Hati-Hati Berenang di Kolam Renang Umum

Beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi di grup ibub-ibu RT lingkungan saya, bahwa ada dua anak usia kelas 2 atau 3 SD yang tenggelam di kolam renng komplek rumah kami. salah satunya tak dapat diselamatkan dan meninggal. Peristiwa itu terjadi sesaat sebelum kolam tutup di sore hari (kolam tutup jam 5 sore). Terang saja saya terkejut. Saya sering berenang di sana bersama dua buah hati saya, Zadan dan Raissa.

Saya bersyukur ada fasilitas kolam renang umum yang dekat dari rumah. Namun, sepertinya banyak yang harus diperbaiki. Terakhir saya berenang di sana, pintu toilet rusak berat dan tak dapat ditutup. Saya harus meminta Zaidan berjaga di depan pintu agar tak ada orang yang masuk. Belum lagi pengunjung yang tak disiplin, misalnya memberi makan anak saat berenang. Padahal sudah jelas ada aturan yang tak membolehkan hal itu. Atau, peristiwa yang pernah saya alami ketika ada pengunjung yang memaksa menukarkan ban-nya dengan ban yang saya pegang, karena ban-nya kempes. Waktu itu saya dan anak-anak memang sudah selesai berenang. Saya bilang untuk mengembalikan dulu pada petugas. Tapi dia emmaksa, dan petugas pun kebingungan mendata ban.

Tak lama setelah informasi tentang anak yang meninggal ini saya dapat, seprang teman memberitahu bahwa anak yang meninggal karena tenggelam itu adalah teman anaknya. Sang ibu shock sekali dan tak henti menangis. Mungkin juga ia merasa bersalah karena tak ada di samping anaknya saat kejadian. Ternyata si anak pergi berenang bersama orang lain, dalam hal ini dengan tetangganya. Entah tetangganya itu sudah dewasa atau belum.


Dari peristiwa itu, saya belajar beberapa hal:

- Dampingi anak saat berenang, apalagi anak yang belum mahir berenang. ANak-anak biasanya rasa ingintahunya besar. Barangkali ia ingin mencoba kolam yang lebih dalam tanpa sepengetahuan kita. Kalau harus menitipkan anak saat berenang, titipkan pada orang yang terpercaya dan lebih dewasa.

- Sebagai pengunjung, kita harus patuh pada peraturan. Aturan dibuat tentunya untuk kebaikan semua pihak. Melanggar aturan bisa jadi bumerang untuk kita sendiri. Menaati peraturan berarti membantu petugas melaksanakan pekerjaannya. Terkadang, petugas tak bisa mengawasi semua pengunjung karena jumlahnya terbatas.

- Sebagai pihak pengelola, perbaikilah hal-hal yang menyangkut kenyamanan pengunjung. Pengunjung yang merasa nyaman, pasti jadi langganan. Tegaslah pada peraturan. Kiya juga sebagai pengunjung, jika merasa ada yang kurang nyaman dengan fasilitas atau pelayanan, laporkanlah pada pengelola. Kita sudah membayar sejumlah uang, tentu berhak akan fasi;itas atau pelayanan yang seharusnya.

Semoga saja dengan kejadian ini, semua pihak memperbaiki diri dan tak ada lagi kejadian serupa. Aamiin.

Comments

  1. Iyaaa....aku juga bingung kadang kenapa banyak yg tidak fertib dan taat peraturN ketika berada di kolam renang umum yg murah. Padahal orang yg sama jika ada di kolam renang umum yg mahalan otomatis jadi tertib mereka. Padahal bayarnya jauh lebih mahal. Gagal paham aku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa karena murahnya itu ya mak jadi orang seenaknya..kalau tiket dimahalin entar protes..kalau petugas tegas entar dimusuhi secara petugasnya kenal...serba salah untuk kita yg berusaha menaati peraturan..

      Delete
    2. Saran saja, kalo utk keluarga utamakan yang aman buka yang murahan....

      Salam dari Pulau Dollar

      Delete
  2. kolam renang dekat rumah dan murah itu sebenarnya sangat bermanfaat ya Mak buat keluarga. Enggak perlu repot jauh-jauh cari kolam renang hanya untuk berenang. Namun kenapa umum terjadi ya masyarakat kita suka sepele dengan hal-hal yang mudah dan murah, sehingga abai terhadap aturan? coba kalau di tempat mahal, eh malah taat. harus seperti saran emak, ada ketegasan dari pihak pengelola. murah bukan berarti tidak boleh tegas ya, enggak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bermanfaat sekali mak..dekat, jalan kaki aja sebentar sampai. Setuju mak, semoga engan kejadian ini banyak pihak jadi sadar...

