Cerita Tentang Kebahagiaan
“Subhanallah bunda, Zaidan itu kalau main di kelas kadang sambil menghafal Alquran!”
“Subhanallah bunda. Zaidan itu kalau saya minta menghafalkan 10 ayat, ia teruuus saja membaca surat sampai selesai. Saya biarkan saja. Saya Tanya, di rumah Zaidan suka belajar menghafal Alquran sama umi dan ayah ya? Jawabnya iya, suka disetelkan bacaan Alquran, katanya.”
Begitulah kira-kira kata guru Zaidan di sekolah dan guru di les FAHIM Qur'an. Saya hanya bisa melongo mendengar penjelasan para guru. Seperti sang guru, saya pun tak menyangka Zaidan akan sedikit melampaui target orangtua dan guru dalam menghafal Alquran. Padahal saya merasa tak banyak membimbingnya menghafal Alquran karena keterbatasan ilmu saya. Saya hanya membantunya antar jemput ke tempat les FAHIM Qur’an dan menyetelkan murottal Alquran hampir setiap hari.
Bahagiakah saya? Ya, tentu saja. Orangtua mana yang tak bahagia jika urusan anaknya dimudahkan oleh Allah SWT. Menghafal Al Qur'an memiliki banyak keutamaan, diantaranya Ridho Allah SWT, akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya, benteng dan perisai hidup, nikmat mampu menghafal AlQuran sama dengan nikmat kenabian, kebaikan dan berkah bagi penghafalnya, Rasulullah sering mengutamakan yang hafalannya lebih banyak, para ahli Quran adalah keluarga Allah yang berjalan di atas bumi, dipakaikan mahkota dari cahaya di hari kiamat yang cahayanya seperti cahaya matahari, dan sebagainya. Bukan hanya bagi penghafalnya, bagi orangtua penghafal pun akan dipakaikan jubah kemuliaan yang tak bisa dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Masha Allah!
Namun, namanya juga anak-anak, Zaidan juga suka bikin keributan dan iseng. Kadang dia suka mematikan lampu saat Raissa dan saya di kamar mandi. Kontan saja, Raissa teriak-teriak ketakutan. Setiap hari, dua anak ini berteriak dan loncat ke sana ke mari. Pernah suatu malam saya lemas karena lagi PMS, saya biarkan saja mereka ribut. Padahal sebelumnya Raissa terlihat mengantuk. Begitu kakaknya datang dari masjid, mata Raissa langsung melotot. Saat saya sedang manyun sambil menatap mereka, tiba-tiba Raissa menghampiri saya dan bertanya, "Umi sedih?" Saya menggeleng. Lalu Raissa menyodorkan kepalan tangannya ke muka saya membentuk sebuah gelas. “Nih, minum” katanya. Kontan saja saya langsung tersenyum, gak jadi deh manyunnya. Detailnya saya ceritakan di tulisan berjudul Suara Bising Itu.
Anak-anak. Merekalah salah satu inspirasi kebahagiaan saya. Merekalah yang membuat saya bangkit dari ujian-ujian (Ciee..kayak anak sekolah aja ada ujiannya). Di blog ini lah saya berbagi kebahagiaan dengan dunia, semua hal tentang buah hati. Biarkan yang sedih-sedih disimpan dulu. Dan, mari kita ciptakan bahagia bersama keluarga, bersama anak-anak. Banyak cara sederhana untuk mewujudkannya. Saat saya, suami, dan dua anak makan bersama saja, sudah bahagia minta ampun. Senyum lebar terpampang di wajah Zaidan dan Raissa kalau kami melingkar bersama. Mereka menyebutnya pesta makan. Walaupun yang dimakan bukan cake cokelat. Yang penting orangtuanya bahagia dulu. Karena kata orang bijak, orangtua yang bahagia akan menghasilkan anak yang bahagia pula.
