Belajar Jadi Entrepreneur Lewat Kegiatan market Day di Sekolah
"Kakak ada acara market day di sekolah?" Tanya saya sama Za setelah membaca beberapa pesan di grup whatsapp orangtua dan guru sekolah Za. Ya, semua komunikasi guru dan orangtua sekarang paperless, tidak lewat buku komunikasi melainkan memanfaatkan teknologi yang hampir semua orangtua murid pakai yaitu whatsapp.
"Iya, kakak mau jual minuman ya mi!" Jawab Za dengan semangat. Maka sore hari sebelum esoknya Za berjualan, kami mendatangi minimarket untuk membeli beberapa minuman yang akan Za jual di market day.
Za memilih-milih minuman, saya pun menyarankan minuman yang sehat dan terjangkau harganya. Saya juga dengan percaya diri menyarankan Za membawa 20 lebih botol minuman berbagai merek untuk dijual, dengan pertimbangan calon pembelinya adalah kelas 4 sebanyak kurang lebih 120 orang. Sampai rumah, saya bantu Za menempelkan label harga di tiap botol lalu menyimpan botol-botol minuman di lemari. Saya juga menyampaikan beberapa pesan agar aktif menawarkan dagangannya pada calon pembeli.
Lalu, berhasilkah Za menjual semua dagangannya?
Ketika Za turun dari mobil jemputan, saya langsung bertanya padanya tentang kegiatan market day. "Cuma laku 3 mi, gak apa-apa..." Jawab Za dengan lemas dan muka memelas. Saya ikut kecewa melihat muka memelasnya, namun jadi lega dengan kalimat selanjutnya yang ia katakan. "Sisanya ada yang kakak bagi-bagiin ke temen-temen."
Memang minuman itu tidak gampang basi jadi bisa Za simpan untuk dijual lagi atau dikonsumsi sendiri. Namun saya melihat sisi positifnya bahwa Za suka berbagi dengan teman-temannya. Za juga sudah berusaha untuk melakukan tugasnya dengan baik. Itu yang harus saya hargai.
Menjadi wirausaha atau pebisnis itu memang harus siap menambil resiko, baik untung atau rugi. Kesalahan saya juga adalah terlalu percaya diri dengan langsung membawa banyak botol minuman. Tidak memikirkan untuk membuat satu produk unik yang akan mengundang orang untuk membeli. Produk minuman kemasan tentu saja lebih praktis, semua orang berfikiran hal yang sama tentang kepraktisan.
Gak apa, yang penting Za bisa mengambil semua pelajaran positif dari kegiatan ini. Yaitu tentang kesabaran, keuletan, berani mengambil resiko, keberanian menawarkan dagangan, dan sebagainya.
Aku pengin juga mengajari anakku sejak dini berjiwa wirausaha,
ReplyDeleteIni kebetulan emang di sekolahnya ada kegiatan market day mba
Deletewah tetap za heubat ya....sudah berani belajar berdagang
ReplyDeleteMakasih aunty..
DeleteDengan dibagi-bagikan itu sesungguhnya Za telah mendapatkan keuntungan yang sangat banyak :)
ReplyDeleteAamiin
DeletePaling tidak anak sudah belajar mengenal wirausaha ya, mbak Kania. Sudah merasakan bagaimana caranya menjual produk meskipun belum maksimal. Semangat ya, Za :)
ReplyDeleteMakasiiiih
DeleteKalau saya selau memotivasi anak dengan menjadi kreatif mengambil peluang sejak dini. Contohnya anak saya yang hobi menggambar dan membuat komik, saya modalin kertasnya kemudian dia membuat gambar kartun atau komik kemudian diwarnain lalu dijual keteman-temannya dengan harga 2000/lembar dan ternyata laku juga....namanya juga anak-anak
ReplyDeleteide bagus nih, Za juga suka gambar :)
Delete