Penjual VCD Itu Pahlawan Saya


Ini status yang saya buat tahun 2013 berhubungan cerita di bawah


Saya itu orangnya pelupa. Kalau keluar rumah, terutama yang jaraknya dekat, tidak pernah bawa dompet dan handphone. Namun entah kenapa, hari itu, di tahun 2013, saya ingin bawa dompet dan handphone saat menjemput anak pertama, Zaidan,  dari les mengaji di mesjid. Padahal uang di dompet pun tak seberapa. Dompet bisa setebal itu karena isinya kartu-kartu dari mulai kartu ATM, KTP, kartu keanggotaan minimarket, kartu untuk main di tempat permainan anak, dan sebagainya.

Sambil mendorong sepeda roda tiga dimana anak kedua saya –Raissa- duduk, saya menaruh dompet dan handpone di dalamnya ke keranjang kecil di belakang sepeda. Zaidan begitu girang saat saya menjemputnya. Kami tidak langsung ke rumah, melainkan main dulu ke rumah kakak saya yang letaknya tak jauh dari masjid. Zaidan main dengan gembira dengan sepupunya yang usianya cuma terpaut 2 minggu saja dengannya. Menjelang maghrib, kami pun pulang. Saya kembali mendorong sepeda roda tiga yang diduduki Raissa ke rumah. Tak sedikit pun saya menengok dompet di keranjang di belakang sepeda.

Di rumah, barulah saya sadar bahwa dompet dan handphone saya tidak ada. Saya langsung keringat dingin. Aduh, alamat repot nih ngurus banyak surat. Belum lagi punya anak batita yang harus dibawa kemana-mana karena tak ada pengasuh. Saya mau lapor suami, tapi dia sedang di kamar mandi. Saya tahan dan mencoba tenang sampai beliau keluar kamar mandi.

Tiba-tiba pintu rumah diketuk orang. “Assalaamu’alaikum..” Saya buka pintu dan tampaklah seorang bapak-bapak di depan pintu rumah saya. “Bu, ini dompetnya. Tadi saya temukan di depan masjid.” bapak itu menyodorkan sebuah dompet panjang berwarna cokelat. 

Ya, itu dompet saya! Ah, leganya luar biasa. Belum sempat panik berkepanjangan, dompet itu sudah ada di tangan. Bayangan tentang kerepotan akan mengurus kartu-kartu hilang sudah. “Ya Alloh, makasih banyak pa. Tadi saya tak sadar dompetnya jatuh. Makasih banyak.” Jawab saya. Bapak itu lalu bergegas pergi. Sebelum ia berlalu, saya sempat tanya siapa namanya. Dan saya lupa :(.

Saya memang lupa nama bapak penemu dompet saya, tapi saya tak akan pernah lupa kebaikannya mengembalikan dompet dan handphone saya tanpa kurang suatu apapun. Bagi saya, dia adalah pahlawan. Jaman sekarang dimana orang tak sedikit yang menghalalkan segala cara untuk mencari sesuap nasi, sungguh suatu keberkahan menemukan orang sebaik bapak ini. 

Belakangan, saya sadar wajahnya sangat familiar. Ternyata ia memang sering berpapasan dengan saya di masjid. Dia pulang shalat Ashar mengendarai sepeda, sedangkan saya menuju masjid mengantar Zaidan les mengaji. Dia juga berjualan VCD di depan minimarket langganan saya. Makanya, wajahnya tak asing. Sejak itu, setiap bertemu dengan bapak penjual VCD ini, saya usahakan menyapanya. 

“Terimakasih atas pertolongan anda, semoga hidup anda berkah, rejeki anda lancar.” Bisik saya dalam hati. 



Comments

  1. Kadang. orang2 yang tak kita duga, justru melakukan kebaikan luar biasa ya. Jadi jgn pernah meremehkan orang-org yg sering kita temui , semisal tukang parkir, penjual gorengan, tukang ojek, dsb. karena siapa tau mereka yang akan menolong kita nanti, spt cerit mbk Kania ini. Salam tuk bapak penjual VCDnya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, makanya kita harus berbaik sangka terus sama orang. saya ingat kata2 ini: setiap orang itu istimewa...

      Delete
  2. Terharu bacanya. Banyak menemui orang jujur berada di sekitar kita itu luar biasa loh. Kita jadi diingatkan utk jujur juga. Dan brrsyukur. Alhamdulillah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba...mudah2an qt semua jg rmotivasi utk jujur :)

      Delete
  3. allhamdulilah, mulia sekali orang itu... semoga hidupnya berkah dan diberikan banyak rezeky.. amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..:) suma liat si bapak ini n keluarganya main badminton di Lapangan deket rmah, walo sedrhana keliatannya bahagia

      Delete
    2. mungkin rasa bersyukur mereka yang membuat mereka terlihat bahagia walau dengan kesederhanaan :) patut dicontoh..

      Delete
  4. Alhamdulillah ya mak, ada org baik yg mengembalikan

    ReplyDelete
  5. Subhanallah ya mak...semoga orang itu hidup nya berkah dan rejeki nya lancar..:)

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah, kalo rejeki emang gak kemana :))

    ReplyDelete
  7. Masih banyak orang baik di sekitar kita ya Mak. Alhamdulillah.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah bapaknya baik, mau nganterin ke rumah, kadang ada orang yang meski jujur ngga mau ambil dompetnya tapi ngga mau juga repot nyari si pemilik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, alhamdulillah banget. Mungkin karena sering ketemu (walau saya ga sadar) dan satu kelurahan, jadi mau repot mngembalikan :)

      Delete
  9. kalau kita selalu berbuat baik kepada siapapun, insyaAllah kebaikan juga akan selalu menyertai kita
    Alhamdulillah dompetnya ada yg menemukan dan mengembalikan ya Mbak :)

    ReplyDelete
  10. Terharu bacanya :) Alhamdulillaah di dunia ini masih banyak orang baik dan jujur seperti bapak itu ya mak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mak...insyaallah akan selalu ada orang seperti itu

      Delete
  11. Subhanallah. Orang baik masih ada, mengurangi rasa paranoid kita thd lingkungan yg makin keras.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, saya suka khawatir nanti anak saya gimana di masa depan ligkungannya. tapi sudut hati yg lain saya percaya masih ada orang yg baik hatinya:)

      Delete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)