Ingin Si Kecil Cerdas dan Sehat, Ini Rahasianya!


anak cerdas dan sehat

Tahukah sahabat Za dan Ra, bahwa Indonesia merupakan kontributor besar dunia untuk masalah kurang gizi yang menyebabkan sekitar 8,8 juta anak Indonesia mengalami stunting (tubuh pendek). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2 persen. Angka ini meningkat dari tahun 2010 sebesar 35,6 persen.  

Menurut Ahli Gizi UGM, Prof.dr. Hamam Hadi, M.S.,Sc.,Sp.GK., permasalahan gizi tersebut banyak terjadi di wilayah Indonesia timur dan disebabkan karena selama hamil ibu kurang mengonsumsi makanan bergizi. Kurangnya pemahaman ibu, kemiskinan dan kesalahan pola asuh memperburuk masalah ini.

Kurangnya asupan gizi di masa janin sampai bayi usia 2 tahun, selain menyebabkan stunting juga mempengaruhi masalah lainnya. Berdasarkan data yang dilansir dalam Jurnal Lancet tahun 2013, sebanyak 44,7% kematian bayi disebabkan karena berat bayi lahir rendah (BBLR), kegagalan pemberian ASI, kurus, dan kekurangan gizi seperti vitamin A dan mineral Zink. Pertumbuhan anak saat dewasapun  menjadi tidak maksimal. Kemampuan kognitif yang terhambat pada anak kurang gizi menyebabkan produktivitas ekonomi mereka menurun sehingga berdampak pada perekonomian nasional! Bahkan Kecerdasan anak sangat erat kaitannya dengan asupan gizi. Seorang anak yang mengalami gangguan akibat kekurangan iodium akan mengalami kehilangan kecerdasan sebesar 10-50 IQ poin.

morinaga platinum
DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Adrian Maulana, dan
DR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K)
Mengingat itu, rasanya tepat sekali jika ada gerakan bernama #SiapCerdaskanBangsa yaitu sebuah gerakan dedikasi Morinaga untuk stimulasi dini anak. Gerakan ini dibuka dengan acara Seminar Parenting pertama yang diadakan pada hari Sabtu, 2 April 2016, pukul 08:00 – 15:00 WIB di The Kasablanka lt. 03 (Mall Kota Kasablanka). Seminar tersebut dimoderasi oleh aktor dan presenter, Adrian Maulana, dan menghadirkan 3 pembicara yaitu:
  1. DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo FK / Unair Surabaya.
  2. DR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K), Dokter Ahli Alergi-Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr. Soetomo FK / Unair Surabaya.
  3. DR. Rose Mini A. Prianto, M. Psi, Ketua Program Studi Psikologi Terapan, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Presiden Direktur ESSA Consulting.
Dr. Anang dan Dr. Ahmad Suryawan atau bisa juga dipanggil Dr. Wawan membahas tentang Optimalisasi perkembangan otak anak dan daya tahan tubuh anak sebagai penentu kecerdasan multitalentanya. Sedangkan DR. Rose membahas tentang stimulasi dini untuk anak.
morinaga platinum
DR. Rose Mini A. Prianto, M. Psi

Perkembangan Otak Anak 

Otak anak cerdas terbentuk dan bekerja dengan sistem yang sangat terkoordinasi, cepat dan unik. Dan ternyata, otak dan daya tahan tubuh anak bekerja secara timbal balik dan sangat tergantung satu sama lain. 

Otak anak mulai terbentuk sejak di dalam kandungan dan merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan dimana anak akan mendapat pengalaman selama pengasuhan sehari-hari. Pada minggu-minggu pertama kehamilan, otak berupa lempengan dan akan berkembang menjadi semacam tabung yang disebut neural tube di minggu ke 3-4 kehamilan.

Pada minggu ke 5-6, sudah terlihat bagian yang akan membentuk otak depan, tengah dan belakang. Pada minggu ke 7, sel otak terbentuk dengan cepat sekitar 1000 sel otak per menit. Pada akhir minggu ke 14, bongkahan otak dan semua bagiannya sudah mulai terlihat jelas. Pada usia 5 bulan, pembentukan sel otak mencapai puncaknya dan sudah mulai nampak garis-garis kerutan yang akan membentuk lipatan korteks ketika otak sudah sempurna terbentuk seperti huruf C. 

perkembangan otak anak

Pada saat bayi baru lahir, sel-sel otak belum terkoneksi satu sama lain menjadi sebuah rangkaian sirkuit. Koneksi antar sel otak dinamakan sinaps. Jumlah sel otak bayi yang baru dilahirkan mencapai 100 milyar yang akan membentuk lebih dari 50 triliun koneksi sinaps. Sinaps bayi baru lahir masih ditentukan oleh faktor genetik dan akan membentuk sinaps baru jika anak mendapat stimulasi dari lingkungan sekitarnya. 

