Ternyata, Kakak Sayang Adik
Rusuh. Ya, setiap hati itulah yang terjadi di rumah. Mainan berhamburan dari lemari mainan, Zaidan dan Raissa berteriak dan menjerit lalu saling ledek dan berakhir dengan salah satu marah atau menangis. Setiap hari rasanya tidak lengkap kalau Zaidan tidak usil sama Raissa dan Raissa akan membalasnya dengan jeritan, cubitan, pukulan dan tangisan. Ketika saya bertanya kenapa Zaidan suka usil sama Raissa, jawabnya hanya bercanda, hanya main-main saja. Kadang-kadang saya biarkan, tapi kalau sudah membuat bahaya keduanya, atau seisi rumah sudah tak tahan dengan teriakan-teriakan, saya akhirnya turun tangan.
Suatu hari, saya terlambat menjemput Zaidan pulang dari les FAHIM Qur'an. Segera saya jemput Zaidan. Di tengah jalan, saya berpapasan dengan Zaidan yang tengah lari-lari kecil menuju rumah sambil menjinjing sesuatu di tangannya. "Mi, ini sandal Raissa ketinggalan!" Kata Zaidan.
Subhanallah, perhatian sekali Zaidan. Padahal seringkali saya berfikir, apakah Zaidan sayang sama Raissa, kok tiap hari ada saja tingkahnya pada Raissa. Di antara sekian banyak sandal di mesjid, dia melihat sandal adiknya yang tertinggal saat shalat maghrib tadi dan membawanya pulang. Perhatian Zaidan itu membuat saya terharu. Ternyata, kakak sayang adik. Semoga selamanya tetap demikian. Aamiin.
Raissa & Zaidan ^^ |
Anak-anak memang begitu ya, Bu. Sebentar nakal, sebentar sayang :)
ReplyDeleteya, mudah2an makin merekatkan mereka :)
Deleteanak2 syaa juga sp sekarang kyk gitu. Sebentar ribu, sebentar akur. Tapi, mau ribut atau akur, sama hebohnya :D
ReplyDeletesama ternyata ya mak :)
DeleteAlfi belum punya adik mak, tapi udah punya adik sepupu, sering banget jailin, apa dia udah kepingin adik ya? hehe
ReplyDeleteIya kayanya mak :D
Delete