dengan bank untuk pelayanan asuransi ini, baik bank syariah maupun konvensional.
Sebagai muslim, sebagai bentuk ibadah dan agar hati tenang, saya insyaallah akan memilih asuransi syariah. Allianz juga menyediakan asuransi syariah loh. Informasi selengkapnya tentang produk Allianz bisa dilihat di website resminya: www.allianz.co.id.
Bagi saya, asuransi bukan saja membantu dalam hal keuangan. Seperti saya katakan di atas, asuransi juga memberi harapan pada kesehatan yang lebih baik dan ketenangan hidup. Hidup yang tenang memungkinkan kita bekerja lebih optimal agar bisa membayar premi asuransi, bukan? Pada akhirnya, asuransi berperan tidak hanya pada satu aspek, tapi pada banyak aspek kehidupan.
Tulisan diikutsertakan dalam Allianz Writing Competition 2014.
Waktu anak pertama saya (Zaidan, 7 tahun) berusia sekitar 2 tahun-an, ia juga sempat dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran kemih. Orangtua mana yang suka melihat anaknya tergolek lemah dengan jarum infus di tangannya, tak mau sedikit pun terpisah dari ibunya. Belum lagi biaya perawatan yang besar karena Zaidan dirawat selama kurang lebih seminggu. Lagi-lagi, satu masalah lain bisa diatasi. Semua biaya perawatan ditanggung asuransi!
Di saat-saat seperti itu, saya merasakan sekali manfaat asuransi. Asuransi telah membangkitkan harapan saya dan keluarga untuk kesehatan yang lebih baik dengan membantu biaya pengobatan kami ketika sakit. Bahkan, rumah yang saya dan suami beli tahun 2009 pun sudah dilengkapi asuransi! Ternyata, hidup saya dikelilingi oleh asuransi.
Memang dalam agama saya, ada yang berpendapat bahwa asuransi itu haram. Bahwa, semua yang ada di dunia ini adalah kehendak Allah. Memang betul, tetapi sebagai hamba allah SWT kita juga wajib melakukan ikhtiar. Pendapat yang memperbolehkan asuransi dengan pertimbangan berikut yang saya kutip dari sebuah artikel di fimadani.com:
1. Pada dasarnya Al Quran sama sekali tidak menyebut-nyebut hukum asuransi. Sehingga hukumnya tidak bisa diharamkan begitu saja. Karena semua perkara muamalat punya hukum dasar yang membolehkan, kecuali bila ada hal-hal yang dianggap bertentangan.
2. Karena pada kenyataannya sistem asuransi dianggap dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat di investasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan.
3. Asuransi telah nyata menyantuni korban kecelakaan atau kematian dalam banyak kasus, termasuk juga pada kerusakan atau kehilangan harta benda, sehingga secara darurat asuransi memang dibutuhkan.
(Sumber gambar: www.allianz.co.id)
Bagi saya yang memiliki anak-anak yang masih kecil (7 dan 3 tahun) dan rentan sakit, serta memiliki suami yang sering bepergian dalam rangka dinas dari kantor, tentu memerlukan asuransi. Banyak sekali pilihan asuransi saat ini. Kita bisa memilih asuransi dari pemerintah atau swasta, baik syariah maupun konvensional. Salah satu pemain di industri asurani adalah Allianz Grup, sebuah perusahaan asuransi dan jasa layanan finansial yang berpusat di Munich, Jerman. Di Indonesia, Allianz sudah hadir sejak tahun 1981. Produk Allianz antara lain asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi umum (untuk rumah, kendaraan, perjalanan, dan sebagainya), dan asuransi kumpulan (contohnya asuransi pensiun). Allianz juga bekerjasama dengan bank untuk pelayanan asuransi ini, baik bank syariah maupun konvensional.
Sebagai muslim, sebagai bentuk ibadah dan agar hati tenang, saya insyaallah akan memilih asuransi syariah. Allianz juga menyediakan asuransi syariah loh. Informasi selengkapnya tentang produk Allianz bisa dilihat di website resminya: www.allianz.co.id.
Bagi saya, asuransi bukan saja membantu dalam hal keuangan. Seperti saya katakan di atas, asuransi juga memberi harapan pada kesehatan yang lebih baik dan ketenangan hidup. Hidup yang tenang memungkinkan kita bekerja lebih optimal agar bisa membayar premi asuransi, bukan? Pada akhirnya, asuransi berperan tidak hanya pada satu aspek, tapi pada banyak aspek kehidupan.
Tulisan diikutsertakan dalam Allianz Writing Competition 2014.
aamiin
ReplyDeletemakasih infonya! check juga blog saya tentang
ReplyDeletepeduli lingkungan di sini.