Mimi dan Amih
Ophi Ziadah. Saya mengenal ibu yang satu ini lewat blog yang sering ia posting di Kumpulan Emak Blogger (KEB). Seingat saya, pertamakali mampir ke blognya karena melihat postingannya tentang Taman Menteng. Eh, Taman Menteng kan dekat rumah. Saya pikir mak Ophi juga tinggal di sekitar Bintaro, ternyata di daerah Ciputat. Yaa..tak jauh lah dari Bintaro. Masih sama-sama di daerah Tangerang Selatan.
Hari ini saya menemukan postingan Mak Ophi tentang mimi –panggilan mak Ophi untuk ibunya- nya. Tiba-tiba, saya merasa rinduuuu sekali sama amih –panggilan saya untuk ibu- saya. Banyak kesamaan mimi dan amih yang membuat rindu saya muncul. Sejak beberapa hari lalu lalu saya ubek-ubek blognya mak Ophi, tulisan inilah yang saya suka. Judulnya “Mimiku, Wanita Tangguh Dalam Kesederhanaannya”.
Mimi adalah ibu rumah tangga tanpa asisten. Ia berhasil mengantar delapan anaknya menjadi sarjana, bahkan master dan doktor! Mimi membantu bapak yang seorang guru swasta untuk membiayai keperluan keluarga dengan berdagang. Walau pendidikannya hanya SR (Sekolah Rakyat), namun Mimi adalah akuntan dan manager yang handal.
Mimi dan mak Ophi. Sumber: http://www.ophiziadah.com/2014/12/mimiku-wanita-tangguh-dalam.html |
Amih saya juga adalah seorang ibu rumah tangga tanpa asisten. Ia mengantarkan empat anaknya menjadi sarjana. Amih membantu bapak yang seorang guru untuk membiayai keperluan keluarga dengan membuka warung di depan rumah. Walau SMP nya tak tamat, namun urusan hitung menghitung amih jagonya.
Saat saya sudah di posisi amih sebagai seorang ibu, barulah terasa perjuangannya membesarkan anak dan harus membantu mencari nafkah. Setiap pagi, amih menyuapi keempat anaknya sambil melayani pembeli. Ia harus menata hati untuk menghadapi anak-anak dan konsumen yang sama-sama ingin dilayani.
Amih dan cucunya (Raissa) di depan warung |
Dalam tulisan itu, mak Ophi pun merasakan betapa berat perjuangan sang mimi. Waktu itu, mak Ophi pulang dari kuliah dan kerja sampingan. Jam 10 malam, ia masih di perjalanan dengan cuaca hujan deras. Mak Ophi langsung teringat sang mimi yang pernah pulang dari berdagang malam-malam dengan kondisi basah kuyup, lalu masih bisa melayani anak-anak di rumah dengan sabar!
Ibu, memang perempuan tangguh yang rela berbuat apapun untuk anak. Beryukur sekali mak Ophi, miminya diberi usia panjang dan bisa melihat anak, cucu, serta cicit tumbuh. Semoga amih juga demikian. Semoga mimi dan amih diberi kesehatan yang prima, serta hidup yang bahagia dan berkah.
350 kata.
Makasih Mak Kania...
ReplyDeleteberkaca-kaca aku membacanya mak... semoga Mimi dan Amih kita diberi keberkahan, kesehatan, kebahagiaan di usia senjanya yaa.
Dicatat sbg peserta ya mak...no.urut 3 lhooo *ting*
ting!!
ReplyDeleteiya mak..amiiiin
good job mbk
ReplyDeletewah,samapai master dan doktor..keren banget..
ReplyDeletesukses untuk GAnya ya mak^^
iya..miminya mak Ophi tuh hebat..makasih mak
Deletejosh...
ReplyDeleteapa yg josh mas??
Deletesalam untuk amih ya mak :)
ReplyDeletesukses untuk GA nya.
makasih mak
Deleteibu memang selalu luuuuarrrr biasa
ReplyDeleteiya mak :)
Delete