Kuliner di Sekitar RSPP
Sudah beberapa kali dalam dua bulan ini saya bolak-balik ke RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) dalam rangka menemani suami. Mudah-mudahan sih tak kembali lagi, kami sehat walafiat terus. Kasihan anak-anak yang ditinggal. Kasihan orang-orang yang direpotkan membantu jaga anak.
Seorang teman dekat datang berkunjung ke RSPP. Awalnya dia hendak membantu jagain si kecil. Kami makan di kantin RSPP yang walau tak besar tapi cukup bersih. "Kalau ke sini, saya pasti ga ketinggalan makan empek-empek di sini." Katanya. Saya yang tak ikut makan karena masih kenyang cuma manggut-manggut dan menyimpan informasi itu di otak. Kelihatannya sih memang enak. Raissa saja yang awalnya cuma cicipi, malah nambah dan jadinya pesan satu lagi buat Raissa.
Esoknya, saya coba pesan empek-empek RSPP ini. Satu buah harganya 8000 rupiah kalau tak salah (yang kapal selam). Saya pesan dua karena khawatir tidak kenyang. Begitu empek-empek digoreng dan dipotong lalu diantar ke meja saya, eh ternyata banyak juga ya. Ada sedikit mi dan mentimun di piring empek-empek. Kuah cukanya terpisah di botol, jadi terserah kita mau banyaknya segimana. Kuahnya cukup pedas menurut saya yang tak suka terlalu pedas. Ikannya juga cukup terasa.
Ternyata dua potong empek-empek kapal selam membuat saya kenyang banget dan kepedesan. Tak enak perutnya kalau terlalu kenyang. Tapi daripada mubazir ya dihabiskan saja. Lumayan bikin mata nggak ngantuk karena harus menunggui yang sakit.
Kuliner lain di sekitar RSPP adalah sate ayam dan kambing H Romli. Yang ini saya tahunya dari suami. Letaknya tepat banget di seberang RSPP. Pagi-pagi saya ke sana jam 10 an sudah buka sampai malam. Kalau malam lebih ramai pengunjung. Rasanya sih seperti biasanya rasa sate. Cuma, menurut saya sate kambingnya tidak keras/alot dan lontongnya lumayan lebih besar daripada tukang sate yang dekat rumah.
Kuliner lain di sekitar RSPP sekelas restoran juga ada. Tapi, selagi ada yang murah dan tempatnya tak jorok, kenapa nggak? (Mau bilang irit maksudnya hihi).
Seorang teman dekat datang berkunjung ke RSPP. Awalnya dia hendak membantu jagain si kecil. Kami makan di kantin RSPP yang walau tak besar tapi cukup bersih. "Kalau ke sini, saya pasti ga ketinggalan makan empek-empek di sini." Katanya. Saya yang tak ikut makan karena masih kenyang cuma manggut-manggut dan menyimpan informasi itu di otak. Kelihatannya sih memang enak. Raissa saja yang awalnya cuma cicipi, malah nambah dan jadinya pesan satu lagi buat Raissa.
Esoknya, saya coba pesan empek-empek RSPP ini. Satu buah harganya 8000 rupiah kalau tak salah (yang kapal selam). Saya pesan dua karena khawatir tidak kenyang. Begitu empek-empek digoreng dan dipotong lalu diantar ke meja saya, eh ternyata banyak juga ya. Ada sedikit mi dan mentimun di piring empek-empek. Kuah cukanya terpisah di botol, jadi terserah kita mau banyaknya segimana. Kuahnya cukup pedas menurut saya yang tak suka terlalu pedas. Ikannya juga cukup terasa.
Ternyata dua potong empek-empek kapal selam membuat saya kenyang banget dan kepedesan. Tak enak perutnya kalau terlalu kenyang. Tapi daripada mubazir ya dihabiskan saja. Lumayan bikin mata nggak ngantuk karena harus menunggui yang sakit.
Kuliner lain di sekitar RSPP adalah sate ayam dan kambing H Romli. Yang ini saya tahunya dari suami. Letaknya tepat banget di seberang RSPP. Pagi-pagi saya ke sana jam 10 an sudah buka sampai malam. Kalau malam lebih ramai pengunjung. Rasanya sih seperti biasanya rasa sate. Cuma, menurut saya sate kambingnya tidak keras/alot dan lontongnya lumayan lebih besar daripada tukang sate yang dekat rumah.
Kuliner lain di sekitar RSPP sekelas restoran juga ada. Tapi, selagi ada yang murah dan tempatnya tak jorok, kenapa nggak? (Mau bilang irit maksudnya hihi).
wah enak kyknya
ReplyDeleteaku jd pengen makan empek2 :D
Enak...tapi kalo saya kepedesan...
DeleteRSPP yang di deket bulungan bukan?
ReplyDeleteklo aku lebih suka memanjakan mata nikmatin penjual hewan2 sepanjang jalan barito
Iya mba...wah ada penjual hewan2 juga sekitar sana.
DeleteSubhanallah sate kambing gak bisa nahan kalau liat nya. Di pantura dari indramayu sampe semarang tmpt sate kambing muda habisin 20 tusuk gak kerasa pgn nambah malu :D
ReplyDeleteUdah sya follow blog nya main" tmpt saya ya
Insyaallah yaa
DeleteUntung jika rumah sakit ada kantinnya agar keluarga pasien dapat makan di sekitar RS.
ReplyDeleteSalam hangat dari Surabaya
Iya pakde..ada kantin ada supermarket. Ga usah jauh2 cari keperluan selama disini..
DeleteIya lah mak, yang murah meriah lebih enak di kantong, hehe..asal gak jorok tempatnya dan makanannya juga layak makan. Btw headernya aku suka mak,lebih bagus ini dari yg sebelumnya..
ReplyDeleteThx mak sebenernya dr kemarin2 bingung ini blog mau diapain
Delete