Agar Ayam Matang Tak Berdarah
“Mi, kakak ngga mau makan
ayamnya. Ada darahnya, haram. Hiyy…”
Tumben, beberapa kali belakangan
ini Zaidan menolak atau tidak menghabiskan ayam yang saya masak. Padahal,
Zaidan –Raissa juga- paling suka masakan dari ayam. Mau digoreng tepung,
digoreng bumbu kuning, dikecapin, diopor, disop, disate, semuanya suka.
Kata Zaidan, ada darah di
ayamnya. Saya perhatikan, memang ada sedikit warna merah di bagian dalam
dagingnya, di dekat tulang. Wah, kok bisa ya. Perasaan sih, masaknya seperti
biasa, tak ada yang berbeda.
Saya pernah dengar, kalau
darah di ayam matang itu disebabkan karena proses pemotongan yang kurang
sempurna, yang tidak memutuskan jalan darah sepenuhnya. Saya pun penasaran dan
berusaha mencaritahu lagi. Ternyata, selain proses pemotongan kurang sempurna,
darah di ayam matang juga disebabkan oleh Suhu api tidak pas, minyak goreng
yang digunakan kurang panas, atau potongan ayam terlalu besar.
Agar memasak ayam bisa matang
merata tanpa ada darah di dalamnya, ini tips-tips yang saya kumpulkan:
- Potong ayam yang akan dimasak dengan ukuran kecil/ tidak terlalu besar agar cepat matang dan sempurna.
- Kalau ayam harus dipotong besar-besar, sebaiknya diungkep/direbus dulu dengan bumbu-bumbu agar bakteri dan darah hilang. Bau amis pun akan hilang berkat ketajaman rasa bumbu.
- Sebelum dimasak, tusuk-tusuk ayamnya terlebih dahulu dengan garpu supaya matang sampai ke dalam.
- Bila memotong ayam sendiri di rumah, pastikan memutus jalan darah, jalan nafas dan jalan makanan dengan sekali gerakan, tanpa mengangkat pisau dari leher dan tanpa memutus langsung kepala.
Lalu, apa hukumnya memakan
masakan ayam yang ada di darahnya. Di tulisan ini, disebutkan bahwa darah yang
diharamkan adalah darah yang mengalir. Seperti dijelaskan dalam ayat Alquran
berikut:
“Katakanlah (wahai Muhammad): Aku
tidak dapati dalam apa yang telah diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan
bagi orang yang hendak memakannya melainkan kalau benda itu bangkai atau darah
yang mengalir atau daging babi kerana sesungguhnya ia adalah kotor atau sesuatu
yang dilakukan secara fasik, iaitu binatang yang disembelih atas nama yang
lain dari Allah. Kemudian sesiapa yang terpaksa (memakannya kerana darurat)
sedang dia tidak mengingininya dan tidak melampaui batas, maka sesungguhnya
Tuhan mu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” (Al-An’am 6:145)
Masih dalam tulisan yang sama,
saya kutip perkataan Al Tabari dalam tafsirnya:
“perkataan ‘darah yang mengalir’
bermakna darah yang mengalir dengan banyaknya. Ini cara Allah menjelaskan mengenai darah kepada hambanya bahawa ini adalah haram. ‘Ikrimah
berkata : Jika tidak kerana ayat ini, orang Islam mungkin akan menjadi eksterim mengelak darah
yang berada didalam urat-saraf sebagaimana orang Yahudi mengelakkannya.
Al-Maawardi berkata bahawa mengenai darah yang tidak mengalir, jika ia
telah berada didalam urat-saraf, seperti hati dan limpa, maka ianya halal,
kerana Nabi saw bersabda “Dua jenis daging dan dua jenis darah telah dihalal
kepada kita…..”
Wallahua’lam bishawwab.
Sembari saya terus mencari tahu,
saya bisa menjelaskan dulu sama Zaidan kalau ayam matang yang masih ada
darahnya (biasanya sih Cuma sedikit di bagian dalam), boleh dimakan. Tentu saja
ketika ayam itu dipotong sesuai syariat Islam. Cuma, kalau Zaidan tetap merasa
jijik, saya tak bisa memaksa. Yang penting saya sudah memberikan penjelasan
padanya. Dan, semoga selanjutnya saya bisa memasak ayam tanpa ada darah lagi di dalamnya.
Ayah, bunda, om, tante, kalau
punya informasi yang lebih afdol dipersilahkan berbagi.
Sumber referensi:
Anakku juga gak mau makan ayam yang masih ada darahnya mbak, jijik juga katanya. Saya juga gitu kalau mau masak ayam biasa merebusnya ke dalam panci dengan air yang banyak, daging ayam harus tercelup semua kedalam air, beberapa menit kemudian saya bolak balik agar tidak ada darah dalam daging ayam, baru bila ayam terlihat bersih bebas dari darah, saya angkat dari air untuk selanjutnya saya olah sesuai keinginan anak.
