Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial
Hari ini saya mengajak Raissa ke pengajian majelis taklim di masjid komplek rumah. Raissa jadi peserta termuda. Wah, senang rasanya bisa berkumpul dengan orang-orang yang baik hati dan bertujuan sama mencari ilmu Allah. Rasanya sudah berabad-abad saya tak berbaur dengan komunitas tertentu, setelah melahirkan baby Raissa. Walau aslinya saya tak pandai bersosialisasi, walau awalnya saya gugup, saya bisa juga mengatasinya. Seharusnya saya tak perlu khawatir. Mereka adalah orang-orang yang sama seperti saya, mencari ridha Ilahi.
Tema pengajian kali ini tidak biasa, yaitu Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial. Menarik kan temanya? Alam raya ini adalah ciptaan Tuhan yang berhak juga dicintai. Salah satunya dengan mengurangi sampah. Bayangkan, Sampah plastik ini baru bisa terurai di dalam tanah 10-20 tahun! Memanfaatkan kantong plastik bekas sebagai bunga artifisial adalah salah satu langkah untuk mengurangi sampah, mencintai bumi, dan bisa bernilai ekonomi loh.
(Persiapan dari rumah, ternyata lupa bawa benang, lem dan kapas)
Tutor yang mengajari peserta pengajian adalah ibu Hj. Dessy dan Ibu Lina Hendra. Ibu Lina Hendra ini biasa mengajar keterampilan seperti ini di masjid yang lain selain Mesjid Al Muhajirin, Villa Bintaro Regency. Diantaranya, Mesjid Bani Umar Bintaro. Beliau juga jago memayet dan ternyata pernah bekerja di butik yang membuat gaun Princess Syahrini, yang artis itu loh.
Setiap peserta pengajian diharapkan membawa peralatan berupa kantong plastik bekas (yang bersih), lidi, kertas krep, gunting, benang, kapas, dan lem. Tahapan membuat bunganya begini:
• Kantong plastik dipotong kotak–kotak, kira-kira ukuran 6 x 6 cm.
• Kantong plastik yang sudah dipotong kotak, diisi dengan kapas. Boleh juga dengan limbah plastiknya. Kalau bisa yang warnanya senada. Lalu dibulatkan dan diikat dengan benang. Buat yang banyak dulu sebelum ke tahap selanjutnya. Bulatan yang sudah dibuat kita sebut bunga saja ya.
{Seperti ini nih kantong plastik yang sudah diisi kapas)
• Ambil lidi. Pasang satu bunga di ujung lidi. Tutup bagian yang berjuntai dengan kertas krep, perkuat dengan lem. Terus putar melingkar lidi ke bawah. Sesekali perkuat lagi dengan lem. Pasang lagi bunganya, tutup juntainya dengan kertas krep. Begitu seterusnya.
• Setelah tangkai demi tangkai bunga terkumpul, pasang di vas bunga yang sudah diisi pasir. Boleh juga diisi beras, tapi sayang ya kalau beras mending buat dimasak. Kalau mau pakai daun, harus beli dulu nih daunnya. Biasanya di toko kerajinan ada yang jual daun imitasi.
Bunganya tak asing bukan? Ya, karena kerajinan seperti ini sudah ada mungkin sejak kita masih kecil. Ternyata hasilnya cantik. Saya jadi ingin coba buat di rumah. Raissa yang awalnya rewel juga jadi asyik gunting-gunting. Sepertinya bisa banget deh ajak anak-anak membuat bunga dari kantong plastik ini.
Selamat mencoba!
(Ini bunga yang sudah jadi. Cantik ya. Tidak kelihatan kalau dibuat dari kantong plastik. Di sampingnya, Ibu Hj. Dessy sedang bercerita tentang proses pembuatannya)
Tema pengajian kali ini tidak biasa, yaitu Memanfaatkan Kantong Plastik Bekas Sebagai Bunga Artifisial. Menarik kan temanya? Alam raya ini adalah ciptaan Tuhan yang berhak juga dicintai. Salah satunya dengan mengurangi sampah. Bayangkan, Sampah plastik ini baru bisa terurai di dalam tanah 10-20 tahun! Memanfaatkan kantong plastik bekas sebagai bunga artifisial adalah salah satu langkah untuk mengurangi sampah, mencintai bumi, dan bisa bernilai ekonomi loh.
