Waspadai Angkot Kosong


Ibu mana yang tak geram saat mendengar berita di televisi tentang anak-anak yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Hati kami menangis dan teringat kembali sosok anak-anak di rumah. Kami diingatkan untuk banyak memeluk anak-anak dan menjaga mereka dari kerasnya dunia.

Saya langsung memberi pengetahuan kepada anak saya tentang pentingnya menjaga tubuh kita dan berhati-hati terhadap orang lain dengan gelagat tertentu. Terutama kepada Zaidan (7 tahun) yang sekolahnya sudah tidak ditemani orangtua, pergi dan pulang bersama supir antar jemput sekolah, dan kadang pulang sendiri jam 8 malam sehabis les Al qur'an di mesjid komplek rumah. Adiknya, Raissa, karena masih 3 tahun tentu lebih banyak bersama saya daripada orang lain.

Begitu Kumpulan Emak Blogger (KEB) mengadakan program KEB Agent of Change dengan cara menyebarkan pemahaman tentang Kekerasan Seksual, saya antusias sekali. Kita memang harus memiliki pengetahuan tentang pendidikan seks untuk agar tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan.

Saya download file dari grup KEB dan memberikannya pada tiga teman saya. Pertama, kepada Bu Rany, teman semasa kuliah yang memiliki dua putri usia SD dan kelompok bermain. Kedua, Bu Dita, seorang teman semasa kuliah dan pengajar di sebuah sekolah swasta di Bandung. Ketiga, Bu Eka, seorang pengajar di tempat saya mengajar dulu. Saya harap file itu akan bermanfaat dan mereka juga dapat menyampaikan apa yang telah dibaca kepada anak-anak dan orang lain yang membutuhkan.

Ada satu pengalaman traumatis yang dialami anak kakak sepupu saya. Dia adalah anak perempuan yang duduk di bangku SMP. Perawakannya tinggi dan mukanya manis. Anaknya kalem, tidak cerewet. Suatu pagi seperti biasa dia naik angkutan kota (angkot) setiap hendak ke sekolah. Naiklah dia ke sebuah angkot. Dia menengok ke kanan dan kiri, tak ada orang lain di dalamnya selain dia dan supir. Dia tak menaruh curiga karena di area terminal cukup ramai, bahkan ada pos polisi tak jauh dari sana. Dia mengira supir sedang berusaha mencari penumpang lain.

Tiba-tiba, si supir turun dan menutup pintu belakang mobil. Anak sepupu saya yang duduk tak jauh dari pintu otomatis keheranan saat pintu angkot ditutup. Biasanya pintu ditututp jika penumpang sudah penuh atau angkot disewa oleh orang tertentu/sekelompok orang. Pikiran gadis ABG itu berjalan cepat. Melihat gelagat aneh si supir, dia lompat ke bangku depan samping supir lalu keluar lewat pintu depan sebelah kiri dan lari menjauhi angkot itu. Si supir yang belum menduduki kursinya, sempat menarik tangannya. Untung dia lebih cepat dan bisa keluar dari angkot itu. Anak sepupu saya mana sempat berfikir untuk teriak atau menghampiri pos polisi. Yang dia lakukan lari secepatnya. Begitu ada angkot lewat yang penuh dengan anak sekolah, dia segera naik sambil tak henti menangis. Semua yang ada di angkot keheranan melihatnya menangis. Baru setelah sampai di sekolah, dia berani menceritakan peristiwa itu pada teman-temannya.

(Sumber: berita jakarta.com)

Alhamdulillah, Allah SWT menjaganya. Dia memang jauh lebih besar dari anak-anak yang mengalami pelecehan seksual yang diberitakan di televisi. Tapi, rasa trauma tetap ada dan membekas. Sampai saat ini dia selalu mengingat peristiwa itu dan sosok si supir. Hikmahnya, dia lebih waspada jika hendak naik angkot. Dia lebih memilih berdesak-desakan dengan penumpang lain daripada duduk di angkot yang kosong meskipun lebih nyaman.

Dalam file yang saya beri pada tiga teman saya, ada tulisan mak Grace tentang bagaimana menghindari kekerasan seksual yaitu:
1. Hindari situasi satu lawan satu antara anak dan orang dewasa.
2. Waspada terhadap gelagat tertentu.
3. Ajari anak tentang peraturan apa yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain.
4. Laporkan orang yang diduga melakukan kekerasan/pelecehan.

Yuk, berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang hal ini. Dengan begitu, semoga tak ada lagi kasus memilukan pada anak-anak kita. Yang sedikit dan terlihat tak berarti, jika kita lakukan bersama akan menjadi kekuatan yang besar. Yang sedikit bila dilakukan dari hati, akan menjadi amal kebaikan kita sebagai tabungan di hari akhir. Semoga.

Comments

  1. betul aku juga mengajarkan pada anak gadisku, kalau melihat gejala yang mencurigakan lebih baik tuurn saja, gak apa rugi uang tapi selamat. dan melarang untuk naik angkot malam hari sesudah ajm tujuh malam. Kalaua ada kegiatan kampus sampai malam harus mau cari tebengan teman atau nginep di rumah temannya yang kost dekat kampus.

    ReplyDelete
  2. Iya mak lebih baik was pada meski pun mungkin anak kita termasuk berani..

    ReplyDelete
  3. Aku mau kasih reaksi kok gak bisa diklik sih mak :p
    Betul banget itu kejadian yang di angkot. Angkot kosong emang rawan mak -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kasih reaksi gimana mak? Kasih komen? Ini bisa mak.klo program KEB agent of change filenya ada di grup KEB

      Delete
  4. ya ampun serem bgt, untung aja bisa lari

    ReplyDelete
  5. Serem amat ya? Untung aja deh selamet itu sodaranya gan ..

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)