Kamera Ponsel, Saksi Sejarah Tumbuh Kembang Anak



Zenfone 2 Laser ZE550KL

Memiliki anak adalah hal yang luar biasa bagi orangtua. Anak adalah harta yang tak ternilai karena meneruskan tradisi yang baik dalam keluarga. Namun, anak juga adalah ujian dari Yang Maha Memberi. Dalam proses mendidik, menjaga dan menyayanginya, seringkali membuat orangtua diliputi berbagai rasa baik suka maupun duka. 

Saya bersyukur tak harus menunggu lama untuk mendapat momongan. Dua bulan setelah menikah, saya dinyatakan mengandung. Saya banyak membaca buku parenting sebelum bayi lahir. Namun, setelah bayi pertama saya, bayi Za lahir ke dunia, semua ilmu parenting yang pernah saya baca itu banyak yang terlupa saking groginya. 

Memiliki anak itu, walau repot, bisa menjadi sumber kebahagiaan dan sumber semangat orangtua. Ayah semangat mencari rejeki ya demi anak. Ibu semangat mengurus keluarga ya demi anak juga. Rasanya, masih teringat di benak, beberapa momen dengan anak yang membuat saya bahagia dan bersyukur. Momen-momen istimewa itu tak lupa saya simpan melalui media kamera ponsel agar suatu saat bisa saya ceritakan kembali pada anak-anak saya, Za dan Ra.

 
Zenfone 2 Laser ZE550KL
“To be in your children’s memories tomorrow, you have to be in their lives today” (Anonymous)

Setiap momen istimewa yang terjadi, secara spontan saya mengeluarkan handphone dan memotretnya. Alhamdulillah, mungkin ini yang namanya rejeki orang yang menyempurnakan setengah agama (baca: menikah). Karena pertamakalinya saya memili handphone yang ada fasilitas kameranya itu setelah menikah dan punya anak. Dulu mah waktu single, boro-boro punya handphone berkamera. Punya handphone yang bisa kirim SMS dan menelepon saja sudah sangat bersyukur.

Foto-foto anak yang berhasil saya abadikan saya simpan di handphone dan media sosial seperti facebook dan blog. Tapi, karena kamera dan blognya sempat berganti-ganti, jadi ada foto anak yang sebagian hilang, hiks. Handphone berfasilitas kamera sudah saya ganti sekitar 3 kali karena rusak dan sebagian foto anak tidak sempat saya simpan. Dulu saya juga menyimpan beberapa foto anak di www.multiply.com dan tidak sempat menyelamatkan foto-foto tersebut ketika multiply akhirnya ‘gulung tikar’. 

Sekarang-sekarang, setelah banyak mendengar berita tentang kejahatan terhadap anak, saya lebih berhati-hati menyimpan foto anak di media sosial. Saya memilih menyimpan foto anak di salah satu media sosial favorit yaitu facebook dengan setting private. Menyimpan foto anak di media sosial saya rasa lebih mudah dan murah dibanding mencetaknya. Walau resiko buruknya tetap ada, seperti kejahatan media sosial dan kemungkinan hilangnya foto-foto kenangan tentang anak.

Kalau dikumpulkan, rasanya lengkap deh fase tumbuh kembang anak yang saya abadikan melalui kamera ponsel. Mulai dari saat mereka lahir, bayi, batita, balita, dan kini anak-anak. 

1. Periode Kelahiran

Hiks, sayangnya saya tidak punya foto Za saat baru dilahirkan. Tapi ingatan tentang prosesnya masih terekam di benak. Za dilahirkan di kampung halaman saya karena permintaan orangtua. Maklum, waktu itu saya ibu baru, belum banyak mengerti apa-apa tentang melahirkan bayi dan merawatnya. Kenangan saya tentang bayi Za, diingatkan oleh sebuah foto saat ia dipangku adik saya. Usianya 5 bulan saat itu engan pipi gembul karena minum ASI-nya cukup rakus.

Zenfone 2 Laser ZE550KL
Bayi Za (kurang lebih 5 bulan) dipangku oleh omnya (adik saya) :)

Zenfone 2 Laser ZE550KL
Za menggendong bayi Ra, dibantu oleh neenknya (ibu saya)

Sementara itu, Ra lahir di sebuah rumah sakit swasta di Tangerang. Za begitu gembira saat ia tahu memiliki seorang adik bayi. Ibu saya yang menemani saya di rumah sakit saat itu, menaruh bayi Ra di pangkuan Za dan saya pun mengabadikan senyum lebar Za!

