Jangan Sembarangan Cabut Gigi Anak
Ramadan lalu,
adik Ra ngeluh giginya yang hitam di bagian depan sakit dan gusinya berdarah
terus. Ada putih-putih di gusinya yang saya pikir sariawan. Jadi saya beri ia
obat sariawan. Tapi lama-lama saya perhatikan kok nggak hilang-hilang ya
sariawannya. Pas saya pegang, ternyata keras seperti gigi. Wah, kaget dong,
masa ada gigi yang tumbuh di atas gigi.
Akhirnya pasca lebaran periksa ke dokter gigi. Ternyata giginya yang hitam itu akarnya sudah mati, jadi tidak bisa copot sendiri. Hasil foto panoramic menunjukkan kalau di atas gigi susu yang hitam itu sudah ada gigi lain yang siap tumbuh dan mendorong si gigi hitam ini. Warna putih yang terlihat di gusi adalah bagian atas gigi hitam yang terdorong gigi atasnya.
Akhirnya pasca lebaran periksa ke dokter gigi. Ternyata giginya yang hitam itu akarnya sudah mati, jadi tidak bisa copot sendiri. Hasil foto panoramic menunjukkan kalau di atas gigi susu yang hitam itu sudah ada gigi lain yang siap tumbuh dan mendorong si gigi hitam ini. Warna putih yang terlihat di gusi adalah bagian atas gigi hitam yang terdorong gigi atasnya.
Ya, mencabut
gigi anak tidak sembarangan. Dokter juga perlu tahu apakah gigi hitamnya adik
Ra itu mengganggu atau tidak, makanya gigi adik Ra harus difoto panoramic dulu
atau rontgen gigi kali ya nama lainnya. Saat dirontgen giginya, adik Ra harus
menghadap sebuah mesin sambil menggigit sebuah alat. Saya juga harus menunggu
diluar ruangan karena ada radiasi skala rendah yang terjadi.
Jadilah gigi hitam adik Ra yang dianggap mengganggu gigi yang akan tumbuh itu dicabut. Tapi gigi hitam lainnya tidak, karena tidak mengganggu dan dokter bilang akan copot dengan sendirinya. Awalnya Ra takuttt banget (jangan paranoid kayak umi dong ><). Eh tapi ternyata sama sekali tidak sakit karena diberi obat bius. Malah nggak sadar kalau giginya sudah lepas.
Gigi yang hitam pada anak katanya disebabkan banyak hal seperti pemakaian dot, obat-obatan, kurang bersih, dan genetik. Nah, kalau adik Ra ini mungkin karena kurang bersih saat gosok gigi karena dia seneng banget makan yang manis-manis dan kadang-kadang tidak segera gosok gigi setelahnya. Satu lagi PR kita nih nak, gosok gigi sampai bersih yaa.
Tapi bisa juga gigi
hitam disebabkan karena genetic sih, karena saya sendiri dan saudara-saudara
saya yang lain punya gigi berkarang sampai dewasa. Gigi yang ada karang giginya
bisa disiasati dengan dibersihkan dan ditambal dengan semen putih di dokter
gigi seperti yang pernah saya lakukan pada gigi depan. Masalahnya, datang ke
dokter gigi itu mahal dan seringkali harus bolak-balik untuk mendapatkan gigi
yang cantik dan sehat.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.