Jika anak mendapat stimulasi yang cukup, diperkirakan jumlah sinaps akan meningkat sampai 1000 triliun. Semakin sering anak mendapat stimulasi, maka sinaps yang terbentuk makin banyak dan kuat dan akan menjadi koneksi yang PERMANEN di masa depan. Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka semakin banyak informasi yang diperoleh melalui koneksi antar sel otak. Bila sinaps yang sudah terbentuk tidak pernah dipergunakan oleh anak, maka sinaps akan mengalami kematian (pruning).

perkembangan otak anak

Dalam tulisan sebelumnya berjudul Siap Cerdaskan Si Kecil Bersama Morinaga, saya menyinggung tentang 3 periode kehidupan anak. Tiga periode tersebut adalah periode anak dalam janin (280 hari), bayi lahir sampai usia 6 bulan (180 hari), dan 6 bulan sampai anak usia 2 tahun (540 hari). Pada hari ke 1000 struktur otak anak telah mencapai 80% struktur orang dewasa. Dalam masa 1000 hari pertama ini juga disebut jendela kesempatan atau window of opportunity bagi orangtua untuk membentuk anak yang berkualitas, karena 80% kemampuan manusia dibentuk dalam periode tersebut. 

Perkembangan Sistem Pertahanan Tubuh Anak 

Sel-sel yang bertanggungjawab terhadap sistem pertahanan tubuh anak sudah dibentuk pada 3 bulan pertama kehamilan dan berkembang bertahap sampai saat kelahiran. Pada bulan pertama kehamilan, muncul sel monosit atau makrofag dengan jumlah rendah. Pada bulan kedua kehamilan, muncul sel neutrophil dan sel pembunuh alami (sel NK) dengan jumlah sangat rendah dan akan meningkat sampai ke tingkat puncak saat kelahiran. Pada bulan ketiga kehamilan, muncul sel-sel yang memproduksi antibody (sel B) dan sel yang mampu membunuh sel tubuh lain yang terinfeksi kuman (sel T).

Sistem pertahanan tubuh bayi baru lahir belum matang dan belum menghasilkan respon kekebalan yang kuat. Setelah mendapat imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG), bayi dapat menginduksi kemunculan sel pertahanan tubuh spesifik (sel T) dengan kemampuan yang sebanding dengan sel T dewasa. Sel T bayi yang jumlahnya rendah akan meningkat seperti dewasa sejak anak usia 6 tahun.

Saat bayi baru lahir, muncul sel neutrophil dalam jumlah besar yang bisa memberi perlindungan dari infeksi bakteri dan virus. Sel pembunuh alami (yang bertugas membunuh kuman dan sel kanker) juga muncul dalam jumlah banyak dan berperan dalam pengendalian kanker, infeksi dan pembersihan kuman. Namun, aktivitas sel pembunuh alami itu masih rendah jika dibandingkan pada orang dewasa. 

Gangguan pada daya tahan tubuh anak biasanya berupa :
  1. Defisiensi kekebalan, terjadi bila ada bagian dari sistem pertahanan tubuh anak yang hilang atau tidak bekerja dengan benar. Pengobatannya dengan cara meningkatkan kekebalan dan mengobati penyebabnya.
  2. Otoimun, terjadi bila ada bagian dari sistem pertahanan tubuh anak menyerang organ tubuh dan jaringan yang sehat seolah organ/jaringan tersebut adalah penyerbu asing. Contoh penyakit otoimun yaitu penyakit kronis Lupus yang ditandai nyeri otot, peradangan sendi, serangan pada ginjal dan organ tubuh lainnya.
  3. Alergi, terjadi jika sistem pertahanan tubuh anak bereaksi berlebihan terhadap paparan protein yang bagi sebagian orang lain yang normal tidak menyebabkan gangguan. Contoh penyakitnya adalah asma.
  4. Kanker, terjadi bila ada bagian dari sel tubuh anak tumbuh diluar kendali. Contohnya leukeumia, yaitu kanker pada anak yang ditandai oleh perumbuhan berlebih yang abnormal dari sel darah putih. Pencegahan kanker pada anak dapat dilakukan dengan pola hidup dan pola makan yang sehat.