2. Periode Batita

Periode ini adalah periode kerepotan dan kegembiraan saat mengajarkan anak-anak dasar kehidupan. Repot menyiapkan makanan pendamping Air Sucu Ibu (ASI), memberikan ASI dengan segala suka dukanya, menyapih, belajar jalan, belajar bicara dan yang lainnya. Namun juga periode kegembiraan saat anak sehat karena ASI yang cukup, mau makan makanan yang kita buat, melihat anak berusaha keras berjalan, mendengar nama kita sebagai orangtuanya dipanggil, dan sebagainya. 

Melihat album foto anak di facebook, kadang membuat saya haru. Ternyata di usia batita, Za sudah pernah jalan-jalan ke luar negeri ke rumah uwanya di Singapura. Saya juga dibuat senyum-senyum sendiri melihat tingkah Ra yang menggemaskan saat belajar tengkurap dan berguling, belajar makan sendiri, belajar shalat dan main sama kakak Za. Merawat satu batita dan satu balita tanpa asisten itu melelahkan tapi juga membahagiakan saat melihat sendiri tumbuh kembang mereka berjalan dengan baik.

Zenfone 2 Laser ZE550KL
Masa batita Za :)
 
Zenfone 2 Laser ZE550KL
Masa batita Ra dibadaikan kamera ponsel
 
3. Periode balita

Pada periode ini, anak-anak sudah bersekolah untuk belajar hal yang baru lagi seperti bersosialisasi, belajar berbagi dan berkompetisi. Rasanya bangga saat Za bisa menjadi juara dalam beberapa lomba di sekolah dan Ra berani tampil dalam pentas seni di sekolah tanpa menangis.

Sekarang Za sudah 9 tahun. Beberapa tahun ke depan, ia akan menjadi anak remaja. Semoga saya bisa terus mendampingi Za dan Ra dalam masa-masa senang dan sulit mereka bertumbuhkembang. Dan tak lupa mengabadikannya lewat kamera ponsel yang sudah menjadi saksi sejarah tumbuh kembang anak sejak mereka dilahirkan.

Zenfone 2 Laser ZE550KL
Za dengan pialanya sebagai juara 2 english fun games di sekolahnya
 
Zenfone 2 Laser ZE550KL
Ra akhirnya berani tampil dalam pentas seni tanpa menangis terlebih dulu :)

Asyiknya Jika Bisa Mengabadikan Tumbuh Kembang Anak Menggunakan Zenfone 2 Laser ZE550KL

Salah satu ponsel yang handal untuk mengabadikan tumbuh kembang anak adalah produk keluaran Asus, salah satunya yaitu Zenfone 2 Laser ZE550KL. Smartphone ini didukung teknologi laser autofocus yang diklaim akan meningkatkan kecepatan autofocus saat membidik objek foto. Fitur laser Autofocus terbukti menjadi salah satu fitur fotografi mobile tercanggih sat ini. 

Zenfone 2 laser  ZE550KL memilikii layar seluas 5.5 inci dengan resolusi HD 720p, dan teknologi pelindung layar Gorilla Glass 4. handphone ini juga memakai layar berjenis IPS (In-Plane Switching) Display dengan kerapatan pixel cukup tinggi dan tampilan visual yang enak  dipadang dalam berbagai sudut layar mencapai 178 derajat.


Zenfone 2 Laser ZE550KL memiliki kamera depan 5 Megapixel yang mengusung lensa wide angle dan aperture sebesar F/2.0, sehingga sangat memuaskan saat dipakai berfoto selfie disegala kondisi cahaya, baik siang hari ataupun malam hari. Selain itu, sudut lensanya juga sangat besar, yakni 85 derajat sehingga membuatnya optimal saat dipakai berfoto selfie rame-rame.

Zenfone 2 Laser ZE550KL


Pada kamera bagian belakang Zenfone 2 Laser ZE550KL dilengkapi lensa berkekuatan 13 Megapixel yang didukung teknologi laser autofocus dengan aperture f/2.0 beserta lampu LED Flash berteknologi Dual-Tone Flash. Teknologi fotografi yang diusung Asus Zenfone Laser membuatnya mampu membidik foto lebih cepat, dan menghasilkan foto lebih tajam saat dipakai memotret objek pada kondisi tempat bercayaha rendah. Selain itu, Asus juga mengoptimalkan kameranya dengan pemrosesan Asus PixelMaster yang dibekali mode Manual dan HDR.

Aduuuh, asyiknya andai saya bisa memiliki Zenfone 2 Laser ZE550KL dan menikmati sejarah tumbuh kembang anak lewat foto-foto yang dihasilkan.
Zenfone 2 Laser ZE550KL


Ternyata, Mengenang Masa Lalu Atau Nostalgia Ada Manfaatnya!