      Delete
  3. Kolam renang komplek seklaipun harusnya mempunyai petugas pengaman. Seperti di kolam renang di komplek dekat rumah saya. Selalu ada penjaga. Kalau dilihat ada anak sudah mendekati daerah kurang aman, biasanya ada tiupan peluit untuk mengingatkan. Kalau ada kejadian tenggelam, penjaga akan segara terjun untuk menolong.

    Tapi, memang sebaiknya kita juga yang mampu menjaga diri sendiri maupun anak-anak. Sebaiknya kalau anaknya maish kecil, berenangnya ditemani.

    Semoga setelah ini, kolam renangnya semakin terjaga keamanannya ya, Mak. Dan, pengunjungnya juga pada tertib

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak..itu kejadianny sore menjelang tutus..entah kemana petugasnya...

      Delete
  4. thank u mak sharing....serem juga ya kisahnya, bikin miris

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba..kalau sudah begini jadi lebih waspada...

      Delete
  5. Huaaaaa..........serem...
    iya emang ttp harus didampingi :"(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak..harusnya pendampingnya itu terus mengawasi ya kan dia ketitipan anak

      Delete
  6. Mak, untung aku jarang ke kolam renang, anak2 jarang minta ke kolam renang....suka serem dengan cerita2 seperti di atas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga seringnya cuma sebulan sekali mak..itu karena dulu ada tiket gratis untuk warga komplek. sekarang ga ada tiket gratis lagi jadi jarang juga..

      Delete
  7. ga ada penanda sebagai penunjuk perbedaan kedalaman kolam bahaya juga, meskipun ada anak2 jarang tau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya ga ada. Cuma saling tau aja kalo ini kolam dangkal ini kolam yg dalam...gitu mba..

      Delete
  8. Bener banget neh bunda...

    ReplyDelete
  9. Waah...aku sering banget ninggalin anakku kelas dua SD berenang sendirian. Jadi dia ku drop gitu aja trus ntar selesai kujemput. Waah...harus ati-ati ya sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anaknya udah pinter berenang ya mak. Wallahualam mak..maut biaa dg berbagai cara..

      Delete
  10. tips yg tepat bagi para orang tua apalagi yg mempunyai anak kecil... TFS :)

    ReplyDelete
  11. kasian ya mbak ibu sianak itu, heem
    makasih sarannya mbak, walau saya blum punya anak, tapi tetap bermanfaat buat saya nantinya, :)

    ReplyDelete
  12. Serem juga iya mabk ada yang meninggal di TKP kolam renang.
    Salam kenal mbak dari kota tasik :)

    ReplyDelete
  13. kadang2 justru kita sendiri ya yang menyepelekan aturan atau standar keamanan...terlebih kalau kita anggap tempatnya cukup "luwes" dan tidak ketat aturannya, padahal justru kita harus bersyukur klo aturan n standar keamanan dijalankan ya mak..
    boleh tahu???ini di perumahan mana mak??/daerah tangsel kah??

    ReplyDelete
  14. Saya termasuk yang malaaas pergi ke kolam renang, soalnya saya gak bisa berenang -_- heee..
    Postingannya bermanfaat mak, terutama buat para ortu yang suka ajak anak ke kolam renang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mak saya juga gabisa berenang. Kalau ngajak anak, ya cuma main air aja. Saya cuma bisa 2 gaya, gaya sudut alias diem di pojokan..dan gaya batu alias tenggelam hihi..

      Delete
  15. Senangnya ada fasilitas kolam renang di dekat rumah :) Anak saya juga hobi berenang mak, walaupun kolamnya pendek banget harus tetap serius dijagain yaa. Saya juga biasa ikut masuk kolam (padahal gak bisa renang).. ya sekedar main-main air bareng si kecil.

    ReplyDelete
  16. ya ampun, pantau terus anak2 kita ya

    ReplyDelete
  17. Duh, suka sebal sendiri kalo ada warga lain yang kurang tertib, padahal itu juga demi keselamatan anak mereka sendiri ya :(

    ReplyDelete
  18. peran orang tua sangat penting ya mba. Tante saya juga pernah ngalamin ketika anaknya baru kelas 2 SD ada pelajaran renang dari sekolah, tapi siswa diajakin renang di kolam renang umum. Tiba2 tante saya ada perasaan gak enak, dan dia mutusin untuk pergi nengokin si anak. Nyampe kolam renang tante saya kaget anaknya hampir mau tenggelam dan si gurunya kebetulan lagi ngurusin anak yang lain. semenjak itu tante saya dan orang tua lain selalu dampingin anak kalau ada pelajaran renang dari sekolah

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)