Hari Ayam dan Telur Nasional 2017
Sudah tahu belum
ada Hari Ayam dan Telur Nasional? Nah, kalau belum tahu, boleh baca tulisan
saya berjudul Manfaat
Ayam dan Telur Untuk Anak ini.
Kemarin, tanggal
15 Oktober 2017, saya mengikuti talkshow dalam rangka memperingati Hari Ayam
dan Telur Nasional sekaligus World Egg Day. Talkshow tersebut diselenggarakan
di aula Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta, dan digagas oleh Pinsar Indonesia (Perhimpunan Insan
Perunggasan Rakyat Indonesia) dan ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia). Dalam talkshow
tersebut bertindak sebagai narasumber adalah drh. Rahmat. Dalam acara tersebut
juga dimeriahkan dengan senam, lomba mewarnai, bakti social, dan pengumuman
lomba blog.
Menurut drh. Rahmat, jika ingin sehat pola
hidup kita juga harus sehat. Yaitu dengan cara rajin berolahraga, serta memiliki
pola pikir dan pola makan yang sehat. Pola makan sehat salah satunya dengan
cara menyantap makanan dengan gizi seimbang dimana karbohidrat yang kita
konsumsi yaitu sebesar 40% saja. Namun kebanyakan kita justru banyak menyantap
karbohidrat sehingga menyebabkan penderita diabetes meningkat.
Pola makan sehat juga dilakukan dengan mengonsumsi protein hewani yang cukup. Protein memang bisa didapatkan dari tumbuhan juga, namun protein hewani juga penting karena dibituhkan oleh tubuh. Kekurangan protein hewani bisa menyebabkan pertumbuhan otak dan fisik terganggu, produktivitas kerja terganggu, dan mudah sakit.
drh Rahmat paling kanan bersama bapak & ibu dari Pinsar Indonesia & ASOHI |
Protein hewani bisa didapatkan dari ikan,
ayam, telur, dan sebagainya. Namun telur memiliki kelebihan karena harganya
murah, seluruh proteinnya terserap tubuh, dan telur menjadi standar atau
patokan untuk asupan protein pada umumnya.
Sebagian masyarakat biasanya takut
mengonsumsi telur karena takut terkena kolesterol, alergi bisulan, atau terkena
pengaruh hormone akibat isu ayam yang disuntik hormone. Namun sebenarnya,
kolesterol itu hanya 27-30 persen yang berasal dari luar tubuh kita. Sisanya tubuh
kita sendiri yang memproduksinya jika hormone insulin dalam tubuh tinggi. Hormone
insulin yang tinggi disebabkan Karena kita mengonsumsi terlalu banyak
karbohidrat. Jadi, kurangilah karbohidrat agar tidak terkena kolesterol.
Kejadian alergi bisulan karena konsumsi
telur juga angka kejadiannya kecil dan biasanya penderita dalam keadaan kurang
sehat. Sementara itu, ketakutan akan ayam yang disuntik hormone tidak terlu
terjadi karena harga hormone sendiri lebih mahal daripada ayam, serta tak
mungkin juga menyuntik ayam yang banyak jumlahnya itu satu persatu. Ayam yang
besar dan sehat biasanya terjadi karena adanya genetic improvement dimana
pemeliharaan ungags sekarang lebih baik. Ayam diberi vitamin seperti halnya
manusia. Jadi, tak perlu takut makan ayam dan telur selama tidak berlebihan,
karena semua yang berlebihan itu akan berdampak buruk buat tubuh.
Baru tau ya ada hari Telur nasional...
ReplyDeletesampe sekarang suka bgt makan telir, apalagi diceplok dan direbus