Dukung Kampanye #RokokHarusMahal Demi Pembangunan Manusia Indonesia Yang Berkualitas
Suka kesal tidak sih kalau ada yang
merokok di tempat umum seperti angkutan kota atau bis? Kalau saya, banget.
Asapnya itu bau dan membuat dada sesak, sangat membuat tidak nyaman. Kadang,
jika tidak berani menegur, saya harus menutup hidung saya dengan tangan atau
kerudung agar tidak menghirup asap rokok. Malah, anak saya Za atau Ra, yang
suka langsung mengutarakan ketidaknyamanannya ketika mencium asap rokok, “Mi,
bau asap..!” Kadang-kadang, celotehan anak kecil malah lebih ampuh untuk
membuat si perokok mematikan rokoknya di tempat umum.
Dampak
Buruk Rokok
Perokok pasif seperti saya, Za dan Ra yang
hanya menghirup asapnya saja dari mereka perokok aktif, juga bisa terkena pengaruh
buruk asap rokok loh. Menghirup asap rokok orang lain saja secara signifikan
dapat meningkatkan risiko asma, kanker paru-paru, beberapa masalah pernapasan,
masalah jantung dan infeksi telinga.
Banyak sekali zat kimia yang sifatnya
racun terdapat dalam sebatang rokok. Apabila dalam sehari kita menghabiskan 6
batang atau setengah bungkus, racun itu akan terakumulasi selama bertahun-tahun
yang bahayanya hampir sama dengan narkoba. Beberapa penyakit berbahaya yang
diakibatkan oleh rokok diantaranya adalah paru-paru, impotensi, lambung, dan
stroke.
ilmarosyida.blogspot.com |
Tapi, tahukah kita bahwa harga rokok di Indonesia
termasuk dalam daftar 10 rokok termurah di dunia? Di banyak daerah di negeri
ini, bahkan ada rokok yang dijual hanya sekitar 5000 rupiah per bungkus.
Bayangkan, betapa produk yang berbahaya dan beracun ini, dijual begitu murah
sehingga anak-anak kita dan keluarga miskin sangat bisa menjangkaunya.
Rata-rata harga sebungkus rokok saat ini
sekitar 15 ribu rupiah. Anak-anak bisa dengan mudah membeli sebungkus rokok atau
membeli satuan dengan uang saku harian mereka saat pergi ke sekolah. Sementara itu, perokok di keluarga
miskin lebih memilih menghabiskan uangnya untuk membeli rokok daripada membeli
makanan bergizi untuk keluarganya.
Harga rokok murah merusak ekonomi keluarga
miskin karena uang belanja keluarga terus tergerus untuk pembelian rokok. Data
menunjukkan bahwa 22%
per kapita income mingguan masyarakat miskin itu dipakai untuk membeli rokok.
Selain itu, dari tahun 1997-2014 konsumsi keluarga di rumah tangga yang bapaknya
merokok pada periode itu dibarengi dengan penurunan konsumsi daging dan juga
ikan. Duh, gemas sekali, rokok lebih penting dari makanan bergizi buat
keluarga.
Menurut Prof Dr Hasbullah Thabrany, MPH -Ketua Pusat
Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan FKM UI- dalam talkshow bertema “Selamatkan JKN dan Kelompok Miskin, Rokok Harus Mahal” di
dalam program Ruang Publik KBR di radio-radio jaringan KBR, Penelitian menunjukkan bahwa 70% perokok
adalah anggota BPJS dan mayoritas dari perokok itu adalah golongan masyarakat
kurang mampu. Akibatnya klaim di BPJS untuk penyakit akibat rokok paling tinggi. Akhirnya
dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memang terbatas, terserap oleh
mereka-mereka yang perilakunya tidak baik, yang sudah kecanduan rokok. Kalau
tidak dilakukan kendali, maka dana JKN akan semakin tidak memadai
Harga rokok yang murah ini tidak sesuai dengan semangat
pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan menghilangkan kejadian gizi buruk.
Kebijakan rokok murah mendorong laju pertumbuhan perokok anak. Ini jelas
merusak anak-anak kita yang merupakan aset penting keluarga dan Negara. Rokok
murah menghambat upaya pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Program
pemerintah dalam pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan berbagai program
pemberian gizi tambahan untuk anak-anak untuk mencegah stunting jadi tidak efektif. Akibatnya bangsa Indonesia kurang bisa
bersaing dengan Negara lain. Misalnya saja dalam hal olahraga, Indonesia kalah
oleh Senegal yang bisa masuk Piala Dunia. Beban Negara karena rokok ini juga cukup
mahal loh. Menurut Yurdhina Meilissa - Planing and
Policy Specialist Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI)-
dalam talkhsow yang sama mengatakan bahwa negara kehilangan dana sebanyak 1,2
miliar akibat rokok ini!
