Butuh Smartphone Baru Yang Menjaga Privasi dan Keleluasaaan Data

Pernahkah teman-teman mengalami hal ini: Teman atau anggota keluarga membuka smartphone kita dan melihat isi smartphone tanpa ijin? Atau, teman-teman menginstall aplikasi di smartphone dengan terlebih dulu melakukan uninstall aplikasi lain karena memori smartphone terbatas? 

Untungnya saya rasanya belum pernah mengalami hal yang pertama. Suami tidak pernah sedikit pun ngintip-ngintip isi smartphone, karena begitupun saya yang tak pernah membuka smartphonennya tanpa ijin. Za dan Ra pun demikian, walau mereka sudah tahu password smartphone saya, mereka tetap minta ijin kalau hendak meminjam smartphone saya. Alhamdulillah. Terbayang rasanya kalau ada orang yang suka ngintip smartphone kita tanpa ijin, pasti saya merasa kesal karena privasi terganggu. 

 

Nah, kalau install dan uninstaal aplikasi dulu sering sekali saya lakukan. Pernah saat saya mau meliput sebuah acara, saya menginstall aplikasi ojek online agar bisa sampai ke lokasi acara tepat waktu. Namun sebelum menginstall aplikasi ojek online, saya harus uninstall whatsaap agar memori dalam smartphone cukup. Atau, pernah juga saya ingin meminjam buku di perpustakaan digital Ijak. Lalu saya menginstall aplikasi Ijak dengan terlebih dulu uninstall aplikasi lain. Begitu saja seterusnya. 

Namun akibat install dan uninstall berbagai aplikasi, smartphone lama saya menjadi hang dan kini tak bisa dipakai lagi karena rusak. Untung ada smartphone lama milik suami yang bisa saya pakai sekarang untuk menulis draft tulisan dan melakukan komunikasi. Kalau tidak, saya pasti akan membutuhkan smartphone baru. 

Smartphone baru seperti Samsung Galaxy Note 7 (sponsored post, lihat halaman Disclosure) adalah salah satu smartphone yang memenuhi harapan saya akan smartphone yang memiliki memori banyak dan menjaga privasi pemiliknya. Meski Samsung Galaxy Note 7 hanya hadir satu varian memori internal saja, yakni sebesar 64 GB, kita masih bisa menyimpan berbagai aplikasi dan data. Samsung juga tetap menyematkan slot MicroSD pada Galaxy Note 7-nya. Namun, sebelum menambahkan MicroSD di Galaxy Note 7, kita harus berpikir dua kali karena Samsung menggunakan teknologi Hybrid Slot pada smartphone terbarunya ini dimana kita harus memilih untuk menggunakan MicroSD atau menggunakan dual SIM.

Memahami pentingnya keamanan dan privasi data, Samsung menghadirkan pemindai selaput mata atau Iris Scanner pada Samsung Galaxy Note 7 sebagai opsi otentikasi di samping pengenalan sidik jari dan password. Proses pemindaian yang sangat cepat hingga kurang dari satu detik, menjadikan Iris Scanner fitur keamanan termutakhir yang dihadirkan pada Samsung Galaxy Note7. Smartphone ini sangat tepat untuk orang dengan aktivitas padat dan memiliki kebutuhan keamanan data yang tinggi terutama disaat tidak bisa menggunakan sensor sidik jari atau merasa terlalu lama saat harus mengetik password.

Selain dua keunggulan tersebut, Samsung juga telah menyematkan lapisan antigores Corning Gorilla Glass 5 untuk melindungi layar di smartphone terbarunya ini. Selain itu, Samsung Galaxy Note 7 juga anti air. Bahkan, S-pen nya pun bisa digunakan di dalam air. Harga yang dibandrol cukup fantastis untuk smartphone ini, yaitu sekitar kurang lebih 10 jutaan. Namun tentu saja harga sebesar itu pasti sebanding dengan kualitas yang ditawarkan Samsung Galaxy Note 7.

Sayangnya beberapa waktu lalu pernah terjadi insiden Samsung Galaxy Note 7 yang meledak karena kegagalan hardware. Namun hal itu hanya terjadi pada beberapa kasus saja. Samsung pun akhirnya harus menarik produk tersebut dari pasaran dan toko-toko belum bisa lagi jual Samsung Galaxy Note 7. Semoga Samsung segera menyelesaikan kasus tersebut sehingga smartphone Samsung Galaxy Note 7 bisa dipakai lagi oleh konsumen.