Momen Berkesan di Tahun 2014
Tahun 2014 akan segera berlalu.
Setiap pergantian tahun, tidak ada kegiatan yang istimewa bagi saya. Saya tetap
beraktivitas seperti biasa. Tidak ikut pawai dan pesta apapun. Bagi saya,
setiap hari adalah sama. Namun, di sudut hati saya, saya tidak memungkiri bahwa
saya mengharapkan agar hari esok lebih baik dari hari ini dan masa lalu yang
buruk tidak terulang lagi. Itu adalah doa saya setiap hari.
Di tahun 2014 ini, tulisan yang
paling berkesan di blog ini adalah tulisan berjudul Alhamdulillah Anakku Sudah Dikhitan bagian satu dan dua. Tulisan itu saya buat spontan saja karena saya
mengalami berbagai rasa saat mengkhitan anak laki-laki saya, Zaidan. Saya lega
akhirnya anak saya mau dikhitan. Saya bersyukur anak saya sudah melakukan kewajiban
agama untuk anak laki-laki. Saya sedih melihatnya kesakitan setelah dikhitan.
Saya khawatir saat melihat dia berjalan dengan tertatih menahan sakit. Saya
merasa bersalah saat melihat tatapan orang yang seolah berkata, “Anak masih 7
tahun kok sudah dikhitan, teganyaaa”. Saya juga merasa menyesal tak bisa
membuatkan pesta khitan yang sempurna untuknya. Saya menangis di malam dia tak
dapat tertidur karena rasa perih di ‘bawah’. Saya merutuki diri karena sempat
salah memberinya obat tetes. Ya Allah, saya merasa menjadi orangtua paling
buruk di dunia!
Peristiwa khitan ini dilakukan beberapa
hari menjelang Ramadan, bulan mulia saat doa-doa manusia terijabah. Saya pun
dengan hati yang luka menganga karena rasa bersalah, hanya bisa menengadahkan
tangan pada-Nya. Saya mohon diberi kesabaran merawat anak pasca khitan. Saya
mohon Dia juga memberi kesabaran pada anak saya dalam melalui perawatan pasca
khitan. Saya mohon Dia menjadikan anak saya orang yang kuat fisiknya, teguh
keimanannya, bagus akhlaknya. Saya memohon semuanya untuk kebaikan anak saya.
Saya yakin Dia Maha Pemurah.
Konon, anak yang sudah dikhitan makannya akan makin
lahap dan sehat. Benar saja, kini badan Zaidan makin berisi. Setiap makanan
yang saya tawarkan padanya, dia tak akan menolak. Bahkan, kadang minta tambah.
Alhamdulillah. Orangtua mana yang tak senang anaknya makan lahap seperti ini.
Tahun 2014 akan segera berlalu. Rasa sakit masa lalu juga berlalu, insyaallah. Hari-hari mendatang, saya berharap 'mentari selalu cerah': anak-anak sehat dan soleh/ah, begitu juga orangtuanya. Kalaupun ada sedikit 'mendung atau hujan', saya harus selalu siap dengan 'payung yang melindungi'. Tantangan dan masalah akan selalu ada sebagai tanda cinta dari-Nya. Semoga saya bisa menghadapinya dengan penuh keikhlasan. Aamiin.
salah satu yang bikin saya deg2an punya anak laki-laki itu masalah khitan, Mak. Bersyukur banget akhirnya sudah lewat hehe
ReplyDeleteiya alhamdulillah mak udah lewat juga :)
Deletebiasanya setelah dikhitan, pertumbuhannya cepet banget ya Mbak?
ReplyDeleteanak saya juga begitu, habis dikhitan tingginya sudah melebihi papa mamanya :)
iya mba, sekarang kalo minta gendong masyaallah beratnya :)
Deleteanak saya tinggal satu yg belum sunat mba..2 orang sudah dan yang ke-2 dulu pas 5 tahun...he he ,asih deg-degan masih ada satu anak cowok lagi nih.
ReplyDeleteGood luck lombanya ya Mba
makasih mba udah mampir. hebat ya disunatnya pas usia 5 tahun!
DeleteAnakku belum khitan nih mak, jadi mbayangin deg2an nya ntar ;)
ReplyDeleteiya mak, cari informasi yang banyak dulu dan siapkan mental anak. Pokoknya...selamat menikmati momennya nanti :)
DeleteSaya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
ReplyDeleteTerima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
Semoga sukses
Salam saya
#11
makasih juga sudah mampir...sukses untuk lombanya
Delete