(Persiapan dari rumah, ternyata lupa bawa benang, lem dan kapas)
Tutor yang mengajari peserta pengajian adalah ibu Hj. Dessy dan Ibu Lina Hendra. Ibu Lina Hendra ini biasa mengajar keterampilan seperti ini di masjid yang lain selain Mesjid Al Muhajirin, Villa Bintaro Regency. Diantaranya, Mesjid Bani Umar Bintaro. Beliau juga jago memayet dan ternyata pernah bekerja di butik yang membuat gaun Princess Syahrini, yang artis itu loh.
Setiap peserta pengajian diharapkan membawa peralatan berupa kantong plastik bekas (yang bersih), lidi, kertas krep, gunting, benang, kapas, dan lem. Tahapan membuat bunganya begini:
• Kantong plastik dipotong kotak–kotak, kira-kira ukuran 6 x 6 cm.
• Kantong plastik yang sudah dipotong kotak, diisi dengan kapas. Boleh juga dengan limbah plastiknya. Kalau bisa yang warnanya senada. Lalu dibulatkan dan diikat dengan benang. Buat yang banyak dulu sebelum ke tahap selanjutnya. Bulatan yang sudah dibuat kita sebut bunga saja ya.
{Seperti ini nih kantong plastik yang sudah diisi kapas)
• Ambil lidi. Pasang satu bunga di ujung lidi. Tutup bagian yang berjuntai dengan kertas krep, perkuat dengan lem. Terus putar melingkar lidi ke bawah. Sesekali perkuat lagi dengan lem. Pasang lagi bunganya, tutup juntainya dengan kertas krep. Begitu seterusnya.
• Setelah tangkai demi tangkai bunga terkumpul, pasang di vas bunga yang sudah diisi pasir. Boleh juga diisi beras, tapi sayang ya kalau beras mending buat dimasak. Kalau mau pakai daun, harus beli dulu nih daunnya. Biasanya di toko kerajinan ada yang jual daun imitasi.
Bunganya tak asing bukan? Ya, karena kerajinan seperti ini sudah ada mungkin sejak kita masih kecil. Ternyata hasilnya cantik. Saya jadi ingin coba buat di rumah. Raissa yang awalnya rewel juga jadi asyik gunting-gunting. Sepertinya bisa banget deh ajak anak-anak membuat bunga dari kantong plastik ini.
Selamat mencoba!
(Ini bunga yang sudah jadi. Cantik ya. Tidak kelihatan kalau dibuat dari kantong plastik. Di sampingnya, Ibu Hj. Dessy sedang bercerita tentang proses pembuatannya)
Ini nih bisa jadi ladang bisnis rumahan, terus dibangin y sist dan saya siap menerima kirimannya hehe
ReplyDeleteSalam dari Pulau Dollar
Iya pa..kalau tekun bisa jadi bisnis..soalnya puyeng juga lama-lama mlintir plastik...:p
Deletesangat kreatif. dapat lagi satu ilmu baru. senang ya bisa ke pengajian yang ada pengajar kreatif seperti ini. makasih sudah berbagi.
ReplyDeletesama-sama mba..
Deletewah,cantik juga ya,padaha cuma dibungkus aja hehhe
ReplyDeleteIya mak..cuma dibungkus :D
DeleteBaguuuuusss ✨
ReplyDeleteiya asal rapi bungkus plastiknya..
DeleteTapi ini harus telaten juga ya mak, supaya dapat hasil yang rapi :) Cantik ya itu bunga yang udah jadi. Gak tau kalau saya yg buat, berantakan apa ya :p
ReplyDeletengga lah mak..kalo mak Arifah yg buat pasti rapi kan dimulai basmallah dan diiringi cinta hihi...
DeleteBagus ya Mak...sudah berusaha menyelamatkan bumi dari kerusakan.
ReplyDeleteSalam kenal mbak Kania, senang berselancar di blognya ...kreatif
ReplyDelete