Menginap di Alila Villas Uluwatu? 2 Tempat Wisata Budaya Ini Tak Boleh Kamu Lewatkan!
Beberapa waktu lalu, seseorang
bercerita pada saya. Dia berkesempatan untuk kembali berkunjung ke Bali
menghadiri sebuah resepsi pernikahan salah satu saudaranya. Setelah menerima
undangan, dia langsung terbayang betapa indah dan romantisnya mengadakan
resepsi pernikahan di Bali. Saat itu saudaranya mengadakan resepsi di Alila
Villas Uluwatu yang terletak di Desa Pecatu tepatnya di Jalan Belimbing Sari,
Banjar Tambiyak, Bali.
Singkat cerita akhirnya dia
sampai di Bandara Ngurah Rai Bali. Untuk sampai ke hotel dia telah dijemput
oleh salah satu anggota keluarga lainnya dengan menggunakan mobil. Kurang lebih
menempuh perjalanan 40 menit dengan berkendara, akhrinya dia sampai di Alila
Villas Uluwatu. Satu kata yang dia ingin katakan ketika sampai di tempat
resepsi adalah, Romantis!
Sumber : Traveloka |
Kontur bangunan hotel yang
dibangun dperbukitan dan pemandangannya adalah pantai lepas dengan airnya yang
biru menggoda untuk dia bisa berlama-lama menikmati keindahannya dan hampir
saja lupa bahwa hadir ke tempat ini untuk mendoakan saudaranya yang sedang
berbahagia menjadi raja dan ratu semalam dengan mengucapkan janji suci.
Prosesi resepsi berjalan penuh
khidmat apalagi diiringi dengan choir
yang cukup bagus dengan seragam baju daerah khas Bali. Hal ini membuat tamu dan
para pengunjung benar-benar merasakan nuansa Bali. Prosesi berlangsung sampai
dengan malam hari dan tamu silih berganti mendoakan kedua belah mempelai. Tapi
matanya tidak bisa terlepas dari design arsitektur hotel ini. Dibuat
lorong-lorong di bukit dan ada satu bangunan yang menurutnya unik. Kerena
berbentuk ruangan persegi yang dindingnya kayu-kayu namun tidak rapat.
Langi Senja Alila Villas Uluwatu
Sumber : Traveloka
|
Oh ya, karena letaknya di pinggir
pantai, pada malam hari suara desiran ombak begitu terdengar dan membuat waktu
bersantai dan ramah tamah dimalam resepsi semakin romantis. Di moment seperti
ini tentu tidak ketinggalan untuk berfoto-foto, apalagi ketika tadi senja.
Langit sore harinya cukup indah dan memanjakan mata.
Setelah selesai resepsi keluarga
disewakan villa menggunakan aplikasi Traveloka untuk menginap dan akhirnya dia dan
beberapa anggota keluarga lainnya beristirahat untuk bersiap-siap menyambut
esok hari, katanya sih ada dua tempat wisata budaya yang dekat dari hotel ini.
Acara resepsi selesai, menginap
di villa pun sudah, kini saatnya dia mengunjungi dua buah tempat wisata budaya
di sekitar hotel ini. Bali memang terkenal dengan budayanya yang kaya, oleh
karena itu sangat sayang jika dia melewati wisata budaya kali ini. Rencananya dia
dan keluarga akan berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Pura Uluwatu.
1.
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Taman wisata budaya ini jaraknya
tidak terlalu jauh dari tempat penginapannya semalam, hanya sekitar 5 KM saja.
Taman wisata budaya ini dibangun di ketinggian 263 meter diatas permukaan laut.
Saat berada di tempat ini dia bisa melihat pemandangan Bali dan sekitarnya. Di
tempat ini terdapat sebuah patung garuda setinggi 18 meter. Patung ini menjadi
salah spot menarik pengunjung untuk berfoto-foto.
Sumber : Berita Lamongan |
Sumber : hachitourtravelbali |
Selain patung garuda terdapat
juga spot menarik lainnya untuk berfoto-foto yaitu patung dewa wisnu. Di tempat ini juga
terdapat ruang terbuka yang luasnya mencapa 4000 meter dan biasa dijadikan
tempat pertunjukan adat Bali. Ruang terbuka tersebut dikelilingi oleh
pilar-pilar batu kapur kolosal, selain itu tempat ini mampu menampung 7000
orang. Cukup luas ya!
Bulan Agustus tahun lalu, saya
dan keluarga kecil saya juga sempat mengunjungi GWK di hari terkahir kami di
Bali. Za, anak sulung saya menikmati pertunjukkan tari bali di sana. Sebaliknya
dengan Ra, ia masih agak takut melihat penampilan penari barong dengan segala
aksesoris kostumnya.
berfoto dengan penari barong (dokpri) |
Ra di depan patung garuda wisnu story |
2.
