Kebelet Pup Saat Arus Balik
Tahun ini saya beruntung karena bisa mudik lebaran ke dua kota, kampung halaman suami di Subang Jawa Barat, dan kampung halaman saya sendiri di Kuningan Jawa Barat. Biasanya, saya bergantian dengan suami setiap tahun untuk berlebaran di rumah orangtua masing-masing. Misalnya tahun kemarin giliran lebaran di rumah orangtua saya. Maka tahun ini gliliran lebaran di rumah orangtua suami.
Tiga hari di rumah mertua dan tiga hari di rumah orangtua, sudah sangat cukup bagi saya untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga besar. Maka pada Rabu, 22 Juli, saya pun pulang kembali ke tanah rantau dimana saya dan keluarga kecil saya tinggal sekarang. Hihi, bilangnya sih tanah rantau. Padahal Cuma di Bintaro, Tangerang Selatan.
Walau libur anak sekolah masih ada bebeapa hari, sengaja saya pilih hari itu biar bisa bareng dengan rombongan keluarga kakak. Jadi kalau nanti berhenti di rest area untuk istirahat, pak supir ada teman ngobrol yaitu kakak lelaki saya. Kebetulan suami tidak ikut mudik ke rumah orangtua saya karena harus segera bekerja.
Kita mungkin sudah tahu, sekarang ada jalan tol baru bernama Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) yang terbentang sepanjang 116,75 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Jalan tol ini merupakan kelajutan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menghubungkan dengan Jalan Tol Palimanan-Kanci. Jalan tol juga sekaligus merupakan bagian dari jalan tol trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur. Jalan tol ini memperpendek jarak tempuh sejauh 40 km dan diprediksi akan memotong waktu tempuh 1.5 sampai 2 jam dibandingkan melewati Jalur Pantura.
Terhitung sudah puluhan kecelakaan terjadi di tol ini sejak peramakali dibuka pada Juni 2015. Jalanan yang lurus dan panjang mungkin membuat supir jadi mengantuk. Konon katanya, sering ada binatang seperti babi hutan yang melintas di jalanan sehingga membuat kagok pengemudi.
Beberapa jam melewati jalan tol ini dari Kuningan menuju Bintaro terasa lancar tanpa halangan. Arus balik lebaran ternyata tak semacet yang dibayangkan. Pemandangan di pinggir jalan tol umumnya sawah dan pepohonan. Saat saya sedang asyik melihat pemandangan di pinggir Tol Cipali, tiba-tiba ponsel saya berbunyi. Kakak saya di mobil depan memberitahukan bahwa kita akan berhenti dulu di rest area di KM 86. Anaknya yang berusia 4 tahun –sebut saja abang Fai- kebelet pup.
Itulah tantangannya kalau bawa anak kecil di perjalanan, harus selalu siap berhenti dulu jika ia ingin pup atau buang air kecil. Apalagi anaknya sudah tak mau dipakaikan diaper. Untungnya di sepanjang tol Cipali ini tersedia 8 rest area yang bisa kita datangi saat butuh. Jadi teringat, waktu jalan-jalan ke Cinangneng bersama rombongan sekolah Raissa, Raissa kebelet pipis sementara bisnya tidak bisa berhenti. Kasihan, orang dewasa saja kadang tidak bisa menahan untuk ke belakang. Jadi, berhenti sebentar tentu lebih baik.
Itulah tantangannya kalau bawa anak kecil di perjalanan, harus selalu siap berhenti dulu jika ia ingin pup atau buang air kecil. Apalagi anaknya sudah tak mau dipakaikan diaper. Untungnya di sepanjang tol Cipali ini tersedia 8 rest area yang bisa kita datangi saat butuh. Jadi teringat, waktu jalan-jalan ke Cinangneng bersama rombongan sekolah Raissa, Raissa kebelet pipis sementara bisnya tidak bisa berhenti. Kasihan, orang dewasa saja kadang tidak bisa menahan untuk ke belakang. Jadi, berhenti sebentar tentu lebih baik.
Kami pun berhenti sejenak. Supir bisa istirahat. Saya juga bisa meminta anak-anak sekalian pipis biar perjalanan nanti lancar. Rest areanya masih sederhana. Hanya ada 4 bangunan di sana, yaitu toilet, kantin, minimarket, dan masjid. Angin kencang berhembus dan terik matahari menyengat.
