Harta Karun Itu Bernama Origami
Menemukan setumpuk kertas origami saat beres-beres di kamar anak, seperti menemukan harta karun. Begitu juga kalau anak menemukan mainan lama yang dicari-cari. Senangnya bukan main.
"Mi, kakak mau bikin amplok buat umi." Kata Zaidan. "Bukan amplok, yang betul amplop." ralat saya. "Ya, amplop" Kata Zaidan lagi sambil terus melipat-lipat kertas origaminya.
Minggu sore kemarin kami memang tidak kemana-mana. Ah biasanya juga nggak kemana-mana kok, hehe. Hari Minggu biasanya ayahnya anak-anak ingin istirahat. Apalagi kalau sore sekarang suka hujan, jadi makin betah deh kami di rumah. Biar anak-anak tidak bosan, salah satu permainan yang bisa dilakukan ya bermain lipat kertas origami.
Karena saya tak mahir biasanya lihat tutorialnya di youtube. Sore itu saya bermaksud membuat kodok dari kertas origami. Saya buka youtube dan ketik 'easy origami' di mesin pencari. Saya pilih salah satu video. Nampaklah sang tutor seorang gadis ABG asal Jepang. Saya pun mengikuti langkahnya dalam membuat kodok dari origami. Sudah setengah jalan, saya mulai menyerah karena kok ya katanya easy tapi ternyata nggak easy. Gimana ini? Apalagi videonya kok yang nampak banyakan kepala sang tutor daripada kertas origaminya. Akhirnya saya menyerah dan mengganti dengan video yang lain. Raissa yang sudah menanti kreasi saya pun kecewa. Hiks, maaf ya Raissa.
Raissa memilih salah satu video tentang membuat bintang dari origami. Nah, ternyata kalau bintang saya pernah membuatnya saat menjadi guru di Sekolah Alam Bintaro. Bintang itu biasanya diberikan pada siswa yang sudah disiplin dan melakukan hal baik hari itu. Diberi bintang kertas dan berkilau saja anak-anak sudah senang bukan main. Karena bagi mereka, bintang merupakan penghargaan khusus dan mereka bangga akan hal itu. Ini nih salah satu video tutorial membuat bintang.
Belum sempat saya membuat bintang,Zaidan menyerahkan sebuah amplop origami berwarna merah.
Zaidan membuat amplop origami dengan caranya sendiri. Tiga sudut dari kertas ditarik ke tengah lalu dilem. Sisa satu sudutnya ditarik ke bawah sebagai penutup amplop.Di depannya tertulis 'surat aneh'. "Ini buat umi?" Tanya saya. "Iya" jawab Zaidan. Dibalik amplop itu tertulis 'Untuk Umi'. Begitu saya buka, tak ada isinya. Biasanya kalau Zaidan buat surat, ada sesuatu yang ingin disampaikan. "Loh, kok enggak ada isinya?" Tanya saya. Zaidan pun hanya tertawa. "Makasih ya" kata saya lagi. Tak apa lah, mungkin memang hanya ingin memberikan amplop saja tanpa isi. Kalau tak ada kata-kata curhatnya, mungkin hatinya sedang senang :).
Untuk Umi |
Kata Zaidan sih ini surat aneh |
Begitu dibuka, nggak ada isinya. Anyway, thanks ya kak! |
Saya nyonteekkkk buat bintangnya Mak. Makasih.
ReplyDeleteIya mak silahkan..waktu ngajar anak2 suka banget dikasih bintang kaya gini. bikinnya dari kertas yang berkiilau mak jadi pas udah jadi bintang lebih bagus dari pada kertas yang biasa
DeleteKalau origami saya suka nyerah mak... untung papanya anak-anak yang lebih kreatif :D. Salam ya buat Raissa dan Zaidan ^^
ReplyDeleteLiat youtube mak..salam jg buat anak-anak:)
DeleteLha makanya dinamain surat aneh, gak ada isinya :p hihi.. Lucunya suka surat2an sama mamanya sendiri :)
ReplyDeleteLha makanya dinamain surat aneh, gak ada isinya :p hihi.. Lucunya suka surat2an sama mamanya sendiri :)
ReplyDeleteiya mak kalo ada yg mau disampein zaidan kadang bikin surat :)
ReplyDeleteaku jadi suka dengan origami berbentuk angsa gara2 film.. terus nyoba deh buat sampe 100 (gak sampe seratus juga sih nyatanya hihihi) katanya biar keinginan terkabul #cieelaahh :p hihihi
ReplyDeleteAda filmnya ya mba? Judulnya apa?
Deletedari dulu cuma suka beli kertasnya aja tapi ga bisa bikin kreasi origaminya, hehe
ReplyDeleteHehe..ini juga udah lama belinya. Pakenya mah skali2
Delete