Jauhkan Cutton Bud Dari Jangkauan Anak-anak!
Suatu hari, Zaidan tiba-tiba berteriak dan menangis. Saat itu
usianya baru 2-3 tahun. Saya melihat sebuah cutton bud di tangannya. Padahal,
saya selalu menaruh perlengkapan bayi seperti cutton bud, bedak, minyak telon, dan
yang lainnya di atas lemari. Mungkin, saya lupa menaruhnya kembali setelah
dipakai atau cutton bud tersebut tercecer di lantai.
Di ujung cutton bud yang Zaidan pegang terdapat goresan
berwarna merah. Saya langsung panik dan berusaha menenangkan Zaidan. Saya
khawatir terjadi sesuatu dengan telinganya. Saat suami pulang, saya ceritakan
hal ini padanya. Kami lalu membawa Zaidan ke dokter THT anak. Ternyata benar
dugaan kami. Kata dokter, terdapat sedikit goresan di dalam telinganya. Kata
dokter sih tak apa-apa. Saya juga lupa, saat itu dokter memberi obat atau
tidak.
Sekarang zaidan usianya 7 tahun 8 bulan. Sejak peristiwa
itu, saya merasa pendengaran Zaidan kurang baik. Kalau dipanggil tidak langsung
menyahut. Kalau diajak ngobrol, seringkali bilang, “Hah?” Tapi, kalau masalah
dipanggil tidak langsung menyahut, bisa jadi juga berhubungan dengan
konsentrasi (mungkin). Nanti, jika ada kesempatan ke dokter THT, ingin sekali
mengecek kondisi telinganya.
Kemarin, Raissa tiba-tiba memanggil saya sambil menunjukkan
sebuah cutton bud. Mukanya yang polos tersenyum ceria, seolah ingin menunjukkan
bahwa ia sudah bisa membersihkan telinga sendiri. Teringat peristiwa Zaidan,
saya spontan merebut cutton bud itu dari tangannya sambil berteriak, “Jangan!”.
Wajah Raissa pun langsung memerah dan menangis.
Sumber gambar: http://www.improbable.com/2012/01/20/cotton-buds-dangers-of/ |
Saya lihat cutton bud yang saya ambil dari Raissa. Huffh, Alhamdulillah,
tak ada noda darah di sana. Melainkan segumpal warna kuning, warna kotoran
telinga :). Saya lega. Saya minta maaf sama Raissa. Saya bilang padanya untuk
minta bantuan saya jika hendak membersihkan telinga. Raissa mengangguk, masih
dengan terisak. Kali ini memang cutton bud saya simpan di meja rias di kamar
saya, jadi anak-anak dapat dengan mudah meraihnya. Ini jadi pelajaran bagi saya
untuk tidak menaruh benda ini di jangkauan anak-anak.
Dulu, bapak saya punya pembersih telinga seperti sendok
mungil. Kotoran telinga yang diambil akan terkumpul di dalam cekungan sendok. Entah
apa namanya. Nikmat banget rasanya kalau sudah mengorek-ngorek telinga, rasanya
ingin lagi dan lagi sampai bersih. Setelah dewasa dan banyak googling, saya baru
tahu ternyata membersihkan telinga terlalu dalam bisa menyebabkan iritasi dan kotoran
terdesak ke dalam telinga. Juga banyak kasus terjadi, seperti tertinggalnya
kapas di dalam telinga.
Dalam kondisi normal, telinga sebenarnya punya mekanisme
untuk memberihkan kotoran dengan sendirinya. Kotoran pada telinga terjadi
karena serumen dan serpihan kulit telinga akibat pergantian sel, dan ini akan
menuju bagian luar telinga dengan sendirinya. Umumnya dokter akan menganjurkan
membersihkan telinga bagian luar saja. Cutton bud boleh dipakai asal di bagian
luar telinga saja.
Kejadian yang menimpa Zaidan adalah pelajaran bagi saya agar
lebih berhati-hati. Tidak hanya cutton bud yang sebaiknya diletakkan di tempat
tak terjangkau anak-anak, tapi juga perlengkapan lain yang dianggap berbahaya
untuk anak-anak.
Sumber referensi:
http://www.tipscaraterbaik.com/bolehkah-membersihkan-telinga-menggunakan-cotton-bud.html
membersihkan telinga menggunakan cotton bud juga harus hati2, jangan sampai kotoran malah terdorong dan masuk ke dalam... kalau suami saya malah 2 kali masuk UGD gara2 si cotton bud nyangkut di dalam telinga...hehe
ReplyDeleteastaghfirullah, beneran mak?? Iya emmang menurut dokter juga boleh pake cutton bud asal di bagian luar saja ga terlalu masuk ke dalam
DeleteSebaiknya pake cotton bud pun diputar searah aja mbak utk mencegah resiko gulungan kapasnya jadi longgar & tertinggal di telinga.. sering lihat kejadian gitu soalnya
Deleteiya ya mak, thanks tipsnya :)
Deletenice article...