Kata Nostalgia, berasal dari bahasa Yunani “Nostos” artinya kembali, dan “Algos” artinya kesusahan. Nostalgia memiliki pengertian menderita kesusahan karena ingin kembali ke suatu tempat, waktu, atau kejadian masa lalu. Dulu nostalgia dianggap sesuatu yang negatif, bahkan sebagai penyakit. Riset tentang nostalgia baru dilakukan 30 tahun terakhir yang menghasilkan kesimpulan yang menarik.

Ternyata, mengenang masa lalu atau nostalgia itu ada manfaatnya loh. Saya kutip manfaat nostalgia dari tulisan seorang Business Motivational Speaker, Tanadi Santoso.

“Nostalgia mempunyai fungsi khusus untuk otak kita yaitu meningkatkan mood kita, mempertinggi keyakinan diri, dan menguatkan hubungan sosial. Secara umum nostalgia akan membawa dampak psikologis yang baik. Kebanyakan orang mengasosiasikan nostalgia dengan perasaan hangat, jaman dulu, masa kecil, yang memercikkan kebahagiaan.”

Dalam sebuah survey pada tahun 2006 di Inggris, 79 persen dari 172 mahasiwa bernostalgia setidaknya sekali seminggu dan 16 persen melakukannya setiap hari. Percobaan itu juga menunjukkan bahwa orang lebih sering bernostalgia ketika dia sedih, dan selalu yang diingat adalah hal-hal yang positif. Hal ini menunjukkan nostalgia lebih sering membangkitkan emosi positif saat susah. 

So, mari kita bernostalgia, salah satunya dengan cara melihat foto-foto lama kita dan anak-anak lalu mengambil hal yang positif dari cerita-cerita di dalamnya. Melihat foto-foto anak-anak, seringkali membuat saya bahagia dan bersyukur. Kadang foto-foto Za dan Ra saat kecil saya perlihatkan pada mereka dan mereka akan menyambutnya dengan tawa.

Saya juga tidak menyangka bahwa saya berhasil melewati masa-masa yang sulit, baik ketika melahirkan atau mengasuh anak-anak. Masa yang sulit itu akan menjadi pelajaran berharga dan peringatan, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam:

لاَ ÙŠُÙ„ْدَغُ الْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ُ Ù…ِÙ†ْ جُØ­ْرٍ Ùˆَاحِدٍ Ù…َرَّتَÙŠْÙ†ِ

“Seorang yang beriman tidak terperosok di satu lubang yang sama dua kali” (Hadist Bukhari dan Muslim).

Tulisan diikutsertakan dalam 'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'

Sumber referensi:
http://www.tanadisantoso.com/v6/business-wisdom-detail/9607112013034553/manfaat-mengenang-masa-lalu/
http://hariangadget.com/harga-asus-zenfone-2-laser/

Comments

  1. Toss, Mbak
    Aku mengabadikan setiap moment perkembangan Baby Juna juga menggunakan kamera ponsel :)

    ReplyDelete
  2. Foto-foto masa lalu yang lucu2 itu, aku gemes, mbak :)

    ReplyDelete
  3. Emang kudu diabadikan ya, Mbak. Biar nanti ketika mereka dewasa memiliki rekaman yang tampak melalui foto. Saya sendiri senang melihat foto2 saya masih kecil, terkadang membawa kenangan tersendiri dan kisah yang berada di baliknya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar tidak melupakan sejarahnya, kata orang bijak mah :)

      Delete
  4. sepertinya para orang tua masa kini rata-rata suka banget mengabadikan tumbuh kembang anak ya mbak. saya suka gemes sendiri kalau liat foto ataupun video anak yang di-share teman saya di sosmed. jadi ikut senang melihatnya :)

    tapi memang kalau bisa jangan terlalu diekspos sih, takutnya dimanfaatkan pihak-pihak tertentu. akan lebih bijak kalau jadi koleksi pribadi ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba takut jg kalo terlalu mengekspose foto anak

      Delete
  5. Aku juga mengabadikan tumbuh kembang anakku, kalau ada rezeki kucetak

    salam kenal mba, add balik ya mba :)

    ReplyDelete
  6. Sebuah foto bisa membawa kita untuk bernostalgia ke masa itu. hehee...

    ReplyDelete
  7. Terima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Rekomendasi Homeschooling Terbaik Untuk Solusi Belajar Anak

Perhatikan Hal Ini Sebelum Bermain Badminton

Bermain Kartu UNO

Biaya Masuk SMP Islam di Tangerang Selatan

Usia Nanggung Bikin Bingung (Memutuskan Kapan Anak Akan Sekolah)