Menulis Cerita Anak
Duluuu banget,
saya suka menulis fiksi. Saya suka mengungkapkan pemikiran lewat sebuah cerita.
Ya, dulu. Sekarang, saya menulis sesuai kata hati saja. Ah, bilang saja malas,
katanya mau jadi penulis buku. Hehe, mungkin itu juga. Menulis buku butuh focus
dan focus saya kemana-mana, ngurus anak dan rumah yang berantakan. Jadi,
nulisnya yang membuat happy aja deh.
Pagi ini ingin
nostalgia tentang cerita anak yang pernah saya buat. Salah satunya adalah cerita
pendek berjudul Pak Tua Pemungut Sampah yang dimuat di Majalah Ummi nomor
2/XVI/2004. Cerita pendek ini tentang seorang anak perempuan bernama Ra yang
tidak senang dengan bau sampah yang selalu dibawa oleh seorang bapak tua
pemungut sampah. Dan di akhir cerita dia menyadari betapa banyak jasa seorang
pemungut sampah yang membuat ligkungan sekitar bersih.
Cerita pendek
itu dibuat tahun 2004 dengan tokoh utama Ra. Dan tujuh tahun kemudian saya melahirkan
anak perempuan manis yang berinisial Ra, salah satu tokoh petualang di blog ini.
What a coincidence! Barangkali saya
memang terobsesi dengan nama Ra secara tak sadar? Oh ya, teman Ra di cerita
pendek tersebut namanya Tary. Saya pinjam nama teman penulis saya yang saat itu
satu kost-an tinggalnya, Mbak Tary. Hehe, biar gampang aja dan dapat
chemistrynya.
Beberapa tahun
lalu ada yang memberitahu saya kalua cerita pendek saya tersebut dijadikan
rujukan dalam sebuah buku pelajaran sekolah tingkat SMP kelas IX dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Perasaan saya? Ah, senang dong pastinya kalau karya
kita bermanfaat. Mengingat hal ini membuat saya ingin terus menulis dan ingin
memulai lagi menulis fiksi yang bermanfaat.
Wah senang ya selamat ya Mbk Kania.
ReplyDeleteMakasih mba Naqi..
DeleteSelamat ya Mbak Nia. Karyanya bermanfaat, malah jadi rujukan untuk mata pelajaran. Semoga menjadi amal jariyah.
ReplyDeleteNgomong-ngomong, tampilan blog Mbak Nia berubah ya? Kayaknya dulu nggak gini deh. Ada foto anak-anak Mbak. Yang sekarang jauh lebih simple. ^^
Iya mba, template baru dr blogger
Deletewah ceritanya sederhana tapi pesannya bagus buat anak-anak ya mbak.... saya juga mau bikin2 cerita anak2...kasih tips dong hehehe
ReplyDeleteSaya jg mau mulai lagi susaaah, yuk belajar bareng
DeleteAyo mba Kania menulis lagi. Semangat. Yosh.
ReplyDelete