Kita Tak Sama
Pagi itu, sekolah Ra masih sepi. Belum banyak temannya yang
datang. Saya duduk di ayunan berukuran besar sambil mengawasi Ra main.
Seorang teman Ra datang, sebut saja namanya If. “Hai If,
main yuk sama Ra. Ra, main sama If yaa.” Saya menyapanya dan mengajaknya main
sama Ra. Mereka berdua main jungkat-jungkit.
Tak lama kemudian, mamanya If muncul bersama kakaknya If
yang duduk di bangku SD dan adiknya If yang masih batita.
“Masuk jam berapa, kak?” Tanya saya sama kakaknya If.
“Jam 9, habis ini mau makan bubur, cape banget, terus
nganter kakaknya ke sekolah.” Mamanya If yang jawab.
“Nganter sendiri kemana-mana ya bu, nggak ada mbak?” Tanya
saya lagi.
“Nggak, saya ngeri kalau ninggalin anak dengan mbak.”(mungkin
mama If punya pengalaman yang gak enak dengan ART sehingga memutuskan mengurus
3 anaknya sendiri)
“Iya, sama saya juga nggak pakai mbak.” Kata saya lagi.
“Tapi kan ibu enak, udah agak besar anaknya. Saya masih ada
batita. Uh, capeee banget”
“Iya sih.”
Sampai di sini saya terdiam dan tak lama kemudian mama If
pamit. Mama If ada benarnya. Kondisi saya sudah jauh lebih baik. Saya sudah
punya waktu 1-2 jam sendiri untuk me time
dengan menulis di blog, saat Za dan Ra sekolah.
Kadang, kita merasa menjadi orang yang paling menderita.
Rumah berantakan, anak ribut terus, pekerjaan rumah tak pernah selesai. Tapi,
di luar rumah, orang lain pun memiliki ujian yang sama atau mungkin lebih berat
dari kita.
Kadang, kita merasa kondisi kita sama dengan orang lain
sehingga dengan mudahnya kita berpendapat ini dan itu tanpa mengetahui apa yang
sebenarnya dia rasakan. Jangan pernah menyamakan keadaan kita dengan orang lain
karena kondisi tiap orang pasti berbeda. Cerdaslah dalam memberikan kata-kata
empati.
iya mbak, betul, kita gak sama, jadi jangan justifikasi apapun seenaknya ya :D
ReplyDeleteiya...bener bgt mba
ReplyDeleteiyaaa, kadang ngga sadar kita mudah nge-judge orang, merasa paling benar sendiri, paling susah sendiri..lebih hebat hiks..
ReplyDeleteMaaf bang admin saya belum ada komentar
ReplyDeleteBener juga ya, setiap orang tidak sama, meskipun keadaan dari luar terlihat sama, namun orang lain kan juga enggak ngerti dalamannya kita. Heheee,
ReplyDeleteiya sih bener, jangan memandang masalah yg kita hadapi hanya dari satu sudut pandang
ReplyDeleteiya mbak.... kadang orang ngira kita drama...padahal gitu emang adanya :")..
ReplyDelete