Melek Teknologi Demi Anak Cucu
Saya masih mau
cerita tentang ibu, karena Hari Ibu baru berlalu 22 Desember lalu. Toh,
sebenarnya setiap hari adalah Hari Ibu kan?
Sejak kemunculan
teknologi Whatsapp Messenger, ibu saya tergerak juga untuk menggunakan Whatsapp
Messenger. Mungkin, ia sering mendengar pembicaraan anak-anaknya yang saling
berkirim pesan di Grup Whatsapp khusus keluarga. Sehingga beliau pun tergerak
untuk menggunakan Whatsapp agar bisa saling kirim pesan dan video dengan anak
cucu.
Maka suatu hari,
beliau minta diantar untuk membeli smartphone android dari penghasilannya
berjualan. Jujur, saya malu karena tak mampu membelikan beliau sebuah
smartphone. Beliau memang luar biasa. Sejak menikah, beliau sudah berwirausaha
dengan membuka sebuah warung klontong. Lama-lama, warungnya semakin besar dan
beliau bisa membantu keuangan keluarga dari warung itu.
Sejak membeli
smartphone android, saya pun bisa mengirim foto dan video sama ibu. Begitupun
sebaliknya. Serasa makin dekat dengan adanya teknologi ini, karena saya tinggal
di luar kota bersama keluarga kecil saya. Jadi tentu saja ibu dan bapak ingin
selalu tahu kabar kami sekeluarga.
“Tuh, mamih
kalau udah pegang Hape jadi anteng..” Begitu seloroh bapak sama saya saat kami
berlibur ke kampung halaman.
Saya pun
tersenyum. Antengnya ibu itu sebagian besar mungkin karena ia belum begitu
paham dengan teknologi ini dan butuh banyak waktu untuk mempelajarinya. Tak
mudah bagi orang seusia ibu menguasai teknologi Whatsapp Messenger. Seringkali
beliau bertanya pada saya, bagaimana mengunggah foto di status Whatsapp,
bagaimana mengirim foto, bagaimana mengisi kuota, dan sebagainya.
Sebagian besar
orang memang sudah menggunakan Whatsapp Messenger. Selain keluarga, banyak
pelanggan ibu juga menggunakan Whatsapp Messenger. Ini juga mungkin salah satu
alasan ibu menggunakan Whatsapp Messenger, jadi memudahkan komunikasi dengan
pelanggan.
Nanti ketika
waktu terus berjalan dan usia saya semakin bertambah, teknologi akan semakin
maju. Posisi saya juga akan seperti ibu, memiliki anak dan cucu yang jauh dari
pandangan mata. Saya tentu harus menguasai teknologi terkini agar bisa berkirim
kabar terus dengan anak cucu.
ibu saya masih menggunakan hape biasa mba, jadi blm bisa wa-an hehehe
ReplyDeleteyang penting tetap bisa kirim kabar ya mba
Deletesekarang zamannya hi tech, mau gak mau harus melek teknologi yaaa
ReplyDeleteiyaaa
Deleteibu saya juga sudah beberapa tahun ini menggunakan handphone. Jadi paling gak, kami bisa berkirim pesan setiap hari.. meskipun telpon rumah pun masih aktif
ReplyDeletekalo saya telp rumah emang udah ga aktif
DeleteIbu saya jg klo ada apa2 dgn hpnya pasti nanya ke saya hihihi
ReplyDelete:D
Deletesekarang mamih bersahabat dengan teknologi yaaa. Seneng dech jadi lebih dekat yaaa, lebih jelas juga informasi dari mamih, nih mamih masak ikan emas goreng, kirim dech video sama fotonya. Mamih sehat-sehat terus yaa
ReplyDeleteamiin
DeleteBunda sudah lama sih melek teknologi, tapi masih banyak sekali yang harus dipelajari untuk sampai kepada sesuatu yang memuaskan dalam pemakaian gadget. Slow but sure lah pokoknya. Tanpa gadget rasanya gimanaa...gitu.
ReplyDeleteiya sekarang soalnya sdh serba gadget ya bun
DeleteBelajar teknologi, bikin erat lagi tali kasih sayang ya mba. Apa kabar mba? lama nggak ngobrol yaa
ReplyDeletebaik mba, alhamdulillah :)
DeleteIbu masih suka pakai hp jadul. Kalau kangen sama anak-anak saya, biasanya dia ke rumah kakak yang berjarak sekitar 1 km, terus video call sama saya.
ReplyDeletebtw, ikan apa itu, kayaknya kok besar banget. Enak nih digulai
Teknologi akan terus berkembang, kita memang kudu update bagaimana cara menggunakan teknologi/aplikasi tsb yaa
ReplyDelete