Mau Jadi Tukang Masak!
Hari Kamis kemarin Ra dan teman-teman dari sekolahnya melakukan kegiatan funcooking di Dominos Pizza Bintaro. Ini merupakan salah satu kegiatan sekolah dalam rangka mengenalkan profesi koki atau chef.
Sebulan sebelumnya sekolah sudah sosialisasi ke orangtua tentang hal ini. Begitu juga saya, jauh hari saya selaku orangtua sudah sosialisasi ke Ra kalau dia dan teman-teman akan jalan-jalan ke Domino Pizza. Ra cukup antusias saat diberitahu. Saya juga siapkan mentalnya agar nanti Ra berani berpisah sebentar dengan orangtua dan mau bergabung dengan guru dan teman saat memasak pizza.
"Tapi nanti Aisa takut sama ayah-ayah yang ada di sana.."
Saya berfikit sebentar. Ayah-ayah siapa ya? Oh, mungkin maksudnya Ra chef di Dominos Pizza yang ngajarin masak.
"Kalau begitu, nanti Ra sama bu guru dan teman-teman aja ya kalau takut.."
Ra mengangguk.
It was the day. Saat hari pelaksanaannya tiba, saya mengantar Ra ke sekolah. Saya sudah berpakaian sedikit rapi, siap ikut bila nanti Ra tak mau berpisah dengan uminya. Walaupun seharusnya anak-anak TK A tidak didampingi pendamping, saya harus siap dengan berbagai drama yang mungkin terjadi.
Ra menggenggam tangan saya terus sampai saatnya berbaris menuju kendaraan, Alhamdulillah dia tak menangis saat masuk kendaraan, tak memanggil nama saya. Wow, saya takjub dan bersyukur saat Ra bisa berpartisipasi dan bekerjasama dalam kelompok di usianya yang 4 tahun lebih 5 bulan ini.
Kendaraan yang Ra tumpangi pun berangkat. Saya melihatnya semakin kecil di kejauhan. Kendaraan lainnya menyusul di belakangnya, ibu-ibu POMG dan yang lainnya. Saya jadi berfikir, kenapa saya tidak ikut rombongan ibu-ibu yang lain ya, biar bisa melihat sendiri apa yang dilakukan anak. Saya jadi merasa ibu yang paling tega karena tak mendampingi anak. Tapi, berdasarkan pengalaman dengan Za, kalau saya ikut kegiatan sekolah anak, Za malah nempel sama saya. Guru juga (mungkin) tidak leluasa untuk memberikan arahan sama murid ketika ada orangtua.
Ya sudah, akhrinya saya 'tega' meninggalkan Ra dengan guru dan teman-teman. Tapi di rumah saya malah bengong di depan komputer, tak tahu apa yang harus saya tulis. Deadline salah satu lomba menulis pun akhirnya saya lewatkan, karena saya malah teringat-ingat sama Ra. Duuh, emak galau.
Dari gambar yang dikirim ibu-ibu POMG, terlihat Ra memegangi tangan gurunya. Ampuuun, Ra ternyata benar-benar mendengar pesan saya untuk dekat-dekat dengan guru kalau takut sama chef. Maaaaaaf bu guru. Saya juga mantan guru, jadi merasa deh betapa lelahnya harus memperhatikan lebih dari satu anak.
Setelah 2 jam, Ra pun pulang. Di rumah, satu loyang pizza ukuran kecil habis dilahapnya. Alhamdulillah. Matanya berbinar. Dua buah topi kertas dan celemek bertuliskan Dominos pizza berkali-kali dipakai dan dilepasnya. Beberapa kali Ra juga berkata, "Nanti kalau sudah besar, Aisa mau jadi tukang masak, mi!"
Ya, ya, saya hanya mengiyakan. Apapun profesimu, saya hanya ingin kamu jadi anak solehah, berani untuk satu hal yang benar, bermanfaat untuk lingkungan, kreatif dan mandiri, pokoknya..semua yang terbaik untukmu, Ra.
Bagus ya diajarkan hal-hal yang berguna mulai sejak dini biar nanti sudah besar jadi terbiasa hihi
ReplyDelete:)
Deletewah, kalo ke Bintaro mampir ke sini, enak kayaknya
ReplyDeletesalam kenal ya
blognya sudah kufolow ya
makasih mba, saya folback ya
Deletekifah juga pengen banget kesini, tapi belum terlaksana..
ReplyDeleteayo Kifah janjian..
DeleteKapan-kapan aku harus ketemu sama Za dan Ra :*
ReplyDeleteayuk kapan kita ketemu lagi y
Deletegara2 aku suka nonton masterchef Australia nadia juga terinspirasi jd chef mbak atau bahasa kerennya tukang masak hehehe
ReplyDeletehoho ndak apa2 nati bisa buka restoran amiin
Deletejadi chef kecil ya Ra. Pascal pernah ikutan mbak tapi di pizza satunya :)
ReplyDeleteemang plg gampang ya mba bikin pizza tinggal taburkan toping aja
DeleteWah anak-anakku juga pasti seneng banget diajak masak pizza
ReplyDeleteWah kreatif...pintar sekali mbak...chef kecil ya...hehee...
ReplyDeletetos dulu kita Ra, tante jg mau jd chef, nnti kita belajr bareng yak, :)
ReplyDeleteAkhirnya gadis cilik itu berani juga kan mbakkk .. Dalam bnyak hal, Ra mirip alya...sering jago kndang..begitu keluar mengkeret,diem...deket2 ibunya...
ReplyDeleteKlo dibeliin baju atau apa...nggak pernah mau nyoba ( aslinya krn takut untuk nyoba di toko)..tapi klo dah smpe rmh, dikeloni tidur barang2 barunya...
sama kaya ponakan saya, maunya nempel mulu sama ibunya. sedari dini emang harusnya begitu ya mbak, membiasakan anak untuk tidak takut sama hal-hal baru.
ReplyDeletepasti rasanya nikmat bgt ya ra mkn pizza hasil buatan sendiri ;)
ReplyDeleteRa seneng ya bisa ikutan demo masak, mau dong dibuatin pizza sama Ra
ReplyDeleteRa, nanti tante cobain masakannya, ya :)
ReplyDeletePinter banget ya Ra, jadi inget waktu kecil saya juga pemalu banget kaya Ra hehe
ReplyDelete