Mengajarkan Thaharah Pada Anak
Bersuci bagi
seorang muslim dan muslimah cukup penting karena akan menentukan sah atau
tidaknya ibadah kita. Mengajarkan bersuci pada anak sebaiknya sedini mungkin
karena usia anak cepat memahami segala hal yang diajarkan orangtua dan guru.
Bersuci juga akan terus dilakukan oleh seorang muslim setiap hari agar
ibadahnya sempurna.
Hari Sabtu lalu
tanggal 14 Januari 2017, saya mengantar Za dan Ra ikut Ta'lim Anak. Bertempat
di Musholla Al IKhlas di Perumahan Puri Bintaro Sektor 9, Ta'lim kali ini
bertema “Thaharah” dengan narasumber utama yaitu ustadz Agus Salim. Ustadz Agus
juga guru tahfidznya Za dan Ra. Saya pernah cerita tentang les menghafal Quran
dengan metode FAHIM Quran. Nah, beliau itu dan istrinya yang mengajar. Beliau punya yayasan yang menaungi lembaga
pendidikan SAQUBI (Sahabat Quran Bintaro)yang dikelolanya. Beliau juga –dan pengurus
SAQUBI- baru menerbitkan buku berjudul “Membangun Istana di Surga” yang hasil
penjualannya akan digunakan untuk pendanaan SAQUBI. Beli, beli, beli ya
teman-teman! #ngomporin
Pengertian
Thaharah sendiri, menurut Wikipedia adalah sebagai berikut.
Secara bahasa, thaharah artinya membersihkan kotoran, baik kotoran yang berwujud maupun yang tak berwujud. Kemudian secara istilah, thaharah artinya menghilangkan hadatst, najis, dan kotoran (dari tubuh, yang menyebabkan tidak sahnya ibadah lainnya) menggunakan air atau tanah yang bersih.
Saya tiba di
musholla jam 9 pagi lewat bersama Za, Ra, dan beberapa temannya. Naik Grab Car Cuma
bayar 19 ribu, thanks to teknologi
dengan adanya aplikasi ojek mobil online yang memudahkan perjalanan kami Sabtu
kemarin. Satu persatu anak-anak mengisi daftar hadir dan diberi tanda pengenal
bertuliskan nama masing-masing. Oh ya, di meja pendaftaran juga ada kotak infak
yang bisa kita isi dengan uang infak sesuai kemampuan.
Ustadz Agus
Salim sudah memulai acara. Beliau meminta salah seorang anak untuk maju ke
depan untuk membuka acara dengan membaca Alquran. Seorang anak berperawakan
mungil maju ke depan dan membaca ssebuah surat pendek. Lalu Ustadz Agus
menjelaskan tentang macam-macam najis yang perlu kita ketahui.
1. Najis ringan
(mukhaffafah).
Contohnya adalah najis bayi laki-laki yang belum makan makanan
lain selain Air Susu Ibu. Membersihkannya dengan cara memercikkan air ke tempat
yang kena najis. Seorang anak diminta maju ke depan untuk mempraktekkan cara
membersihkan najis ringan.
2. Najis sedang
(mutawassithah).
Contohnya adalah kotoran binatang. Cara membersihkannya adalah
dengan cara menghilangkan najisnya terlebih dulu, lalu dibilas dengan air 3
kali. Jadi, ketika kita sudah punya wudhu dan terkena kotoran binatang, wudhu
kita tetap sah, tinggak dibersihkan saja najisnya.
3. Najis berat
(mughallazah).
Contohnya adalah najis anjing dan babi. Cara membersihkannya
yaitu sebanyak 7 kali dengan air dan salah satunya dibersihkan dengan tanah.
Atau bisa juga dengan cara seperti ini: Ambil ember, isi air dan tanah, lalu
bersihkan yang terkena najis dengan air tanah tersebut sebanyak 7 kali.
Insyaallah tak susah ya.
Anak-anak yang
hadir juga diajarkan untuk berwudhu dan
tayamum yang benar, disertai doa sesudah wudhu dan niat tayamum. Awalnya, Pak
Ustadz yang memberi contoh di depan sambil diikuti oleh semua anak. Lalu
setelah itu anak laki-laki praktek berwudhu dengan air bersama Ustadz Agus
Salim dan anak perempuan praktek tayamum bersama Bunda Erva (istri ustadz Agus
Salim).
Pasti semua anak
(muslim) tahu dong dan hafal Tepuk Wudhu. Itu loh nyanyian yang diajarkan di sekolah
tentang tahapan berwudhu. Anak biasanya cepat menyerap suatu ilmu lewat nyanyian,
termasuk ilmu berwudhu ini, termasuk Za dan Ra, Seringkali ketika berwudhu, Ra
sambil nyanyiin lagu ini untuk mengingat tahapan berwudhu yang harus dilakukan.
Baca bismillah
lalu cuci tangan
Kumur-kumur
basuh hidung, basuh muka
Tangan sampai ke
siku
Kepala dan
teling
Terakhir cuci
kaki lalu doa
Yang perlu
diingat dalam berwudhu ini ada beberapa hal:
- Saat cuci tangan, sela-sela jari juga jangan lupa untuk dibasuh agar sempurna wudhunya
- Ketika membersihkan hidung, tangan dan jempol dimasukkan ke hidung untuk membersihkan hidung sebanyak 3 kali.
- Membasuh muka dimulai dari bawah dagu lalu ke atas
- Membasuh rambut dari depan sampai belakang kepala 3 kali atau minimal 3 helai.
- Saat membasuh telinga, telunjuk dimasukkan ke telinga lalu putar untuk membersihkan telingan denga sempurna.
- Saat membasuh kaki, jangan lupa digosok bergantian antara kanan dan kiri.
Sebelum pulang,
anak-anak berfoto bersama dengan ustadz Agus Salim. Anak-anak juga semuanya
dapat hadiah dan snack yang bisa dibawa pulang seusai acara. Yang pasti, ilmu
thaharahnya sudah tentu bermanfaat sekali dan mudah-mudahan tidak lupa
dipraktekkan di rumah.
Buat sahabat Za
dan Ra yang ingin ikutan Ta’lim anak di Musholla Al Ikhlas bisa ikuti
instagramnya @taklimanakku untuk mengikuti event terbaru.
nice info jeng, mau ikutan juga Ignya, makasi ya
ReplyDeleteSangat penting ini Mbak. Makasih sharing dan infonya ya
ReplyDeletemengajarkan anak thaharah sejak usia dini itu memang sangat penting ya mbak
ReplyDeleteWa,ini pelajaran fiqh waktu smp..
ReplyDeletemakasih sharing ya mak
aku pun sering mengajarkan thaharah pada anakku dari usia dini
ReplyDelete