Bahagia adalah hal yang menular. Jika kita bahagia, niscaya saat keluar rumah kita akan gampang untuk tersenyum. Percaya deh! Jika kita bahagia, kita ingin dunia pun merasakannya. Tak usah jauh-jauh, dengan sahabat sendiri. Betapa inginnya saya melihat sahabat-sahabat saya yang masih jomblo di usia 30-an untuk segera berkeluarga. Ada satu sahabat yang –atas ijin Allah SWT- berhasil saya perantarai dan ia akhirnya menemukan kebahagiaannya bersama pasangan. Tak perlu saya ceritakan detail posesnya di sini. Saya hanya ingin bersyukur bisa merasakan bahagia bersama sahabat. Saya juga berdoa untuk sahabat-sahabat yang belum berjodoh agar Allah SWT mempertemukan mereka dengan pasangan terbaik. Aamiin.
Sumber: http://livianadya.blogspot.com/2012_11_01_archive.html |
Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak anda juga Berbagi Bahagia Bersama TabloidNova.com. Tinggal klik banner di bawah ini dan bagikan cerita bahagiamu. Yuk, tak ada salahnya berbagi bahagia, malah berpahala -insyaallah-, dan Alhamdulillah kalau nanti dapat hadiah! :D
wah, terimakasih
ReplyDeleteini inspirasi yang saya serap pagi ini :)
sama-sama
DeleteSubhanallah kak Zaidan keren bener..moga2 lancae terus ya hafalannya :)
ReplyDeleteamiin
DeleteSubhanallah mbak... Ikut bahagia membacanya.
ReplyDeletemakasih mak
Deletesubhanallah mak.. senang sekali pasti yah. zaidah rajin membaca alqur'an. navaro setiap pulang sholat magrib juga selalu mengaji. tapi kadang gak mau lama lama ngajinya :(
ReplyDeletewaah.... Zaidan hebat! pastinya bangga ya mak...
ReplyDeletesubhanalloh zaidan rajin banget :) ikut bahagia mba.
ReplyDeleteMakasih
DeleteSubhanallah ya mbak, membaca tulisan ini saya jadi merinding, terutama tentang cerita Zaidan yang suka menghafal al qur'an....semoga Zaidan menjadi anak sholeh yang kelak membahagiakan kedua orang tuanya...amin
ReplyDeleteaamiin
DeleteWaah Ka Zaidan jempol....bener2 ya anak2 itu cahaya mata kita ya mak...
ReplyDeleteQurrota A'yun
Wah, membahagiakan sekali, ya. Dan bangga pastinya :)
ReplyDeleteBahagia membaca tulisan ini. Kebahagiaan untuk seorang ibu itu kadang teramat sederhana ya mbak. Jadi seneng, karena saya ternyata ndak sendiri. 2 jempol untuk Zaidan mb! Bnr2 membanggakan.
ReplyDeletepasti bangga banget tuh yang jadi ibunya zidan
ReplyDeleteSemoga lancae terus ya hafalannya :)
ReplyDeleteaamiiin
Deleteluar biasa ya, zaidan pintar sekali, mudah2an kelak saya bisa punya anak sepintar zaidan, amin
ReplyDeleteaamiiin
Deletewah keren anaknya Mak :) Si bungs
ReplyDelete:)
DeleteZaidan keren banget. Semoga semakin shalih yaaa...
ReplyDeleteaamiiin, makasih pa
DeleteAh jadi pengin ketemu Zaidan biar senyum terus :))
ReplyDeleteyuk mak kapan ya:)
Deletesetuju, Mak. Bahagia itu menular. Begitu juga dengan galau. Makanya, saya mendingan sering2 dekat sama orang yang lagi bahagia, deh :)
ReplyDeletesaya juga ah :)
DeleteKisah yang indah Mak .... :)
ReplyDeleteMau intip linknya aah, makasiih :)
sama-sama mak :)
DeleteMasya Allah.. Alhamdulillah ya, Mbak.. :D
ReplyDeleteAlhamdulillah
Deleteluar biasa zaidan, semoga semakin solehah :)
ReplyDeleteaamiin
Delete