Main, Main, Main!
"Mih, aku pengen jadi anak cowok" kata gadis kecil usia pra sekolah
itu. Ia iri melihat keasyikan kakak dan adik lelakinya bermain ini itu. Ia
heran kenapa ia yang hanya anak perempuan kecil di rumah itu. Ibunya cuma
tertawa. Gadis kecil berambut lurus dan bertubuh kurus itu dengan segera
melupakan apa yang dikatakannya dan kembali asyik bermain.
Ia suka bermain di kamar,
loncat-loncat di atas kasur bersama 3 saudara lelakinya. Ia suka mengintip
orang lewat dari jendela kamar berterali besi di rumahnya: anak-anak, ibu-ibu
yang hendak berbelanja, dan bapak-bapak yang lewat sambil merokok. Ia heran,
kenapa bapak-bapak itu merokok? Untuk apa? Apa rasanya ya? Diam-diam ia dan
sang adik mengambil sebatang rokok dan korek api dari warung ibu. Mereka
tertawa pelan dan menyalakan rokok itu di kamar. Uhuk, uhuk! Gadis kecil
terbatuk. Huek, apa enaknya merokok dan makan asap? Nggak enak banget, bikin
mau mati karena jadi susah bernafas. Dengan segera dibuangnya rokok keluar
jendela. Sst, jangan bilang siapa-siapa ya dik, bisik gadis kecil.
Cuma ini foto masa kecil yang ada di rumah, lainnya ada di kampung halaman |
Lain waktu, ceritanya gadis kecil
sedang belajar puasa. Ibu memintanya mengantarkan pisang ke sang adik yang
sedang main tenda-tendaan di rumah saudara. Gadis kecil berteriak memanggil
nama sang adik. Sang adik pun keluar dari tenda yang dibuat dari kain itu.
Gadis kecil memberikan pisang lalu mereka makan dengan lahap. "Eh, kan
sedang puasa!" Gadis kecil terkejut mengingat ia lagi belajar puasa. Namun
karena sudah terlanjur makan, ia meneruskan makan pisang tanpa merasa menyesal
hehe.
Gadis kecil juga suka main gobak
sodor atau engklek di depan rumah seorang teman yang halamannya luas. Kadang
juga ia main bongkar pasang yang dibeli dari penjual mainan yang lewat. Walau kurus,
gadis kecil sangat gesit. Di dalam rumah pun inginnya berlari. Beberapa keramik
ibunya sudah menjadi korban ‘sentuhannya’. Ia juga suka mengikuti
saudara-saudara lelakinya naik pohon jambu di belakang rumah.
Gadis kecil ingin rambutnya
bergelombang seperti wanita-wanita dewasa, maka ia meminta kakak sepupu
mengikat rambutnya dengan tangkai singkong. Ketika tangkai singkong dibuka,
rambutnya bukannya bergelombang indah, malahan menjadi kribo! Gadis kecil
merasa menyesal sekali dan hampir menangis. Rambutnya tak akan kembali lurus
seketika karena memakai obat pengeriting. Namun seperti biasa, tak lama kemudian
ia lupa kesedihannya karena asyik bermain.
Gadis kecil itu adalah saya. Masa
kecil saya yang diingat adalah main, main, dan main. Main itu menyenangkan. Pantas
saja Za dan Ra pun tak bisa duduk diam, inginnya main dan main. Diajak mandi,
jawabnya nanti, main dulu. Diajak belajar, maunya cepet-cepet biar bisa main.
Dunia anak memang dunianya
bermain. Saat bermain, anak akan merasa senang dan hal itu membuat anak menjadi
lebih mudah untuk belajar menyerap banyak hal. Otak anak berkembang sangat
pesat saat usia 0-5 tahun yang disebut usia emas, sehingga bermain sangat penting
untuk perkembangan anak. Dengan bermain mereka dapat mengembangkan emosi,
fisik, pertumbuhan kognitif serta sosial-nya dan perkembangan nilai-nilai
etika. Bermain adalah cara bagi anak untuk belajar mengenai tubuh mereka dan
dunia ini, dan pada saat itulah mereka akan menggunakan kelima indra yang
dimilikinya.
Jangan larang anak kita main. Namun,
temanilah mereka agar main sambil mempelajari banyak hal.
Niaaa masih kecilnya mirip Zaidaaan :D
ReplyDeletePerasaan anak-anal lair era 80an mmg bnyk main ya mbak.... Klo sekarang anak2 main juga....tapi game dari gadget ato pc
ReplyDeleteselagi bisa menemani danbermain bersama anak ya mbak harus dinikmati
ReplyDeleteiya mba, main bareng anak juga ngilangin stress, kadang emang kalau dipikir stress ya stress berantakan, tapi seru jugaaaa...
ReplyDeleteAku dulu juga banyakan mainnya dengan anak2 tetangga, sepedaan, main petak umpet, dakron, main tali dsb. Asyik sekali :)
ReplyDeleteAku juga sekarang lebih banyak berpikir dari sudut pandang anak aja ketika bermain, ketimbang harus ngelarang ini itu, karena keinget juga ya masa kecil dulu emang bermain paling asyik ^^
ReplyDeleterasanya pengen kembali kemasa anak-anak :(
ReplyDeletehee... bener banget bunda..
ReplyDeletekalo masih kecil dulu. pengennya main-main dan main terus heee
Mak kania, itu pasti foto waktu tk ya. Sewaktu kecil memang asyik main main dan main terus ya mak.
ReplyDeleteTerima kasih sudah ikutan