Tips Aman dan Nyaman Naik Commuter Line Bersama Anak
Ini adalah kali kedua Za dan Ra
Naik Commuter Line. Waktu itu, saya
harus menghadiri sebuah acara dan suami tiba-tiba berangkat dinas sehingga tak
bisa membantu menjaga Za dan Ra. Terpaksa Za dan Ra saya bawa.
Yang berbeda naik commuter line kali ini, commuter line sudah lebih bagus
dibanding pengalaman pertama Za dan Ra menaikinya. Dan, kali ini tanpa ayah Za
dan Ra. Jadi Cuma kita bertiga.
Wah, bisa gak ya saya bawa 2 anak
naik commuter line, pikir saya saat
itu. Za ini di rumah aja hobinya teriak, lari-lari, loncat sana-sini. Sedangkan
Ra masih suka minta digendong kalau cape. Bagaimana kalau pada saat yang
bersamaan mereka membuat ‘drama’ di perjalanan?
Maka malam sebelum kita berangkat
naik commuter line, saya sudah
ceritakan ke Za dan Ra kalau kita akan naik commuter
line. Disana nanti Za dan Ra harus tertib, tidak jauh-jauh dari umi,
berhati-hati, dan bersiap jika tak dapat tempat duduk. Ya, memang untuk ibu
yang membawa anak dipersilahkan untuk duduk (biasanya). Tapi saya juga tak
ingin membuat muka mereka yang sudah berjuang mendapatkan tempat duduk, jadi
cemberut.
stasiun terdekat dari rumah |
(Tips aman dan nyaman naik commuter line bersama anak: pertama,
sosialisasi ke anak apa yang akan ia hadapi dan apa peraturan yang harus
ditaati)
Za dan Ra antusias sekali waktu
saya bilang kita akan naik commuter line.
Pagi-pagi Za dan Ra mau diajak bersiap-siap tanpa ada drama yang berarti. Kami menaiki
sebuah angkot menuju stasiun terdekat. Tak lupa saya ajak Za dan Ra mengucapkan
doa naik kendaraan saat sudah ada dalam angkot. Di sekolah, Za dan Ra sudah
belajar doa ini. Berdoa membuat hati tenang melakukan perjalanan dan berharap
Tuhan, Allah SWT, melindungi dan melancarkan perjalanan kami.
(Tips aman dan nyaman naik commuter line bersama anak: kedua,
berdoa)
Tiba di stasiun, saya menuju
loket dan bertanya pada petugas. “Pak,
anak 4 tahun beli tiket gak ya?” Petugas di loket bilang, saya harus mengukur
tinggi Ra dulu di meteran yang terseia tak jauh dari loket. Anak dengan tinggi
lebih dari 90 cm sudah bisa menggunakan tiket commuter line. Dan ternyata, Ra tingginya lebih dari 90 cm.
> 90 cm wajib beli tiket |
Saya pun beli 3 tiket harian
berjamin. Total yang harus dibayar adalah 36 ribu rupiah dengan jaminan kartu
masing-masing 10 ribu. Jadi ongkos naik commuter
line sebenarnya hanya 2000 rupiah. Murah banget ya.
Saya kasih tiket Za supaya dia
bisa menggunakannya sendiri. Tap, kartu didekatkan dengan mesin pemindai dan
lampu hijau menyala. Artinya, Za bisa mendorong pintu untuk memasuki stasiun.
Kalau Ra, masih saya bantu.
(Tips aman dan nyaman naik commuter line bersama anak: ketiga,
jangan malu bertanya pada petugas di stasiun)
Tiba di dalam stasiun, ternyata
ada satu kereta sedang menunggu penumpang. Jadi saya tidak bisa langsung
menyeberang dan harus menunggu kereta berangkat. Seorang petugas berdiri tak
jauh dari tempat menyeberang. Kalau mau nekad sih, bisa saja kita menyeberang
ke lajur yang akan dinaiki melewati jalan kereta yang berbatu. Tapi, kalau
tiba-tiba kereta berangkat…habislah kita!
Jadi, lebih baik taat pada
peraturan dan menggunakan fasilitas yang ada dengan benar. Kecelakaan lalu
lintar antara mobil dengan kereta juga biasanya karena mobil atau motor nekad
melintasi palang kereta api padahal sirine peringatan sudah berbunyi.
Za siap-siap dengan kartu elektroniknya |
(Tips aman dan nyaman naik commuter line bersama anak: keempa, taat
pada peraturan dan gunakan fasillitas yang ada)
Saat kereta sudah berangkat, kami
pun bisa menyeberang dengan aman dibantu petugas yang selalu siap siaga. Kami memilih
menunggu di tempat dimana kira-kira gerbong perempuan berhenti. Kenapa saya
memilih gerbong perempuan? Padahal, kata seoran teman, di gerbong perempuan
justru orangnya lebih ’beringas’. Maksudnya, kontak fisiknya lebih heboh karena
biasanya antar perempuan justru saling bersaing dengan hebat untuk mendapat
tempat duduk. Sedangkan di gerbong lelaki bisanya para bapak lebih peka
terhadap ibu yang membawa anak.