Pentingnya Nutrisi dan Stimulasi Untuk Tumbuh Kembang Yang Optimal

Perkembangan otak anak dibentuk melalui interaksi faktor biologis, genetik, dan lingkungan. Oleh karena itu, kombinasi nutrisi dan stimulasi merupakan dua syarat utama pertumbuhan otak anak di usia dini.

1000 hari pertama kehidupan anak

Ibu yang sedang mengandung perlu mendapat kecukupan nutrisi agar pertumbuhan janin dan sistem pertahanan tubuh anak tidak terganggu. Kekurangan Seng akan mempengaruhi timus dan limpa, mengganggu perkembangan sel T dan aktivitas Sel B, serta menurunkan produksi antibodi. Kekurangan Vitamin A mengganggu pembentukan organ sistem pertahanan tubuh. Kekurangan Vitamin D berpengaruh pada toleransi terhadap alergi dan peradangan. Sebaliknya, kelebihan gizi dan obesitas ibu hamil juga berpengaruh buruk pada perkembangan sistem pertahanan tubuh janin, seperti menruunnya jumlah sel darah putih dan produksi antibodi.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir karena memiliki banyak manfaat, seperti:
  1. Melindungi dari infeksi
  2. Mempengaruhi pematangan sistem pertahanan tubuh.
  3. Kaya zat antimikroba yang mendukung sistem kekebalan tubuh bayi yang kurang mampu melawan infeksi di awal kehidupan.
  4. Sarana mentransfer langsung sel-sel kekebalan ibu ke bayi.
  5. ASI merupakan sumber langsung bakteri baik yang akan menjelajah usus bayi.
Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI bisa diteruskan dan ditambah dengan makanan pendamping ASI yang kaya nutrisi. Pemenuhan nutrisi yang optimal selama 1000 hari pertama berpengaruh untuk pencegahan munculnya penyakit di usia dewasa atau dengan istilah Non Communicable Diseases (NCDs). Tidak ada ketentuan kapan anak harus disapih. Menurut penelitian Dewey KG, Pediatric Clinics of North American, tahun 2001, ASI masih boleh diberikan pada anak usia 2 tahun karena masih mengandung 43% protein, 36% kalsium, 75% vitamin A, dan 60% vitamin C. Namun sebagian orangtua di masyarakat kita memutuskan menyapih anak di usia 2 tahun-an dengan berbagai alasan, misalnya anjuran agama dan kesehatan. 



Menurut DR. Rose, setiap anak itu cerdas. Orangtua perlu tahu kecerdasan majemuk yang dimiliki anaknya, apakah kecerdasan bahasa, musik, logika, spasial, kinestetik, emosi, alam, atau spiritual. Tidak perlu khawatir jika anak kurang menonjol di satu bidang, pasti ada bidang lain yang dia kuasai. DR. Rose mengingatkan orangtua bahwa ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam memberikan stimulasi pada anak, yaitu:
  1. Kenali gaya belajar yang sesuai untuk anak untuk membantu orangtua menstimulasi kecerdasan anak, apakah visual, auditory, atau kinestetik.
  2. Terapkan pola asuh yang sesuai untuk anak. Pola asuh terdiri dari pola asuh demokratis, otoriter, permisif, dan uninvolved (tidak terlibat).
  3. Mengasah kecerdasan emosi orangtua sebelum memberikan stimulasi untuk kecerdasan emosi anak. Kecerdasan emosi terdiri dari kemampuan mengenal emosi diri, mengontrol emosi, memotivasi diri, mengetahui emosi orang lain (empati), dan kemampuan membina hubungan.
Contoh-contoh stimulasi yang bisa dilakukan orangtua pada anak diantaranya sebagai berikut:

Usia 0-3 bulan
  • Menyentuh, memeluk, bicara dan bernyanyi untuk si kecil agar ia merasa disayangi dan semakin dekat dengan ibu.
  • Berikan sesuatu (jari atau mainan kecil) ke telapak tangan si kecil untuk bereaksi menggenggam.
  • Menenangkan dan menghibur si kecil setiap dia menangis.
 
stimulasi anak
Ra saat berusia kurang lebih 11 bulan, sudah mau makan finger food sendiri.
Usia 3-6 bulan
  • Memposisikan si kecil  dalam posisi yang berbeda-beda untuk membantunya mengembangkan keterampilan baru seperti berguling, merayap dan merangkak.
  • Menawarkan berbagai mainan pada si kecil untuk dieksplorasi.
  • Luangkang waktu untuk melakukan percakapan timbal balik dengan si kecil.
  • Buat kegiatan rutin dengan si kecil agar dia belajar mengenal waktu.
Usia 6-9 bulan
  • Memberikan komentar saat si kecil mampu melakukan sesuatu.
  • Mulai memberi kesempatan si kecil memegang makanan kecil yang aman.
  • Berikan kesempatan si kecil bergerak ke area di sekitarnya dengan caranya sendiri.
  • Gunakan kata-kata verbal untuk menggambarkan yang dirasakan si kecil.
  • Jika si kecil melihat ke arah sebuah obyek, maka tunjukkan dan jelaskan tentang obyek tersebut
stimulasi anak
Ra saat berusia kurang lebih 17 bulan sudah mau memegang pulpen dan mencoret-coret kertas. "Koah..koah.. (sekolah, sekolah)" Begitu dia selalu bilang. ^^