ReplyDeletebenda2 spt itu memang harus dijauhkan dari anak2...
saya juga pernah baca di sebuah artikel,telinga tidak dibersihkan seumur
hidup pun tidak apa-apa,karena telinga punya mekanisasi untuk
mengeluarkan dan membersihkan sendiri,
tapi ya,mungkin kita perlu sesekali membersihkannya di bagian luar,,
Iya betul mba, di bagian luar saja...
DeleteIya ya mbak, jangan sampe anak" membersihkan telinganya sendiri lagi takutnya berdarah lagi -,-
ReplyDeleteiya mba, sekarang cutton budnya harus disembunyikan
Deleteanak2 itu emang bener2 harus penuh pengawasan ya mak,padahal cuma cutton bud,tapi kalo dah kepegang anak2 dah beda ceritanya...tfs mak,ilmu buat saya nih hehe
ReplyDeleteiya mak, cuma cutton bud padahal... :(
Deletebetul mbak Kania , kita hanya boleh membersihkan telinga bagian luar saja. Yang lebih parah lagi saya. Krn dulu belum ada namnay cutton bud, saya suka pakai kapas yg dililiti di peniti kecil. Tanpa saya sadari kapas tertinggal dlm jumlah sedikit2 sampai akhirnya saya rada budeg telinga sebelah kiri. saat ke dokter di periksa dan dikeluarkan ada segempol bekas kapas yg sdh menghitam. Sakit banget waktu dikeluarkan. tapi mungkin krn sudah lama ada yg sdh menempel di gendang telinga jadi dokter gak berani ambil. jadilah saya agak budek telinganya. Dan saya kapok bersihkan telinga
ReplyDeleteastaghfirullah mak Tiraa, duh saya jadi ngeri ini. saya masih suka bersihin telinga. Tapi emang jarang, sesekali ketika udah merasa gatal aja ....
DeleteAssalamu 'alaikum, salam kenal, mak Kania dan emak-emak yang lain.
ReplyDeleteIkut nimbrung nih mak, cerita tentang korek mengorek telinga yang memang mengasyikkan tuh...
Mungkin itu salah satu penyebab banyak orang yang cepat berkurang pendengarannya, karena keseringan mengorek kuping sampai ke dalam-dalamnya, ya. Apalagi kalau sudah mulai terasa gatal. hehe
Di daerah tempat tinggalku, masih ada lho yang menjual korekan kuping yang terbuat dari besi.
yang ada cekungan di ujungnya itu ya mba??
Deletekayanya sepele tapi mang harus diwaspadai si cutton bud ini ya mak..apalagi untuk anak2
ReplyDeletethanks for sharing :)
sama-sama mak :)
DeletePengalamanku dengan cotton bud juga ngeri mba...jangan sesekali anak atau orang yang belum paham membersihkan telingga diberikan cotton bud. Karena memang membersihkan telingga menggunakan cotton bud lumayan ribet. Faiz pernah ntuhhh, akhirnya ke THT
ReplyDeleteKenapa mak? sampai berdarah kah??
DeleteMakasih mbak. Mengingatkan saya untuk menjauhkan cotton bud dr anak-anak... Blm pernah sih ngalami seperti apa yang di lakukan zaidan..tp smg tidak terjadi.
ReplyDeleteaamiin, jangan sampai y mba
DeleteTerima kasih infonya mak...komen2nya juga oke banget hehe memang lebih aman model korek kupinh jaman dulu ya gagang bercekung ;)
ReplyDeleteTapi kalau terlalu dalam ya riskan juga mba :)
DeleteHuaa..bener mak..aku dulu pernah, bersihin telinga nai terlalu semangat malah infeksi telinga, kata dokter, ngga usah dibersihin juga ngga pa pa bu..diluarnya aja hiks..
ReplyDeleteiya mba, sekarang saya malah jarang bersihihn telinga anak2..ya gitu paling luarnya aja
Deleteiya mbak..nenek saya juga begitu
ReplyDeletekok pendengarannya berkurang..dipikir efek samping dari obat diabet
ternyata tersumbat gumpalan kapas
untung beliau mau dibawa ke tht
ya Allah...alhamdulillah bisa ditangani ya mba..
ReplyDelete