Selamat Hari Kartini

"Kak, di sekolah nggak merayakan hari kartini?" Tanya saya sama Za. Pertanyaan sama yang dilontarkan seseorang pada saya, tentang apakah anak saya merayakan hari kartini atau tidak di sekolahnya.

"Nggak, kartini itu siapa mi?"

"Kartini itu seorang pahlawan wanita. Di zaman kartini hidup, banyak perempuan yang tidak sekolah, tapi Kartini tetap semangat buat sekolah dan belajar...."

Za sekolah di sebuah sekolah islam terpadu. Sepengetahuan saya, di sekolahnya memang tidak merayakan hati kartini. Tapi saya yakin, setiap hari spesial ini gurunya selalu mengingatkan anak-anak tentang siapa Kartini dan apa jasanya bagi negara. Bahkan nama RA Kartini menjadi salah satu nama kelas di sekolah Za.

http://cultureart-indonesia.blogspot.co.id

Kartini dan budaya Jawanya dan penampilannya yang berkebaya yang banyak dikenal orang melalui fotonya, memang seakan jauh dari agamanya, Islam. Namun sesungguhnya Kartini adalah salah seorang yang sangat mencintai agamanya. Saya mengutip kalimat gurunya Za di group orangtua murid. 

Hari ini, 21 April Bangsa Indonesia memperingatinya sebagai tonggak sejarah lahirnya seorang wanita Indonesia yang berjuang untuk kaumnya, wanita Indonesia. Namun, satu hal yang jarang diungkapkan, bahwa usaha Kartini untuk mempelajari Islam dan mengamalkannya, serta bercita-cita agar Islam disukai.

“Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai” (Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902)

"Selamat Hari Kartini"

Semoga tak sekedar ucapan yang kita gaungkan, namun lebih dari itu. Kita bisa mengambil teladan yang baik dari RA Kartini. Bahwa menjadi seorang wanita dan menikah, tidak menghalanginya untuk belajar dan bermanfaat untuk negara dan agama,