Usia 9-12 bulan
  • Buatlah deret mainan agar si kecil tertarik untuk merangkak dan mengeksplorasi.
  • Bermain cilukba.
  • Tawarkan mainan untuk dilempar, digoyangkan, atau dikibaskan agar si kecil tahu cara kerja suatu mainan.
Usia 12-15 bulan
  • Dorong si kecil untuk ikut serta membalikkan sebuah buku.
  • Libatkan si kecil dalam berbagai kegiatan kemandirian, misal mencuci tangan, minum sendiri, dan sebagainya.
  • Dukung si kecil ketika ingin mencoba dan mengembangkan kemampuan baru, misalnya saat si kecil ingin naik turun tangga.
Usia 15-18 bulan
  • Dukung si kecil menggunakan tangan dan jarinya untuk bereksplorasi, misal mencoret-coret dan menggunakan sendok atau garpu.
  • Berkreasi membuat beberapa kegiatan fisik yang aman, misalnya melompati sebuah mainan.
  • Bernyanyi, membaca dan membuat cerita bersama.
stimulasi anak
Ra (usia sekitar 2 tahun-an) sudah seneng buka-buka buku dan lihat gambar beraneka warna di buku Active Minds dari Publication International. Banyak serinya seperti berhitung, musik, alfabet, dan sebagainya. Juga ada CD-nya yang bisa ditonton di layar komputer.

Usia 18-24 bulan
  • Latih si kecil menggunakan beberapa kata untuk menjadi sebuah kalimat
  • Ajak si kecil bermain peran.
  • Bantu si kecil dalam berlatih kegiatan menyeleksi, misal mengelompokkan warna.
Usia 24-30 bulan
  • Bermain lompat-lompatan
  • Berikan kesempatan si kecil untuk bermain dengan teman sebaya.
  • Bantu si kecil mengatas kesulitannya dalam hal berbagi dan menunggu giliran.
Usia 30-36 bulan
  • Kenalkan berbagai kata baru dan sulit untuk memperkaya kosakata si kecil.
  • Dorong dan latih si kecil menggunakan logika dalam situasi sehari-hari.
  • Berikan kesempatan si kecil mengaktifkan tubuhnya dalam kegiatan fisik yang lebih sulit seperti mengayuh sepeda dan memanjat.
stimulasi anak
Ra bermain peran jadi chef, lagi bikin jus jeruk, dengan mainan masak-masakan

Gerakan #SiapCerdaskanBangsa Persembahan Morinaga
Untuk mendukung pengembangan potensi si kecil menjadi Generasi Platinum, yaitu anak-anak yang siap menghadapi masa depan dengan bekal fisik yang sehat dan kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual, Morinaga di bawah Kalbe Nutritionals melansir MoriCare+ Prodiges tahun 2015 lalu yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi. Kerjasama dengan Morinaga Research Center Japan telah menghasilkan sinergi nutrisi untuk mendukung kecerdasan multitalenta (brain care), memberikan pertahanan tubuh ganda (body defense), mendukung tumbuh kembang optimal (body growth) serta mendukung kebutuhan nutrisi Si Kecil.

logo kalbe nutritionals
Sementara untuk sinergi stimulasi, MoriCare+ Prodiges memiliki modul stimulasi digital berjudul Multiple Intelligence Play Plan atau MI PlayPlan, untuk mendukung para orangtua dalam mengenali dan mengembangkan potensi Si Kecil. Berbagai kegiatan untuk menstimulasi anak bisa diakses dengan terlebih dahulu mendaftar di http://www.morinagamiplayplan.com/.

