Inspirasi Dari Seorang Anak Celebral Palsy Yang Hafal Alquran
Saya mengikuti 7 grup whatsapp, yaitu grup orangtua teman sekolah dan guru Za,
grup orangtua teman dan guru Ra, grup arisan di lingkungan RT, grup majelis
ta’lim di masjid dekat rumah, grup keluarga besar, grup one day half juz, dan grup
orangtua dan guru les Za. Hhhh, cukup ramai juga ya. Tapi, kadang ramainya
waktu tertentu saja, misalnya ketika ada informasi grup terbaru.
Suatu hari seseorang men-share sebuah
video di salah satu grup yang saya ikuti. Video yang saya terima baru bisa saya
buka keesokan harinya, karena baru sempatnya memang hari itu. Dalam video itu
terlihat seorang ustadz yang dikenal sebagai penggiat Alquran dan shadaqah,
ustadz Yusuf Mansur, sedang berbincang-bincang dengan 3 orang tamunya. Mereka
adalah Ibu Heni, anaknya Fajar, dan terapis Fajar. Ibu Heni bercerita pada
ustadz tentang proses bagaimana anaknya Fajar bisa hafal Alquran.
Ini cerita Ibu Heni…
Setiap ibu pasti menginginkan kehamilan
yang sehat, proses melahirkan yang lancar, dan buah hati yang sehat dan
sempurna, termasuk ibu Heni. Sayangnya, Allah berkehendak lain. Heni harus
melahirkan buah hatinya di usia kandungan 7,5 bulan. Sang bayi pun terlahir premature dengan berat 1,6 kg. Paru-parunya
belum matang, dan sel-sel otaknya belum sempurna. Bayi Heni yang diberi nama
Fajar, harus dirawat di ruangan khusus (NICU).
Setiap hari sang ayah mengantarkan ASI
pada sang buah hati dan membacakan 1 juz Alquran. Heni dan suaminya juga
menyetelkan murottal ke dekat sang bayi. Sepulang dari rumah sakit pun, mereka
berkomitmen memperdengarkan Alquran 24 jam pada sang buah hati. Mereka ingin
pendengaran Fajar hanya mendengarkan yang baik. Apa yang keluar dari Alquran
adalah kebaikan dan itulah yang terbaik, begitu kata Heni.
Pada saat Fajar memasuki usia bulan
ke-3, tumbuh kembang Fajar melamban. Pada saat itulah Heni menyadari bahwa
Fajar mengalami celebral palsy (CP) spastik, yaitu terganggunya
fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar,
pendengaran, penglihatan, dan kemampuan berfikir. Namun, Maha Besar Allah, saat dilakukan
tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) di otak Fajar ada
gelombang kejang juga ada rongganya. Biasanya orang yang mengalami CP akan
terkena Hydrocephalus,
kondisi dimana otak membengkak oleh tumpukan cairan yang berakibat pada
kelainan besarnya kepala penderita. Namun semua itu hilang dan tidak dialami
oleh Fajar
Suatu hari, Heni terkejut karena mendapati Fajar
mengucapkan ayat-ayat Alquran. Heni pun memanggil guru ngaji buat Fajar dan
saat usia 9 tahun Fajar sudah benar-benar hafal Alquran dengan runut. Masha Allah!
Sekarang Fajar masih menjalani fisioterapi dan di
bersekolah di sekolah umum. Prestasi sekolahnya luar biasa walau hanya
mengandalkan ingatan. Waktu ustadz Yusuf Mansur bertanya apa cita-citanya,
Fajar menjawab bahwa ia ingin menjadi imam Mesjidil Haram! Semoga terkabul
cita-ciatanya ya Fajar.
Sebelum video berakhir, Fajar memberi nasihat
pada jamaah yang hadir agar bersemangat menghafal Alquran. Ustadz juga meminta Fajar berdoa untuk hadiri
yang hadir. Dan mengalirlah doa-doa dari
mulut Fajar, seorang anak penderita celebral palsy yang kini berusia 11 tahun.
***
Saya hanya bisa berkali-kali menyebut nama Allah saat melihat
cerita tentang Fajar di video tersebut, dan berusaha mengambil hikmahnya. Kekuatan
hati, kesabaran, dan kepasrahan pada Ilahi dari orangtua Fajar lah yang membuat Fajar menjadi
anak yang istimewa. Mungkin Fajar memiliki kekurangan, tapi Allah SWT
mengangkat derajatnya dengan hafalan Alquran.
Saya jadi ingat seorang blogger
yang saya kenal di grup Kumpulan Emak Blogger, Grace Melia. Grace punya anak
berkebutuhan khusus karena Congenital Rubella Syndrome, tuna rungu dan cerebral
palsy. Grace dan suaminya tak lelah berjuang untuk Ubii, anak
mereka. Perjalanan Ubii dari fisioterapi ke fisioterapi seringkali saya jumpai
di statusnya Grace dan blognya www.gracemelia.com dan http://letters-to-aubrey-with-rubella.blogspot.co.id/.
