Peranan Ibu Dalam Keluarga
Dalam sebuah
keluara, ayah dan ibu memiliki peranan masing-masing. Menurut saya, semua peran
ayah dan ibu dalam keluarga harus dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah
SWT dan untuk kepentingan anak. Nah, dalam hal ini, saya ingin membahas tentang
peranan ibu khususnya, dalam keluarga.
Adalah Lendy
Kurnia Reni, seorang momblogger yang juga fasilitator Institut Ibu Profesional
(IIP) untuk Wilayah Bandung yang membagi berbagai tulisannya tentang peranan
ibu dalam keluarga di blog miliknya www.lendyagasshi.com.
Blogger Bandung ini selain menulis di blog tentang kegiatannya di IIP, juga
menuliskan hal lainnya seperti event blogger dan berbagai review.
momblogger asal bandung, Lendy Kurnia Reni |
Oh ya, tentang
IIP ini adalah komunitas para ibu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
peningkatan kualitas hidup berbangsa dan bernegara melalui pendidikan anak dan
keluarga. Institut Ibu Profesional berusaha mewujudkan sosok ibu profesional
tersebut dengan cara membekali para Ibu dengan ilmu-ilmu parenting, edukasi,
psikologi, komunikasi, kesehatan, keuangan, dan lain-lain.
Dari tulisan mba
Lendy di blog, saya mencatat beberapa hal yang menjadi peranan ibu dalam
keluarga.
1. Ibu adalah
pendidik
Salah satu
alasan ibu melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari
dalam rumah. Maka semakin jelas di depan mata, ilmu-ilmu apa saja yang perlu
ibu kuasai seiring dengan misi hidup ibu sebagai pendidik.
Mendidik anak
dengan kekuatan fitrah seharusnya dilakukan ibu, dengan tahapan sebagai
berikut:
- Bersihkan hati nurani karena ini merupakan faktor utama keberhasilan pendidikan.
- Gunakan mata hati untuk melihat perkembangan fitrah setiap anak.
- Fahami fitrah yang dibawa anak sejak lahir. Entah itu fitrah ilahiyah, fitrah belajar, fitrah perkembangan, dan sebagainya.
- Upayakan proses mendidik anak yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia.
- Temani anak dalam masa pendidikannya, bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses pendidikannya.
- Manfaatkan momen bersama anak. 'Bersama' anak itu ibu dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi.
- Rancang program yang khas bersama anak sesuai dengan tahap perkembangannya, karena anak kita “very limited special edition”.
2. Ibu adalah
manajer handal
Menarik sekali
apa yang tertuang dalam tulisan tentang ibu sebagai manajer handal. Bahwa, baik
ibu rumah tangga (domestic) maupun ibu bekerja (public) keduanya harus
professional menjalankan tugas dalam dua bidang yang ibu geluti. Namun apapun
yang ibu pilih (domestic atau public, ibu harus merasakan rumah lebih nyaman dibandingkan
aktivitas dimanapun. Sehingga ibu yang memilih sebagai ibu yang bekerja di
ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah
bersama anak-anak. Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan
bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan di ranah domestik.
Sikap seorang manajer handal
dalam keluarga itu adalah sebagai berikut:
- Hargai diri kita sebagai manajer keluarga, pakailah pakaian yang layak saat menjalankan aktivitas sebagai manajer keluarga.
- Rencanakan segala aktivitas yang akan dikerjakan di rumah maupun di luar rumah, lalu patuhi.
- Buat skala priorotas.
- Bangun komitmen dan konsistensi dalam melaksanakannya.
Dalam
menjalankan peran sebagai manajer, tentu saja akan ada banyak tantangannya.
Cara menangani tantangannya yaitu pertama, dengan meletakkan yang utama menjadi
yang pertama, dalam hal ini tentu saja anak dan suami. Kedua, kegiatan
dilakuakan dengan cara one bite a time.
Artinya, lakukan dengan bertahap, lakukan sekarang, dan jangan menunda
pekerjaan. Ketiga, delegasikan tugas kepada anak yang lebih besar atau asisten
rumah tangga.
3. Ibu adalah
agen perubahan
Keberadaan
Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah,
demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada
peningkatan kualitas masyarakat. Oleh
karena itu, di IIP selalu dikatakan betapa pentingnya mendidik seorang
perempuan karena, “Mendidik 1
perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”. Apabila ada satu ibu
membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi
anak-anak kita.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu
konsisten dijalankan di dalam keluarga. Hal ini untuk melatih keistiqomahan
kita terhadap sebuah perubahan. lalu mulailah perubahan di masyarakat
dengan diiringi empati dan passion, tanpa menomorduakan keluarga.
Demikian yang saya tangkap dari tulisan-tulisan mbak
Lendy di blognya tentang peranan seorang ibu. Adapun saya masih terus belajar
untuk menjadi ibu yang baik. Untuk berkenalan lebih dalam dengan pemilik blog,
silahkan kunjungi media sosialnya berikut ini ya.
Facebook: Lendy Mut
Twitter & instagram: @lendymut
Google+ : Lendy Kurnia Reni
Mba Kania,
ReplyDeleteBarakallahu.
Semoga tulisannya bermanfaat.
Amiiiin :)
Deleteibu itu multifungsi banget, semua harus serba bisa
ReplyDeleteIbu harus serba bisa, pokoknya supermom, hehe. :)
ReplyDeleteYang membawa peran perubahan ini nich, kadang ibu seperti aku bergelut keras untuk mau berubah menjadi lebih baik dulu, baru mengajak anggota keluarga untuk berubah, atau ajak bareng-bareng untuk berubah..
ReplyDeletemasyaAllah mba.. saya juga ikutan kelas IIP ini, tapi baru masuk (batch 3) tangerang :D manfaat banget, jadi bikin banyak merenung, belum maksimal rasanya saya ini jadi ibu, hehe..
ReplyDelete