Sharing Is Fun
“Mi, sekarang kaka belajar
pembagian di sekolah, susah mi!” Keluh Za suatu hari.
Za sudah kelas 3 SD sekarang. Di sekolah
ia mulai belajar pembagian. Duh, kasian. Padahal ia sempat bilang, ia suka
matematika. Pelajaran yang disukainya saja susah, gimana yang lain, pikir saya.
Saya Cuma bisa memotivasinya, membantu dan menemaninya belajar supaya ia tak
merasa tertekan.
Saya perhatikan, belajar
pembagian ini ada beberapa cara. Semua cara sudah Za gunakan sampai ia
menemukan cara yang paling disukainya.
1.
Dikurangi
Biasanya metode ini pembaginya
masih skala kecil. Contoh soal, 25:5. Dikerjakan dengan cara 25-5-5-5-5-5=0.
Hitung berapa tahapan pengurangan 5 nya ada berapa. Hasilnya 25:5=5.
2.
Soal cerita
Biasanya ada di soal-soal latihan
sekolah. Kita bisa menggunakan cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya,
umi punya 30 permen. Umi mau memberikan permen tersebut sama Za dan Ra. Berapa
buah permen yang diterima Za dan Ra?
3.
Pakai buku Funthinker dari Grolier
Funthinkers adalah buku interaktif yang didesain untuk
membangun rasa ingin tahu anak. 1 paket buku ini terdiri dari Math level 1-3,
English level 1-3, Thinking Skill level 1-3, 1 buah buku tema All Around Fun, 1
buah frame dan kotak nomornya, dan 1 buah tas.
Belajar pembagian dasar menyenangkan dengan buku ini. Tapi entah
kenapa Za sudah nggak mau main dan belajar pakai buku ini. Mungkin sudah mulai
bosan dan berkurang tantangannya, karena kami sudah memiliki buku ini
tahun-tahun lalu. Sebaliknya dengan Ra, ia antusias banget. Walau belum bisa
baca, ia suka berceloteh dengan kata-katanya sendiri sambil melihat isi buku. Warnanya
memang colorful dengan ilustrasi menarik, sudah pasti mencuri perhatian Ra yang
masih 4 tahun.
Cara main buku ini sebagai berikut:
- Pilih buku yang ingin digunakan, buka halaman yang akan dimainkan bersama.
- Baca petunjuk permainan dan lihat contohnya di bagian atas buku.
- Susun frame di atas buku beserta kotak-kotak berisi nomornya secara berurutan.
- Buka satu persatu kotak sesuai nomor urutan, jawab soal yang tertera.
- Tempatkan kotak nomor pada jawaban yang benar di frame sebelah kanan
- Setelah selesai semua, tutup frame dan baliklah. Frame akan membentuk sususan warna sesuai yang tertera di buku bagian kanan atas!
Paling asyik memainkan buku ini bersama-sama. Atau,
orangtua hanya memberi petunjuk dan anak bisa main sendiri. Untuk Raissa,
selain belajar mengasah kemampuan berfikirnya, juga bisa melatih motoriknya
dengan menyusun nomor-nomor di frame.
4.
Susun ke bawah
Metode ini biasanya dipakai saat angka pembagi sudah mulai
besar. metode ini sedikit membingungkan Za. Misalnya 125:5. 12 dibagi 5 itu
hasilnya 2. 2 kemudian harus dikali lagi dengan 5 untuk menyusun suatu
perhitungan ke bawah untuk mendapat hasil akhir. Za bingung, katanya pembagian
tapi kok ada perkaliannya dan pengurangannya. Saya juga jadi bingung
menerangkannya dengan kalimat yang bisa Za mengerti. Mungkin akan lebih mudah
bagi Za kalau ia sudah hafal perkalian sampai 100.
5.
Cara cepat dengan metode APIQ
Karena bingung cara menjelaskan
pembagian yang dipahami Za, saya googling
metode pembagian yang mudah. Ketemulah metode APIQ dengan cara cepat. Ternyata
setelah beberapa kali latihan, Za lebih suka metode ini.
Alhamdulillah, saat UTS beberapa
waktu lalu nilai Za cukup baik. Memang tidak sempurna, tapi saya menghargai
hasil usahanya. Sahabat blogger,
adakah metode lain selain yang saya sebutkan di atas agar belajar pembagian
menyenangkan? Share disini ya.
aku unya versi murahnya mbak hehehe
ReplyDeletesaya nyicil belinya :P
DeleteAku punya tu.mbak bukunya...nyicil berapa thn gitu hehehehhe....
ReplyDeletesamaaa :D
DeleteEmang bagus banget nih buku, tapi mahal hiks
ReplyDeleteiya mba, saya juga nyicil sebulan 140 ribuan kalo gasalah sampe setahun lebih
Deletealhamdulilah lancar ya mbak :D
ReplyDeleteBermain sambil belajar dan meningkatkan kreativitas nih.
ReplyDeleteAnak2 jaman sekarang mendapatkan aneka fasilitas untuk mengembangkan minat dan bakatnya ya Jeng. Orangtua tinggal membimbing dan mengarahkan, dan mengawasinya.
Salam hangat dari Jombang
iya pakde banyak fasilitas sekarang ngga kaya jama saya dulu
DeleteSaya sendiri lupa mbak gimana dulu belajar berhitung seperti itu. :D
ReplyDeleteduuh, jadi inget waktu SD dulu, belajar penjumlahan dasar :D
ReplyDelete