Pantai Pandawa, Pantai Cantik di Bali Yang Sayang Jika Dilewatkan
Sebelumnya, saya bukanlah anak pantai. Maksudnya,
saya bukan orang yang sangat menyukai pantai. Alasannya, karena saat
pertamakali mengunjungi pantai, pantai yang saya kunjungi itu kotor, banyak
sampah dan ombaknya besar sekali sehingga membuat saya ketakutan dan khawatir
tenggelam dibawa ombak. Saya lebih suka wisata alam seperti hutan, gunung dan
sejenisnya dibanding pantai. Wisata ke alam selain lebih menyegarkan badan dan
pikiran, juga bisa lebih mendekatkan diri pada Ilahi.
Namun pandangan itu berubah sedikit demi
sedikit ketika saya dan keluarga kecil saya mengunjungi Pulau Dewata, Bali,
pada tahun 2015 lalu. Disana kami mengunjungi beberapa tempat wisata termasuk
wisata pantai, salah satunya Pantai pandawa. Masha Allah, Pantai pandawa cantik banget. Saat itu cuacanya
mendukung, cerah. Matahari memang terik, namun itu yang membuat lukisan alam
Pantai pandawa di depan mata terlihat jelas. Langit biru, air laut biru, pasir
putih.
Saat itu, saya, suami, dan dua anak saya
menginap di sebuah hotel di dekat Pantai Kuta. Alasannya, karena dekat dari
bandara dan bisa ke pantai setiap hari. Dari hotel ke pantai Kuta hanya sekitar
20 menit. Buat teman-teman yang ingin berwisata ke Bali dan menikmati wisata
alamnya, alangkah baiknya nih kalau
menginap di hotel yang dekat pantai supaya bisa menikmati udara segar dan
pemandangan pantai setiap hari.
Kami berencana menghabiskan waktu liburan
empat hari di Bali. Di hari ketiga, suami saya mengajak kami sekeluarga mengunjungi
Pantai Pandawa atas rekomendasi supir mobil yang kami sewa dari agen travel.
Ya, karena kami bawa anak-anak, suami saya memutuskan untuk menyewa kendaraan
supaya mudah dan nyaman saat mengunjungi tempat-tempat wisata di Bali.
Perjalanan dari hotel tempat kami menginap
ke pantai Pandawa cukup lama, sekitar satu jam. Sepanjang perjalanan, supir
menjelaskan bahwa kami melewati tol laut untuk sampai ke Pantai Pandawa.
Berdasarkan informasi di internet, tol laut di Bali namanya Tol Laut Mandara (singkatan
dari Aman Damai Sejahtera) yang merupakan tol laut pertama di Indonesia. Tol
karya anak bangsa ini panjangnya sekitar 12,7 kilometer. Di sepanjang
perjalanan Tol Mandara , kita bisa menikmati pemandangan hutan mangrove dan
birunya air laut.
Mendekati Pantai Pandawa, tebing-tebing
tinggi terlihat menjulang tinggi. Oh ya, dulu Pantai Pandawa dikenal dengan
pantai rahasia (secret beach) karena
lokasinya terletak di belakang tebing. Dulunya akses ke Pantai Pandawa atau
Pantai Kutuh –karena terletak di Desa Kutuh- ini sulit. Namun karena banyak
orang yang menikmati keindahan pantai Pandawa, pemerintah membuka akses jalan
sepanjang 1,5 km menuju pantai ini.
Lebih dekat ke lokasi pantai, terdapat
patung lima pandawa yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa yang
iletakkan di antara dinding-dinding tebing. Oleh karena itulah pantai ini
dinamakan Pantai Pandawa. Kelima patung ‘penjaga’ pantai tersebut diukir oleh
para seniman asli Bali. Di lokasi yang sama, ada pula patung Dewi Kunti yang
merupakan ibu dari kelima ksatria Pandawa. Semua patung-patung tersebut
berwarna putih dengan tinggi sekitar lima meter, diberikan kain warna ungu di
bagian pinggang, dan berjajar menghadap ke pantai.
Pantai Pandawa saat itu terlihat luar
biasa. Lamat-lamat terdengar gamelan Bali dan serombongan
pemain gamelan terlihat di kejauhan. Mungkin sedang ada upacara keagamaan. Di
sepanjang pantai, terdapat warung-warung yang menjual berbagai makanan,
minuman, mainan, dan oleh-oleh khas Bali. Ada juga toilet-toilet di bagian
belakang warung itu untuk membasuh badan sehabis berenang. Di depan warung,
berjejer payung-payung pantai beserta kursinya. Untuk duduk di sana dikenakan
biaya sewa.
Saya membeli 1
stel baju pantai tipis bercorak batik untuk adik Ra seharga 30 ribu-an di
sebuah warung di pinggir pantai. Kebetulan saya lupa membawa baju renang
anak-anak. Buat teman-teman yang mau berwisata pantai di bali, jangan lupa
membawa baju renang untuk anak karena baju yang sesuai memudahkan pasir untuk
terlepas saat dibersihkan, juga mudah kering kembali.
Kakak Za dan adik
Ra langsung lari mendekati air laut yang biru bersama ayahnya. Saya menunggu
mereka di warung sambil menyeruput air kelapa muda yang segar dan menikmati
Pantai Pandawa yang cantik. Anak-anak sempat panik dan menangis melihat
kedahsyatan ombak Pantai Pandawa. Tapi ayah mereka berhasil meyakinkannya untuk
mendekat ombak.
