Datanglah Ke Kotaku..!

Jika Katon Bagaskara meminta penikmat musiknya datang ke Jogyakarta, maka saya ibu-ibu yang seneng nulis di blog ini ingin memperkenalkan kota kelahirannya. Jangan bosan ya, menuliskan kota kelahiran merupakan salah satu cara saya mengobat rindu pada kampung halaman dan orangtua. 

Saya lahir dan dibesarkan di Kota Kuningan, sebuah kota kecil di Jawa Barat yang udaranya relative sejuk karena berada di kaki Gunung Ciremai. Kota ini hanya setengah sampai satu jam perjalanan dari Kota Cirebon. Dari Jakarta, perjalanan ke Kuningan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam lewat tol CIpali.

Kuningan diberi julukan Kota Kuda ini karena kuda adalah maskot Kota Kuningan. Tak heran, di perkotaan masih terdapat delman yang ditarik dengan kuda. Lalu, apa saja sih yang bisa dilakukan di kota kecil ini jika kebetulan lewat atau sengaja berkunjung? Berikut ini yang bisa sahabat lakukan berdasarkan pengalaman saya.

1. Menikmati suasana alam di Bumi Perkemahan Palutungan

Terletak di Desa CIsantana, perjalanan menuju Palutungan sangat indah dan sejuk. Tidak jarang, kita bisa mendapati lahan pertanian yang sedang dipanen oleh pemiliknya. Hal itu terlihat dari aktivitas petani yang dilakukan atau hasil panen berbalut karung yang diangkut dengan kendaraan.

Di palutungan, kita bisa menikmati outbound, berkemah, menikmati jajanan dari warung di sekitar lokasi, dan menikmati hiburan musik yang disediakan penyelenggara. Di sini juga kita bisa mandi dan bermain air di sebuah air terjun bernama Curug Putri.

Oh ya, Palutungan juga merupakan salah satu jalur yang biasa dilalui oleh para pendaki yang hendak mendaki Gunung Ciremai, sebuah gunung tertinggi di Jawa Barat yang terletak diantara Kota Kuningan dan Sumedang.

Curug Putri

Jalanan menuju air terjun

Bumi perkemahan Palutungan

2. Belajar Sejarah di Museum Linggarjati

Saya mengunjungi museum ini pertamakali saat SMP bersama teman-teman kursus bahasa inggris. Maksud kedatangan utamanya sih mencegat wisatawan asing yang datang ke sini untuk diajak ngobrol memakai bahasa inggris, hehe. Waktu itu belum punya ponsel berkamera, jadi maaf kalau tidak ada dokumentasi. pribadi.

Masuk ke museum ini dulu terasa gelap dan senyap. Gedung ini masih terawatt. Berbagai perabotan di dalamnya masih sama persis seperti yang digunakan dalam Perundingan Linggarjati. Berbagai foto berikut keterangannya terpajang di dinding. Gedung ini menjadi saksi sejarah perundingan Bangsa Indonesia dengan Belanda pada 10-13 November 1946. Gedung ini terletak tak jauh dari Taman Wisata Linggarjati Indah.

Tripadvisor.co.nz

3. Menikmati kuliner dan membawa pulang oleh-oleh

Kuliner yang khas dari kota ini katanya sih kupat tahu Kuningan, yaitu berupa potongan ketupat dan tahu yang baru digoreng yang disiram dengan saus kacang serta ditaburi bawang goreng. Sementara itu, oleh-oleh yang bisa dibawa dari kota ini berupa berbagai cemilan seperti gemblong, tape ketan, sirup jeruk nipis, dan sebagainya.

Salah satu oleh-oleh kuliner Kuningan.

4. Berperahu di Waduk Darma

Waduk Darma adalah objek wisata yang sekaligus bendungan penyuplai air untuk 22.000 hektare sawah di wilayah Kuningan dan Cirebon. Pertamakali saya datang ke sini yaitu saat SMA karena teman dekat saya tinggal tak jauh dari Waduk Darma. Di sini udaranya sejuk dan anginnya kencang. Yang bisa kita lakukan di sini adalah berperahu ke tengah waduk atau menikmati berbagai permainan yang disediakan di tempata wisata.

lintaskuningan.blogspot.com

Itulah 4 dari sekian banyak hal yang bisa sahabat lakuakn di Kota Kuningan. Dengan rencana pembangunan bandara di Cirebon dan Majalengka, akan berdampak pada perkembangan wisata di Kota Kuningan juga. Bagi sahabat yang tinggal di luar negeri atau luar Pulau Jawa, bisa memesan tiket pesawat dan terbang ke bandara terdekat dari kota Kuningan. Berbagai maskapai penerbangan pun nantinya akan meramaikan bandara yang sedang dibangun tersebut. Semoga kebanggaan Indonesia yaitu Garuda Indonesia, adalah salah satunya.

Yuk sahabat, datanglah ke kotaku dan nikmati berbagai pesona wisatanya. Memang masih berbenah, dan akan terus berbenah. Dengan begitu, semoga kota saya dan berbagai wisatanya akan semakin berkembang dan dikenal.