moricare+ prodiges

Sebagai kelanjutan dari peluncuran MoriCare+ Prodiges, Morinaga meluncurkan Gerakan #SiapCerdaskanBangsa, yaitu sebuah gerakan dedikasi Morinaga untuk stimulasi dini anak. Wujud dukungan Morinaga berupa fasilitas digital www.SiapCerdaskan.com yang berisi informasi mengenai pentingnya  nutrisi dan stimulasi anak pada 1000 Hari pertama Kehidupan (1000 HPK). Setiap kunjungan ke website akan dikonversi ke dalam nilai rupiah selama periode kampanye (April s.d Juni 2016). Pada akhir periode, jumlah rupiah yang terkumpul akan didonasikan untuk rehabilitasi sekolah di daerah lewat Yayasan ASA (Act, Serve, Aspire).
Gerakan ini juga akan didukung oleh Gerakan 1000 Hadiah Pertama, yaitu program pengumpulan donasi berupa buku dan mainan anak sebagai alat stimulasi perkembangan otak, kepada anak-anak yang membutuhkan. Siapapun bisa mendonasikan buku layak pakai dan mainan edukatif pada Morinaga Parenting Seminar Roadshow “Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini” dan mall to mall event: Dunia Generasi Platinum, bulan April s/d Novermber 2016 di 15 kota

anak cerdas dan sehat


Ingin si kecil cerdas dan sehat dengan daya tahan tubuh kuat? Nutrisi dan stimulasi yang optimal adalah kuncinya. Hasil seminar parenting dari Morinaga ini bisa kita terapkan pada si kecil agar ia jadi anak yang cerdas dan sehat. Atau, Ayah dan bunda bisa ikut seminar parenting yang diadakan Morinaga. Parenting seminar berikutnya akan berlangsung di Kota Bandung di Trans Luxury Hotel pada tanggal 21 Mei 2016. Jangan sampai ketinggalan ya, karena banyak ilmu parenting yang akan didapat. Tiket seminar bisa dibeli di www.siapcerdaskan.com.

Informasi parenting lainnya dari Morinaga bisa dilihat di media sosial Morinaga berikut ini.
  • Facebook: Morinaga Platinum
  • Twitter: @Morinagaid
  • Instagram: @MorinagaPlatinum
logo morinaga

Selamat berjuang untuk semua orangtua! Semoga semua usaha kita, para orangtua, untuk mewujudkan anak yang sehat dan cerdas secara intelektual, emosi, dan spiritual, berbuah manis kelak. Aamiin.

Sumber referensi:
  1. Buklet seminar parenting Morinaga “Optimalkan Perkembangan Otak dan Daya Tahan Tubuh Penentu Kecerdasan Multitalenta Si Kecil” 
  2. www.siapcerdaskan.com
  3. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=20141240001
  4. http://ugm.ac.id/id/berita/11098-88.juta.anak.indonesia.alami.stunting


Comments

  1. Wissh, tulisannya keren mba, detail banget.
    pas banget kalo jadi tutor parenting nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah belum lah mba, jadi ortu aja belajar terus :)

      Delete
  2. Aku share ke adikku nih,dia punya anak yang masih balita. Komplit tipsnya.

    ReplyDelete
  3. Tulisannya lengkap dan banyak informasi bermanfaat

    ReplyDelete
  4. Tulisan ini wajib di baca untuk ibu-ibu yang punya balita atau mom wanna be. Keren dan detail, mba. Kalau anak sehat, orangtua pasti bahagia

    ReplyDelete
  5. tulisannya lengkap giniii... note buat aku kalau punya baby :)

    ReplyDelete
  6. pastinya pingin anak-anak cerdas dan sehat. Melaui talkshow seperti ini kita bisa mendapat imu-ilmu baru ya

    ReplyDelete
  7. mantaaabz ilmunya ...
    catet ... coba dipraktekkan.

    Ortu mana yg gak ingin buah hatinya cerdas, sehat?

    Ini mama Kanianingsih cerdas banget ih ... !

    ReplyDelete
  8. Mantap gerakan dr Morinaga ini. Dan ulasan Mbak juga mantap... Bisa jadi bahan belajar parenting nih.

    ReplyDelete
  9. ulasannya panjang dan lengkap Mba

    ReplyDelete
  10. Penting banget ini untuk diperhatikan ya, Mbak, dalam mendampingi tumbuh dan berkembang anak. Makasih banyak ya, Mbak.

    ReplyDelete
  11. Komplit banget tulisannya. Perlu diprint nih biar bisa baca pelan-pelan :-)

    ReplyDelete
  12. Asi memang top yaa mba, 2 thn aku jg nyapihnya.
    Noted postingannya ini. Anak pertamaku lagi ampun2nya mba, caper banget smenjak lahir adek :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mba, za udah bisa k kamar mandi sendiri dan tidur sendiri saat TK tapi saat adiknya lahir jadi mau bareng lg tidurnya dan ditemeni ke kamar mandi ><

      Delete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)