Senang sekali saat Grace bercerita tentang kemajuan Ubii. Memang Tuhan tidak
tidur ya mak, karena kamu pasti terus berusaha dan berdoa.
Oh ya kembali tentang menghafal Alqur’an. Semua
orang bisa melakukannya. Fajar saja yang seorang celebral palsy bisa hafal
Alquran, apalagi yang tubuhnya normal.
Saya pernah menjumpai status seorang teman
blogger tentang mengapa sih ada orang yang susah-susah menghafal Alquran bahkan
menyuruh anaknya hafal (seluruh) Alquran. Jangan nyinyir dulu menjumpai status
demikian. Mungkin aja dia tak tahu atau karena hal lainnya.
Memang menghafal Alquran itu tidak wajib,
hukumnya fardu kifayah. Artinya, kalau ada orang lain yang sudah hafal Alquran,
kewajiban kita untuk menghafal Alquran gugur. Jadi, mesti tetep ada yang hafal
Alquran biar terjaga kemurniannya.
Kalau kita tak hafal Alquran sama sekali pun,
kita boleh kok buka Alquran saat shalat. Agama itu memudahkan, tidak sulit. Tapi,
saya yakin, kalau surat-surat pendek mah seperti Alfatihah dan An Naas semua
muslim pasti tahu dong ya. Kan sering diajarkan di tempat ngaji saat kecil dan
dilafalkan sebagai doa.
Menghafal Alquran itu banyak sekali keutamaannya.
Coba deh Tanya ustadz atau ustadzah yang biasa kamu dengar nasihatnya. Pasti
mereka semua setuju karena buanyaaak sekali hadist Nabi Muhammad SAW yang
meriwayatkan tentang keutamaan menghafal Alquran. Salah satunya adalah hadist
berikut ini.
saat Za diwisuda di tempat les ngaji |
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Buraidah Al Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)
Ya, saya ingin menjadi salah satu orangtua yang beruntung itu.
Makanya, saya dan suami mengikutsertakan Za di les tahfidz Alquran yang
memiliki metode FAHIM yang menyenangkan. Tak ada target khusus. Kami hanya
ingin Za berada di lingkungan yang baik, dekat dan faham Alquran, melatih daya
konsentrasinya, dan Za cukup jadi anak soleh dan bermanfaat untuk lingkungannya.
Kadang saya turun semangat saat mendampingi Za dalam hal apapun
termasuk saat mau les ngaji. Tapi melihat videonya Fajar, membuat saya kembali
bersemangat. Ibu Heni memberi saya inspirasi untuk semangat dalam hal apapun
demi kebaikan anak. Memberikan anak lingkungan yang baik itu penting karena
anak adalah titipan Tuhan yang kelak akan ditanyakan pertanggungjawaban kita
sebagai orangtuanya.
Terima kasih ya Fajar sudah menginspirasi saya hari ini.
Sumber referensi:
http://onedayonejuz.org/post/detail/147/fajar-abdurokhim--11-tahun---hafidz-cilik-penderita-cerebral-palsy-spastik#.Vqljm_l96M8
Subhanallah yaa.. Ibu dan bapaknya Fajar luar biasa. Dimulai dari ortunya dulu harus rajin baca quran.
ReplyDeleteIya lingkungannya mndukung bgt!
DeleteDibalik keterbatasan fisiknya ada kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Fajar Sungguh luar biasa ya Mbak
ReplyDeletePutranya guru ngaji suami juga penghafal alqur'an padahal orang tuanya sama sekali tidak mengarahkan, hapal sendiri katanya
Waw masha allah..
DeleteAllah itu memang pengasih sekali yaa.. :) dengan kuasanya anak celebral palsy bisa jd penghapal alquran.. dulu pas msh sekolah aku cm hapal 1 juz, yg k 30 tok.. tp krn ga rajin diulang2 pas kuliah, ya jd bnyk lupanya -_-
ReplyDeleteHihi sama..wkt kecil emamg cepet hafal y..udah gede agk susah hafalmya
Deleteinspiratif banget, ya. Di balik kelemahannya sesungguhnya dia hebat :)
ReplyDeleteiya mak :) orangtuanya jug hebat
DeleteMasya Allah, dibalik kekuranganjustru punya kelebihan lain yang luar biasa ya
ReplyDeletebetul :)
DeleteAllahu Akbar.. Maha adil Allah..
ReplyDeleteMoga cita-cita mba selalu diridhoi Allah..inspiratif fajar.
Saya Jadi bertanya sama diri sndiri, apa yg udah diajarin ke anak
Aamiin:)
Delete