Pura Uluwatu
Tempat kedua tujuan wisata budaya
dan keluarga adalah Pura Uluwatu. Pura ini jaraknya juga tidak terlalu jauh
sekitar 10 KM dari tempat penginapan. Yang paling terkenal dari Pura ini adalah
pertunjukan Tari Kecak khas Bali. Tarian ini biasanya dimainkan oleh sekitar
50-100 orang penari laki-laki. Penari kecak melingkar dan menggunakan kain
sarung berwarna hitam dan putih.
Kalo sahabat Za dan Ra pernah melihat tarian
ini, pasti yang diingat adalah suara “cak, cak, cak” yang diucapkan oleh
penarinya dan mereka saling bersahutan. Biasanya tarian ini menceritakan
tentang kisah Ramayana. Pementasan tarian ini biasa dipentaskan pada pukul
18.00 – 19.00 WITA.
Sumber : angkut koper |
Saya dan keluarga juga sempat berkunjung
ke Pura Uluwatu pada hari kedua kami di Bali pada Agustus tahun lalu. Sayang
kami tak sempat berlama-lama di sana karena Ra sangat ketakutan dengan monyet
yang berkeliaran di hutan tak jauh dari pura. Kami juga tak sempat melihat tari
kecak kaena datang ke sana sebelum malam.
Tapi kami tak menyesal karena
pemandangan di sana sangat indah. Pura Uluwatu terletak di atas tebing. Begitu
melihat ke bawah, pemandangan Pantai Pecatu dengan air biru dan deburan keras
ombaknya seakan menyihir kami dan kami tak bisa melepaskan pandang dari
keindahan alam tersebut.
Keindahan Pura Uluwatu di atas tebing (dokpri) |
Ternyata di Bali selain bisa
menikmati romantisme penginapan-penginapannya kita juga bisa menikmati
keragaman dan kekayaan budayanya. Indonesia Kaya ya, patutlah kita berbangga
dengan keragaman budaya Indonesia.
Jadi, kapan sahabat Za dan Ra
akan ke Bali?
Aku pernah ke GWk, mba. Tapi pas tahun 2006 lalu pas ada kerjaan kantor. Hihii
ReplyDeleteSeru ke Bali dan bisa menikmati alamnya
iya ya mba, di sana itu pemandangan alamnya indah dan pantainya bagus :)
Deleteaih, Bali itu emang ngangenin ya mbak, tempo hari waktu ke sana baru muter muterin wilayah kuta dan sekitarnya aja, pengen banget ngelilingi semuanya, hheheh
ReplyDeletesaya juga waktu ke Bali nginepnya di Kuta, 10 menit dari pantai . kalau ke pantai pagiii banget nyubuh biar terhindar dari pemandangan minimalis :(
DeleteAaaahh belum pernah ke Bali lg, terakhir SMA kelas dua :))
ReplyDeletePasti bnayak perubahan di sana, kyknya makin nambah hotel yg bagus2 hehe moga kelak bisa ke Bali lg aamiin
TFS mbak :D
amiiin :)
Deletesaya pernah ke alila uluwatu dalam rangka kerja. bisa dibayangkan gimana awkward-nya ketika sampe sana, dimana-mana yang ada pasangan lagi honeymoon hehehe. salam kenal ya mba kania :)
ReplyDeletesalam kenal juga :)
Deleteiya uluwatu itu salah satu desa di bali yang masih kental suasana 'magis' dan budayanya
ReplyDeletePas banget rekomendasinya teh
ReplyDeleteSaya lagi ada rencana holiday , n pinginnya sih ke balii
asiiik, mba Gustyanita mau hanimuuun :)
DeleteYang aku suka dengan Bali, karena disana tradisinya sama sekali nggak tergusur modernisasi.. Dari model bangunan, kebiasaan masyarakat...tetep bernuansa khas
ReplyDeleteBali selalu membuat kangen
ReplyDeletewah kepengen kesini juga deh jadinya...bersama keluarga nih wishesnya mba...
ReplyDeleteAda mitos yg beredar..kalau gwk jadi utuh.. Ada kemungkinan bali musnah..
ReplyDelete(Katanya)....
Tapi kalau belum ke gwk belum sah sampai di bali..
Jadi pengen ke bali.. :)
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai "Menginap di Alila Villas Uluwatu? 2 Tempat Wisata Budaya Ini Tak Boleh Kamu Lewatkan!".
ReplyDeleteSaya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Indonesia yang bisa anda kunjungi di disini