Hujan Air Mata di Film Wedding Dress
Hari itu Sora pulang sekolah dijemput ibu. Dari dalam mobil, ibu Sora menyuruhnya segera naik. Namun, gadis kecil itu diam saja. Ibu Sora akhirnya keluar sambil melindungi kepalanya dengan jaket. Cuaca memang sedang hujan. Ibu Sora menasihatinya agar jangan lupa membawa payung agar tak kehujanan pulang sekolah.
Pulang sekolah, Sora langsung diantar ke tempat les balet. Ibu Sora tidak tahu, sebenarnya Sora tak pernah lagi masuk kelas balet. Sora menyelinap masuk kelas les lain dan bertemu dengan seorang pria yang dipanggilnya kakak. Sora tidak mau bertemu dengan temannya di kelas balet, Gina, karena mereka pernah berselisih.
Ibu Sora yang seorang desainer baju pengantin menderita kanker lambung. Karena kesibukannya bekerja, dia tidak pernah benar-benar memeriksakan diri, hanya minum obat pereda sakit. Ibu Sora menyadari waktunya dengan anaknya tak akan lama, ia pun bertekad untuk menghabiskan sisa hidup sesering mungkin dengan Sora. Ibu Sora membelikan Sora mainan yang diinginkan, tidak memarahinya saat mengetahui Sora bolos les balet, dan kadang-kadang Sora bolos sekolah agar bisa seharian bersama ibunya.
Seringkali Sora memperlihatkan sikap membangkang, seperti halnya anak-anak. Sora mengomel saat ibunya tak memasak untuknya, atau saat ibunya terlalu sibuk bekerja dan tak bisa menemaninya. Padahal, Sora sayang pada ibunya. Ia hanya mau bersama ibunya. Sampai suatu hari Sora melihat ibunya minum banyak sekali obat. Dia pun akhirnya tahu ibunya menderita sakit parah dan akan meninggal.
Sejak itu Sora bertekad untuk memenuhi permintaan ibunya, yaitu ikut kelas balet dan bermain bersama teman-teman. Sora pun mengejar ketinggalannya di kelas balet. Bahkan, atas pertolongan kakak pria yang ditemuinya saat bolos les balet, guru baletnya pun mau mengajarinya secara pribadi. Ibu Sora dengan matanya yang mulai kurang awas karena kanker sudah menyebar ke otak, akhirnya bisa melihat Sora pentas menari balet. Sora pun mau minta maaf pada Gina dan mengajak teman-temannya yang lain menjenguk ibunya di rumah sakit.
Sora tenang sudah memenuhi permintaan ibunya sehingga ia bisa tidur pulas hari itu. Ketika ia membuka mata, ibunya juga sudah tenang menghadap-Nya.
***
Sudah lama sekali saya tak pernah nonton drama korea, terakhir kayaknya waktu masih gadis. Hoho..itu berabad-abad lalu ya. Setelah melihat status facebook mbak Irma tentang anaknya yang nangis setelah nonton film ini, saya juga jadi penasaran seperti apa filmnya. Ternyata memang membuat banjir air mata, hiks.
Sora adalah gadis kecil usia 7 atau 8 tahun-an. Sora seringkali dititipkan ke bibinya (kakak ipar ibu Sora) karena ibunya sibuk bekerja. Sosok Ibu Sora sendiri adalah sosok wanita yang ulet. Ini diakui oleh bosnya, Ibu Miju, yang sulit mencari pengganti seperti Ibu Sora. Ia juga adalah sosok yang teguh pendirian. Walau pernikahannya dengan ayah Sora ditentang, dia maju terus pantang mundur. Ibu Sora juga pekerja keras. Sejak ayahnya Sora tiada, ia menjadi tulang punggung keluarga sehingga waktu dengan Sora pun terbatas.
Entah dengan alasan apa Ibu Sora tidak segera melakukan pengobatan lebih lanjut untuk penyakit kanker lambungnya. Mungkin ia merasa masih kuat, atau karena sibuk dengan pekerjaannya. Sampai akhirnya ia ambruk dan harus dilarikan ke rumah sakit. Ini pelajaran bagi semua wanita, termasuk saya, untuk tidak menganggap remeh kesehatan diri kita. Kita sibuk mengurus keluarga, namun diri kita sendiri digerogoti penyakit. Kanker adalah penyakit yang bisa diobati sekarang, namun memang biayanya tak sedikit karena banyak tahapan pengobatan yang harus dijalani.
Konflik dalam film ini berragam. Ada konflik antara Ibu Sora dengan penyakitnya, Sora dan teman-temannya, Sora dan ibunya, ada juga konflik antara Ibu Sora dan kakak perempuannya yang menginginkan Sora tinggal bersamanya di luar negeri agar bisa menikmati uang asuransi jiwa ibu Sora.
Film drama keluarga asal Korea ini mengingatkan kita untuk tak menganggap remeh kesehatan kita, dan tentunya untuk lebih sayang pada anak kita, pada keluarga kita. ^-^
Buat yang mau nonton, ini link filmnya bisa diunduh di youtube. Siapin sapu tangan atau tisue yang banyak ya. Tentu yang paling penting ambil hikmahnya. Happy weekend!
pertama kali nonton film korea ini karena milih film secara random, dari judulnya kirain tentang cinta - cintaan eh lah kok endingnya bikin mewek satu kos :(((((
ReplyDeleteHiks, saya kalo nonton biasanya harus ada rekomendasi dari teman. eh film ini begini dan begitu :)
DeleteAaah membaca ini saja saya sudah mau mewek. Mbak ... tapi kelihatannya keren ya filmnya
ReplyDeleteYa, lumayan deh mak buat mengisi weekend, bikin sesenggukan..
DeletePengen ngopi filmnya, kayaknya bagus bgt ya ...huhu jd sedih duluan
ReplyDeleteIya mba bisa diunduh di youtube :)
DeleteEmang seru kalo ada yang sedih-sedih gitu :)
ReplyDeletewww.fkrimaulana.blogspot.com
Enaknya nonton bareng keluarga kali ya, jadi sekalian habis itu diskusi dan bisa makin dekat keluarga :)
DeleteBaca ulasan Mak Kania di atas aja mataku udah berkaca2 loh mak :p
ReplyDeleteTapi aku gak suka film sad ending -_-
Sukanya yang happy ending ya mak?? :)
Deleteehhh... harus nonton nih mak...^-^
ReplyDeleteya mak, sesekali lepas ngeblog nonton dulu..:)
Deletebaca reviewnya aja dah sedih,apalagi lihat filmnya :(
ReplyDeletehuhuhuhuhuu....hujan air mataaa :(
DeleteIya mak, it's sad story :(
ReplyDeletejudulnya Wedding dres ya..., kapan2 pengen download...., coz bacanya aja..kebayang sedihnya..., penasaran... Soalnya abaca ini dari hp...
ReplyDeleteIya wedding dress mak:)
Delete