Saya justru berpendapat
sebaliknya. Saya merasa lebih nyaman di gerbong perempuan. Saat itu ramai, maka
gerbong laki-laki pun pasti ramai dengan penumpang. Saya, Za dan Ra sudah
bersiap andai tidak mendapat tempat duduk. Saya paham setiap orang berjuang
untuk naik commuter line ini.
menunggu kereta datang |
Ternyata banyak yang berbaik hati
menyerahkan tempat duduknya saat kami naik ke gerbong perempuan. Seorang wanita
muda dan berjilbab sengaja berdiri saat saya mencari-cari bangku kosong, agar
saya, Za dan Ra bisa duduk. Beberapa ibu lain yang membawa anak juga terlihat
naik gerbong ini. Kalau saya naik commuter
line sendiri pun, mungkin saya akan memberikan tempat duduk saya pada ibu
yang membawa anak.
(Tips aman dan nyaman naik commuter line bersama anak: kelima, naik
gerbong perempuan)
Ternyata, tak ada drama yang
terjadi dalam commuter line. Za duduk
dengan tenang dan bertanya ini itu, matanya banyak melihat ke sekeliling. Sementara
Ra, terlihat mengantuk di pangkuan saya.
Seorang anak kecil di samping
kami merasa mual dan oleh ibunya disuruh tidur agar mualnya berkurang. Saya pun
biasanya menyuruh Ra tidur jika ia sudah bilang merasa mual. Kalau Za, biasanya
cepat bosan kalau perjalanan memakan waktu yang lama. Jadi saya harus melakukan
berbagai cara agar Za gak merasa bosan, misalnya dengan mengajak dia ngobrol
dan melihat pemandangan di luar kereta.
(Tips aman dan nyaman naik commuter line bersama anak: keenam,
lakukan berbagai cara agar anak tak bosan di dalam commuter line)
Petugas mengumumkan stasiun
pemberhentian yang kami tuju. Kami pun bersiap keluar dari commuter line. Alhamdulillah, kami tiba tujuan dengan selamat.
waah salut mba, bawa 2 anak naik commuter line, kalo saya belum tentu berani mba... naik angkot bawa bocil aja suka deg2an hehe... udah keenakan di ojegin ayahnya anak2 sih... :)
ReplyDeleteemang sih mba, paling enak naik ojeg pribadi :D
Deleteaku juga suka banget naik KRL bawa anak mbak, seruuu.. :D
ReplyDeleteSaya br 2 kali bw anak maik krl kalo keluaar kota udah bbrp kali, enak ya cepet
DeleteMba Kania keren deh, saya aja gak berani sama sekali bawa anak kecil tanpa teman. Duh hebat emang mom satu ini.
ReplyDeleteKeterbatasan bikin kreatif, katanya sih gitu mba :p
Deletebener banget mak, sebelum naik Commuterline kita hrs breefing dulu ya sama anak-anak, jadi gak rungsing lagi pas sudah pelaksanaan :D
ReplyDeleteIya mba pemanasan dulu biar mrk siap menghadapi kenyataan..halah
DeleteSERUUUU yah mak. Anak2 bisa seneng dan dapet kesan mendalam dgn pengalaman kayak gini
ReplyDeletebukanbocahbiasa(dot)com
Seneng alhamdlh mba dpt pengalaman yg seru
DeleteBelum pernah nyoba. Tapi kalau naik kereta untuk perjalanan jauh pernah
ReplyDeleteSama mba klo perjalanan jauh sy jg bbrp kali sm anak dan suami
DeleteWah, syukurlah berjalan lancar ya, no drama, hihihi :) Kalau dulu benda wajibku supaya gak rewel itu mainan dan musik. Eh, sampai sekarang pun begitu, sih, hihihi :)
ReplyDeletekalo saya selalu bw air minu, snack. kalo mainanjustru jarang bawa karena anak2 sy gampang haus dan lapar :p
Deletethanks tipsnya
ReplyDeletesama2
DeleteSeruuu...
ReplyDeleteAku belum pernah, Mak. Dari dulu jarang bgt naik kereta
cobain mba, seru :D
DeleteSaya pun kalau mau pergi2 sama anak apalagi tanpa ayahnya, selalu pesen ini-itu ke anak. Ya kasih briefing dulu. Soalnya pengalaman, anak saya kadang juga suka bikin "heboh" saat bepergian :D
ReplyDeleteyaitu deh mba, samma
DeleteIni sendirian mba bawa anak dua? Ckckkc.. saluutt.. tapi ati ati juga ya mba, takut copet aja heheh
ReplyDeletenah itu yg saya takutin jg mba ><
DeleteBepergian seperti ini memang awalnya deg2an ya Mbak .... kalau ibunnya sabar dan punya tips seperti ini, insya Allah lancar :)
ReplyDeletedi jalan sebenarnya deg2an terus, tapi bismillah aja mba :)
Deletehikz... kalau sepi raffi betah...tapi kalau rame --" wassalam bisa nangis dari ujung berangkat sampe ujung nyampe --"
ReplyDeletepanas soale
kalo CL ada Ac mak, tapi emang ruammeee bgt ...
DeleteSeru ya naik CL, sayang di Semarang ga ada. Pernah ajak anak2 naik BRT ajah, itu pun sudah asyik, menyusuri kota dengan pemandangan yg jarang dilihat anak2. Emaknya nih jarang ajak mereka jalan2 sih hihiiii
ReplyDeleteBRT apa ya mak?
Deletenaik kereta jaman dulu dengan sekarang beda banget ya mbak, lebih nyaman sekarang dan murah meriah...
ReplyDeleteiyaaa
Deletetips yang keren. Mudah2an nggak naik pas jam sibuk hehehehe
ReplyDeletehehe, benerr bisa repot bawa anak
Delete