ReplyDeleteIya ini kayanya sy ga trcelup smua k air saat merebus ayamnya mak
DeleteKalau bikin ayam goreng gak pernah langsung digoreng mentah2. Biasanya diungkep dulu baru digoreng. Kalau gak gitu memang jadi ada darahnya gitu
ReplyDeletesaya jg biasanya diungkep dl mba, ini ungkepnnya kurang sempurna kayanya
Deletesama kayak zaidan,,,geli juga kalo masi ada darahnya ...
ReplyDeletebiasanya memang diungkap dulu sblm digoreng ...
ungkepnya hrs bener2 matang dan yakin y mba
DeleteSaya sering menemui pada ayam yang potongannya gede gede, mungkin kurang lama memasaknya, jadi dalemnya blm mateng
ReplyDeleteiya mba
DeleteUdah beberapa kali nemu ayam goreng yang masih ada darahnya pas makan. Tapi katanya nggak semua cairan merah pada daging itu darah, ada yang berupa protein (myoglobin) gitu. tapi untuk hati-hati dan jaga diri, emang sebaiknya disajikan dengan potongan kecil atau diungkep dulu sih.
ReplyDeleteoh gitu ya..br denger klo ttg myoglobin
DeleteMemang banyak yg jijik kalau ayam msh ada darahnya, pernah mau arisan sy ngajak di sebuah resto sunda, teman2 pd protes ga mau di sana karena ayamnya suka ada darahnya :(
ReplyDeleteoalah...dibilangin ga ke pihak restonya?
DeleteSama dengan suamiku tuh. Kalo makan ayam yg masih darahnya, dia gak mau makan sama sekali. Padahal aku bikin and masaknya sama aja kayak sebelum2nya :)
ReplyDeletesama mak, dulu bekalin suami makan siang biar irit gitu. trus kurang mateng kayanya jd ada darahnya di ayam. dia gamau lagi dibekalin sejak itu
DeleteUsefull mak..kalo aku selama ini cuek aja. Tp kl suami ogah bener..paling aman emang diungkep dl ya mak. Lebih sedep jg ayamnya..
ReplyDeleteiya sih mak, lebih sedap dan aman
DeletePernah beberapa kali ngalamin kaya gitu mak.. kayanya karena minyak goreng yg kurang panas coz dah saya masukkin aja ke wajan karena saya mau mandi #multitasking :D
ReplyDeletekalo saya seringnya ninggalin sesuatu yg direbus, hasilnya panci gosong..:D
Deletemakasih sharingnya mba, jadi ngerti deh sekarang
ReplyDeletekayaknya zaidan sama kayak aku.. walau ada sedikit aja udah gak mau makan, kudu di singkirin dulu hihihi
iya ya mba, jadi jijik juga sih
DeleteNdilalah sekeluarga langsung brenti makan kalau masih ada darahnya heheee
ReplyDeleteyg satu jijik, yg lain ikutan ya mak :D
Deletenah iya nih,sering banget liat ayam goreng tapi masih berdarah gitu,jadi caranya gitu ya mbak biar ayam matang tak berdarah.Terimakasih tipsnya mebantu mbak.
ReplyDeletesama-sama
Deleteterimakasih mba tipsnya :)
ReplyDeletesama-sama
Deleteiya, kalo darah yang tertinggal di daging halal dimakan asal sebelumnya semua darah sudah diusahakan keluar. agar darah bisa keluar semaksimal mungkin memang hanya melalui proses penyembelihan yang syar'i. subhanalloh.
ReplyDeletejangan2 ayam yg masih ada darahnya itu karna ga tuntas penyembelihannya ya mba
Deleteassalamualaikum,
ReplyDeletesaya sdg browsing cara memasak ayam, ketemu deh di sini :)
baiknya diungkep dulu ya mba? saya coba tipsnya, hari ini masak ayam, insyaALlah.
terimakasih sharingnya.
sama-sama
DeleteSaya juga jijik kalau daging masih ada darah, atau belum matang sempurna. Tidak hanya ayam, tapi semua daging, bahkan steak mahal pun saya pasti meminta well done, kalau medium saya mau muntah dengan rasa daging mentah di tengah.
ReplyDeleteYang susah itu ayam bakar/panggang ya ? yang full satu ekor, biasanya di tengah itu masih ada darahnya.
Tipsnya keren, Mbak.
ReplyDeleteKalau masakan dari rumah, saya tidak pernah, Mbak, Soalnya memang masakan dgaging ayam, itu diungkep dulu, baru dilah sesuai selera. Misalnya mau digoreng, ungkep dulu. begitu juga opor ayam. ayamnya digoreng.
Nah, sering pas saya makan di luar, itu ada darahnya. Mungkin karena dimasak langsung dagingnya, ya.