Dukung
Kampanye #RokokHarusMahal
Menurut Prof Dr Hasbullah juga dalam talkshow yang
dipandu Don Brady tersebut, salah satu cara yang paling efektif yang terbukti
di dunia, telah di uji, untuk mengurangi konsumsi rokok adalah menaikkan harga
rokok. Kalau harga rokok naik -seperti hukum ekonomi- konsumsi akan turun
sedikit tapi tidak berhenti karena biasanya diantara perokok sudah menjadi pecandu.
Pelan-pelan dalam jangka panjang dalam kurun waktu 20-30 tahun konsumsi rokok
akan lebih terkontrol. di beberapa Negara rokok dibandrol dengan harga tinggi, missal
di Singapura harga rokok per bungkus 10 ribuan karena pemerintah SIngapura
tidak mau anak-anak mengonsumsi rokok. Pemerintah Indonesia sendiri harus tegas
dan tidak perlu takut dengan industry rokok jika akan menaikkan harga rokok,
agar tercapainya pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas.
Untuk itulah, saya sebagai ibu sangat
mendukung kampanye sosial #RokokHarusMahal Supaya para orang
tidak mampu, tanpa asuransi kesehatan atau anak-anak tidak mampu membeli. Daripada
‘bakar uang’, istilah lain untuk merokok, lebih baik uangnya untuk membeli
bahan makanan yang bergizi untuk keluarga. Kalau orang kaya sih bebas yaa,
harga 100 Ribu juga kebeli. Kalau mereka sakit pun mampu berobat ke rumah
sakit, istilahnya begitu.
Semuanya dimulai dari
keluarga kita sendiri. Alhamdulillah lingkungan keluarga saya sebagian besar
bukan perokok. Saya bersyukur akan hal ini. Tetapi lingkungan tempat tinggal
saya banyak yang merokok. Saya berhak melindungi keluarga saya dari asap rokok.
Perempuan berperan loh dalam mengurangi konsumsi rokok. Misalnya dengan
memotivasi suami agar tidak merokok dan menjauhkan anak dari bahaya rokok. Cara
yang lain adalah dengan mendukung dan menandatangani petisi
#RokokHarusMahal di link berikut ini: Change.org/rokokharusmahal
Oh
ya, sebagai informasi, KBR mengadakan 8 kali talkshow dan
talkshow tentang #RokokHarusMahal dengan narasumber yang saya sebut di atas
adalah talkshow yang ke-5. Jadi masih ada kesempatan buat kita untk
mendengarkan talkshow lainnya tentang #RokokHarusMahal yang bisa disimak lewat
100 radio jaringan KBR. Di Jakarta bisa disimak di Power Radio 89,2 FM. Kita juga
bisa menyimaknya melalui aplikasi KBR Radio di Android dan iOS, serta fan page
Kantor Berita Radio KBR.
setuju banget mbak kalau rokok harus mahal biar perokok mikir 2 kali kalau mau beli rokok
ReplyDeleteSetuju, rokok harus mahal agar perokok aktif mulai berkurang. Karena dengan semakin banyaknya perokok aktif, yang menjadi korban adalah perokok pasif. Paling sedih adalah korbannya anak-anak.
ReplyDeleteTerima kasih untuk sharingnya ya mba :)
bener banget itu, gemesy bange kalo ada yang suka ngerokok sembarangan, jadi adang saya suka bhong bilang lagi hamil biar berhenti ngerokoknya, hehehe.
ReplyDeleteTadi siang aku denger talk show di radio, katanya sih perokok aktif atau perkok pasif yang terpapar harapan hidupnya bisa berkurang 10 tahun. Kesel deh dengernya. Pastinya kesel sama perokok. Cari penyakit kok nyeret orang lain segala. Makanya aku tuh dukung banget sama kebijakan harga rokok harus mahal. Setidaknya bisa mengurangi perokok
ReplyDeleteSemoga dengan harga rokok yang naik, bisa membuat berkurangnya perokok aktif ya, Mba.
ReplyDeleteKarena uda kesel banget dengan perokok yang mulai tidak tahu tempat dan yang jadi korban orang banyak bahkan anak kecil :(
Perokok pasif itu malah bahaya, soalnya gak melakukan tapi kena imbasnya, rokok harus mahal.. Iyes !!
ReplyDeleteSetuju banget dengan campaign #rokokharusmahal ini. Duitnya mending dipake untuk pemenuhan kebutuhan yang lebih penting seperti makanan sehat dan pendidikan.
ReplyDeleterokok dan peluru sama sama mengerikan.. bendanya kecil tapi mematikan.. :)
ReplyDeletekakve-santi(dot)blogspot.com