Musim Hujan Datang, Waspada Banjir
Menurut BMKG (
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), musin hujan tahun2017 ini akan
mulai Bulan oktober dan November ini. Dan benar saja, beberapa hari ini sudah
mulai turun hujan. Bahkan, kemarin di lingkungan tempat tinggal saya terkena
banjir.
Sore kemarin,
air hujan turun lumayan deras. Alhamdulillah, atap rumah sudah nggak ada yang
bocor, jadi tidak ada air hujan yang masuk dari atap. Nah, kalau jalanan depan
rumah sudah menggenang, itu adalah tanda-tandanya saya harus bersiap untuk
kemungkinan banjir. Saya harus mengangkat barang-barang yang ada dekat lantai,
ke tempat yang lebih tinggi, menutup lubang-lubang yang emmungkinkan air masuk,
dan menutup saluran listrik yang dekat lantai.
Hampir 8 tahun
tinggal di rumah yang sekarang, rumah saya sudah lebih dari 3 kali terkena
banjir. Sekarang pun setelah teras dan kamar mandi dibuat lebih tinggi, air
hujan masih bisa masuk melalui lubang-lubang di lantai. Benar saja, tak lama
setelah jalan depan rumah tergenang air, air hujan pun pelan tapi pasti masuk
rumah melalui lubang-lubang di lantai sampai semata kaki.
Kakak Za yang
pulang dari sekolah dengan mobil jemputan, sempat terjebak macet di jalan
karena jalanan pun macet terkena banjir. Namun setelah sejam lebih, akhirnya ia
bisa sampai rumah walaupun akhirnya jalan kaki setelah masuk komplek rumah
karena mobilnya tak bisa masuk komplek rumah akibat terhadang banjir.
Namanya anak-anak,
lihat air melimpah malah ingin berenang. Walau hati saya lagi galau karena
banjir, ya sudah saya ijinkan kakak Za dan adik Ra main air sebentar. Menjelang
Magrib, baru mereka mandi. Eh tak taunya, mereka main air lagi di dalam rumah. Niatnya
sih baik, kakak Za dan Ra ingin membantu saya membuang air yang masuk ke dalam
rumah. Memang selepas Isya, air yang masuk ke rumah lumayan udah surut sedikit
demi sedikit. Akhirnya daripada cape melarang-larang terus, saya ijinkan mereka
main air lagi sambil berharap mereka gak sakit. Jam 9 malam saya minta mereka
istirahat, ganti baju, makan kentang goreng hangat, dan tidur setelah dibalur
minyak kayu putih yang hangat. Dan mereka pun langsung pulas karena kecapean!
Saya sendiri
meneruskan pekerjaan menguras air dari dalam rumah. Jam 11 malam, walaupun
belum kering betul, saya hentikan pekerjaan tersebut dan pergi ke kamar untuk
istirahat setelah mandi air hangat. Esoknya, baru disambung lagi deh ngelap
lantai yang kotor dan bau amis. Untungnya, barang-barang tak terlalu banyak
yang jadi korban karena sudah saya naikkan ke tempat yang lebih tinggi, hanya
lemari kayu jati aja yang bau karena lembab terkena air. Tidak mungkin diboyong
ke luar untuk dijemur karena besar dan berat, dan berharap sinar matahari yang
malu-malu masuk lewat dapur menyinari kamar berisi lemari kayu itu.
Buat yang rumah
dan lingkungannya rawan banjir, tetap waspada banjir ya. Stay calm and strong! Semoga
tidak ada banjir susulan. Semoga berbagai pembangunan di lingkugan kita tetap
memperhatikan hak tanah untuk meresapi air hujan.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.