Mati Listrik, Tak Jadi Masalah!
“Umii, takuuut”
Begitu teriak Za dan Ra kalau tiba-tiba lampu di rumah mati karena pemadaman
listrik. Untungnya sih di komplek rumah kami jarang terjadi pemadaman listrik.
Kalaupun ada, selalu ada surat edaran dari pihak terkait yang memberitahukan
hal ini sehingga saya dan warga lain bisa bersiap-siap menyambut pemadaman
listrik. Air dipenuhin, nasi dimasak, baju disetrika. Jadi saat terjadi
pemadaman listrik, kami sudah agak tenang karena kebutuhan semua anggota
keluarga sudah siap.
Memang sesuatu
sih ya kalau listrik mati. Apalagi kalau pekerjaan kita yang membutuhkan energy
listrik belum selesai. Kita yang terbiasa menggunakan listrik jadi gelagapan
saat listrik tiba-tiba mati atau padam. Udara yang tadinya adem karena Air Conditioning atau kipas di rumah,
berubah jadi tak nyaman dan panas karena listrik mati sehingga membuat
anak-anak rewel. Rumah yang terang benderang karena lampu menyala, jadi gelap
gulita karena terjadi pemadaman listrik,
Padahal kalau
dipikir-pikir, orangtua kita jaman dulu itu tidak pakai listrik juga tidak
masalah. Ya iyalah, saat itu memang kondisinya berbeda. Listrik belum ada atau
tidak merata, jadi mereka sudah terbiasa hidup tanpa listrik. Beda dengan
kondisi jaman sekarang, manusia semakin kreatif menciptakan sesuatu sehingga banyak
peralatan menggunakan listrik.
pixabay.com |
Kata orang
bijak, semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Nasi masih bisa diliwet
saat rice cooker tidak berfungsi
karema listrik mati. Pakaian masih bisa dibilas dengan tangan saat mesin cuci
mati karena taka da listrik. Toh sebelumnya juga saya mencuci dengan tangan
sebelum mempunyai mesin cuci. Saat mati lampu, ajak saja anak-anak bermain
bayangan atau menyalakan lilin bersama. Hal ini jadi sesuatu yang mengasyikkan
buat mereka. Kegelapan jangan sampai membuat mereka jadi ketakutan. Karena anak
yang terbiasa ditakuti, nantinya biasanya akan menjadi orang yang penakut.
Dengan semakin
canggihnya teknologi ciptaan manusia, sekarang ada alat yang namanya Genset
yang bisa menjadi sumber energy saat listrik padam. Untuk ukuran rumah, memang
rasanya terlalu wah jika menyediakan Genset. Tetapi untuk mereka yang menjalani
bisnis atau mereka yang memiliki kepentingan lebih luas, memiliki alat ini
jelas suatu keharusan. Misalnya di rumah sakit. Tidak terbayang kan, kalau
dokter sedang mengoperasi pasien lalu tiba-tiba listrik mati. Nyawa pasien akan
menjadi taruhannya jika operasi berhenti di tengah jalan.
Genset memang
bukan alat yang murah. Kalau kita browsing di internet, daftar harga
genset menunjukkan angka yang lumayan, mulai dari 100 jutaan sampai
dengan angka miliaran rupiah. Oleh karena itu, kebanyakan yang memiliki alat
ini adalah perusahaan yang memang kepentingannya lebih luas mencakup banyak
orang. Perorangan seperti saya bisa saja menikmati alat ini dengan cara
patungan dengan warga lain satu komplek perumahan, misalnya. Sehingga ketika terjadi
pemadaman listrik, saya dan warga lain bisa tetap menjalani kegiatan seperti
biasa dengan adanya genset.
abcpowergenset.com |
Selain patungan,
genset juga bisa digunakan dengan cara menyewa di tempat yang khusus menyewakan
genset. Terutama ketika kita sedang mengadakan suatu acara penting di rumah
yang mengharuskan listrik tetap menyala saat acara berlangsung. Misalnya pesta
pernikahan. Untuk berjaga-jaga ketika listrik mati, kita bisa menyewa genset sehingga
acara yang kita adakan akan tetap lancar tanpa drama mati listrik. Mati listrik
tak lagi jadi masalah karena adanya alat ini.
Aku kalok mati lampu pasrah aja, Mbak. Gak punya genset sih. Lagian tinggal sendiri juga, jadi mending melipir aja ke mana :p
ReplyDeleteTapi kalok di rumah better punya yah. Apalagi ada anak-anak.
Hmm is anyone else experiencing problems with the
ReplyDeleteimages on this blog loading? I'm trying to determine if its a
problem on my end or if it's the blog. Any feed-back would be greatly
appreciated.