Tak jauh dari toilet, kami sudah mencium bau pesing. Terdengar beberapa orang berteriak, “ga ada air, ga ada air!” Waduh, gawat, pikir saya. Kalau tak ada air, gimana mau menyiram air pipis atau pup? Kalau cebok, mungkin bisa pakai air minum. Ketika saya tiba di depan toilet, saya lihat banyak orang keluar lagi. Beberapa orang yang lain memberitahun bahwa di area parkir ada mobil toilet yang airnya lancar. Jadilah kami ke area parkir lagi dan mengantri di depan mobil toilet.
antrian di depan mobil toilet |
Uhm, gimana ya rasanya pipis di mobil toilet? Ya jelas lebih tidak nyaman dibanding toilet biasa. Berasa pipis di mobil, hehe emang iya. Tapi tentu lebih baik dibanding tak ada air sama sekali. Mm, terassaaa sekali akan kebutuhan air dalam keadaan seperti ini.
Saat tiba giliran saya dan putri saya Raissa naik ke mobil toilet, ternyata kamar mandi yang kosong adalah kamar mandi laki-laki. Kakak menyarankan untuk segera masuk. Mm, kamar mandi untuk pipis laki-laki, gimana makenya coba? Kalau mereka sih tinggal buka celana sambil berdiri, udah. Lah kita? Akhirnya saya naikkan Raissa dan didudukkan seperti di toilet duduk. Duh, maaf ya nak, darurat. Tidak terpikir untuk jongkok saja di lantai mobil. Setelah selesai, saya bersihkan area kemaluan dan pantatnya.
Untuk mengurangi antrian, anak laki-laki yang masih kecil diminta untuk pipis di selokan di area parkir dengan dibersihkan air minum. Sementara itu, abang Fai yang awalnya kebelet pup malah nggak jadi pup setelah mengantri sekian lama!!!
Untuk mengurangi antrian, anak laki-laki yang masih kecil diminta untuk pipis di selokan di area parkir dengan dibersihkan air minum. Sementara itu, abang Fai yang awalnya kebelet pup malah nggak jadi pup setelah mengantri sekian lama!!!
Ketika saya menulis ini, mudah-mudahan pengelola Jalan Tol Cipali sudah mengatasi masalah air ini. Jalan Tol Cipali ini lumayan mahal dibanding jalan tol lainnya karena merupakan kerjasama pemerintah dan swasta. Tentunya, harga yang mahal seharusnya selaras dengan fasilitas.
Artikel ini diikutsertakan dalam #GiveAwayLebaran yang disponsori oleh Saqina.com, Mukena Katun Jepang Nanida, Benoa Kreati, Sanderm, Dhofaro, dan Minikinizz
Sumber referensi:
wah mba...yang penting gak menahan lama2 ya..rasanya ndak keruan kalau nahan lama2 he he he pengalaman pribadi nih...
ReplyDeletememang mba, ngga karuan nahan lama-lama :(
DeleteSemoga sukses mba GA nya :)
ReplyDeleteWah kasian yah sampe gk jd pupnya
ReplyDeletehe-eh
Deletesubang n kuningan lumayan dekat ya mb...satu Jabar hehehhe,,,
ReplyDeletenahh itu dia, yang paling pusing kalo uda pengen pup di perjalanan
iya deket sebenernya cuma kalo macet suka cape di jalan :)
DeleteSukses ya mb..GA nya,, blog jateng DL tgl 8 mb...mb kania rajin nulis, biasanya ngikut....
ReplyDeletemakasih infonya mba, iya nih udah beberapa kali ikut yg lomba blog jateng tp sebenarnya bingung karena blm pernah kesana
Deletesemoga sukses ya
ReplyDeletenahan pup lama itu rasanya bikin ga jadi pengen pup :)
ReplyDeleteAku juga pernah pakai mobil toilet. Rasanya emang gimana gitu ya, Mak Kania. Kalau aku dulu, deg2an. Entah kenapa, takut mobilnya nggelinding sendiri. Aneh banget deh parnonya. Soal kebelet pup itu, ugh emang harus segera dituntaskan yaaa >.<
ReplyDeletePup itu apaan sih? RSanya jijik banget di bandingjsn pipis di kamar mandi rumah ya?
ReplyDeletehehehe jadi heboh yaa mudiknya :)
ReplyDeletemakasih yaa udah ikut #GiveAwayLebaran, sering2 ya main ke blog aku heydeerahma.com ;)
=Dee=