Setelah puas bermain,
kakak Za dan adik Ra membersihkan diri di toilet lalu menyantap makanan dan
minuman yang telah dipesan dengan semangat sambil melihat debur ombak Pantai
Pandawa yang cukup tinggi. Setelah kenyang, kami menyempatkan diri berfoto di
tebing bertuliskan Pantai Pandawa sebagai kenangan bahwa kami pernah berada di
pantai cantik ini.
Oh ya, menurut Info
pantai pandawa di Blog Traveloka selain berenang dan menikmati pantai,
kita juga bisa melakukan hal lain yang mengasyikkan di Pantai Pandawa. Misalnya
bermain perahu kano dengan biaya sewa 25,000 rupiah per jam, melihat budidaya
rumput laut, bermain paralayang di Bukit Timbis dengan harga sewa mulai dari
400 ribu rupiah, menikmati pijat tradisional Bali, berselancar atau surfing,
dan berburu souvenir unik di toko-toko cenderamata di pinggir pantai.
Sayangnya, saya sekeluarga tidak sempat melakukan semua hal tersebut karena
anak-anak sudah kecapean setelah bermain air dan pasir.
Jika teman-teman
ke Bali, jangan lewatkan mampir ke Pantai Pandawa ya. Sayang kalau ke Bali tidak mengunjungi pantai-pantainya yang cantik. Mengunjungi
pantai juga relatif lebih murah jika dibandingkan tempat wisata lainnya, juga bisa
melakukan banyak hal untuk sekeluarga. Walaupun begitu, budget tetap harus disiapkan jika ingin menikmati berbagai
fasilitas di pantai-pantai di Bali.
Berarti sekarang sudah bukan rahasia lagi ya, Mba.
ReplyDeleteMakin ramai karena memang tempatnya bagus
iya sekarang dikenalnya ya Pantai Pandawa :)
DeleteAku belum pernah ke pantai pandawa,penasaran sama jalannya yg kiri kanan kayak tebing
ReplyDeletesemoga kesampaian ksana mak
DeleteKalo bicara bali, pasti kita langsung bilang tentang pantainya. Pantai-pantai di bali memang selalu menarik untuk dikunjungi
ReplyDeletebetulll, udah 2 th berlalu tp masih terbayang aja keindahannya
DeletePantai Pandawa kayaknya keren nih, saya belum ke Bali, kalau kesana saya pengen mampir di pantai Pandawa..
ReplyDeleteiya bagus banget pemandangannya
DeleteKelihatannya lebih sepi daripada di Kuta ya Mba, kalau di Kuta udah terlalu ramai, apalagi saat peak session
ReplyDeleteiya waktu sy ke kuta juga ramai, sore lebih ramai biasanya
DeleteJadi makin pengen liburan ke Bali nih. Saya belum pernah ke Bali. Selalu mupeng kalau baca kisah liburan ke Bali
ReplyDeleteyuk mba ke bali :)
DeleteKeren banget ya pantainya. Seger lihatnya, biru-biru.
ReplyDeleteiya bikin mata seger
DeleteKalau inget Bali, aku jadi meneteskan air mata karena pas ke Bali aku dan suami sama sekali gak mampir ke pantainya. Alesannya karena takut rame >__< dan liat ini semakin kepengen ke Bali lagi. Ke pantai Pandawa aja deh minimal hiks
ReplyDeletecoba mba ke pantainya pagiiii banget masih sepi dan seger habis subuh
DeletePengin deh, jalan ke sana. Tapi koq sepertinya saya ada trauma dengan alam, gara-gara gempa dan tsunami. Hikss... Mungkin justru sayanya yang harus melawan ya, biar jangan kalah gitu aja. Sayang kalau gara-gara itu nggak bisa enjoy.
ReplyDeletesemoga traumanya segera teratasi ya mba
DeleteWaaa aku ke Bali tapi enggak let pantai ini. Next time ke Bali lagi pingin ah ke Pandawa juga.. Pantainya masih bagus dan lumayan bersih yaa..
ReplyDeletewahh, dulu pertama kali kesini pas pantai pandawa baru di bangun mbak. sepanjang jalan kanan kiri banyak banget tebing2 cantik. belum banyak pengunjung pas dulu. pasirnya juga oke punya. Sekarang, banyakkah turis yang kesana mbak ?
ReplyDeletepantai di Bali memang indah-indah yaa. semoga suatu saat bisa ke sana
ReplyDeleteBagus ya pantainya dan gak terlalu kotor seperti pantai kuta. Thanks sharingnya mbak :)
ReplyDeletePantai-pantai di Bali emang keren ya mbak.
ReplyDeleteMasih bersih dan cantik banget pantai Pandawa ini..
ReplyDeleteAkses ke lokasi cukup mudah. Papan penunjuk jalan tersedia di berbagai tempat. Topografi juga tidak terlalu susah. Pemandangan pantai batugamping khas formasi Bali Selatan absolutely stunning and amazing. Air laut biru hingga biru tosca, ombak yang tidak terlalu kencang. cocok untuk dijadikan destinasi wisata keluarga. Pas kesini juga lagi ada olahraga paralayang. keren
ReplyDelete